Pujilah Dia yang empunya segalanya

“Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya.” Ulangan 10: 14

Tuhan adalah yang empunya segala sesuatu di jagad raya. Seperti bunyi ayat diatas, itu adalah pengakuan orang percaya. Sebuah kenyataan yang harus diterima, sekalipun dalam hidup sehari-hari orang sering melupakan atau mengabaikannya. Mengapa begitu? Itu karena manusia umumnya memandang bahwa segala sesuatu bisa diatur dan dikuasai dengan usaha manusia. Apa yang bisa dikelola manusia dan segala hasil budi daya manusia dianggap sebagai miliknya.

Hidup dan segala aspeknya adalah milik individu, begitu pandangan umum manusia. Baik itu harta, rumah tangga, keluarga, pekerjaan, maupun kesehatan adalah hak milik pribadi yang tidak boleh diganggu gugat oleh orang lain. Setiap orang berhak mencari, memiliki, memelihara dan mengembangkan semuanya. Itulah apa yang diyakini setiap orang dan dikenal sebagai hak asasi manusia.

Iman Kristen mendukung pelaksanaan hak asasi manusia dalam konteks hidup bernegara. Walaupun demikian, ajaran Kristen jelas menunjukkan bahwa segala sesuatu ada karena Tuhan, dan karena itu manusia hanyalah wakil Tuhan, caretaker, untuk memelihara dunia dan segala isinya. Hak asasi manusia selalu dikaitkan dengan berbagai kewajiban.

Bagi mereka yang menerima kenyataan bahwa semua yang ada adalah milik Tuhan, menghargai dan memelihara kehidupan, keindahan, ketenteraman, dan keseimbangan di dunia adalah tugas, seperti apa yang sudah diperintahkan Tuhan kepada Adam dan Hawa dalam kitab Kejadian.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Kejadian 1: 28

Segala yang ada di dunia dan bahkan di jagad raya adalah milik Tuhan dan manusia hanya peminjam dan pemakai sumber budi daya dari Tuhan. Dengan demikian, setiap manusia seharusnya menyadari bahwa tindakan apapun yang mengurangi dan merusak keindahan ciptaan Tuhan adalah dosa. Apapun yang diperbuat manusia, yang bisa merendahkan kemuliaan Tuhan adalah bertentangan dengan rencana penciptaanNya.

Pagi ini ayat diatas mengingatkan kita untuk sadar bahwa dalam hidup ini, kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas apapun yang kita perbuat atau lakukan terhadap diri kita, orang lain, flora dan fauna dan seisi dunia. Kita juga bertanggung jawab atas cara berpikir, pandangan hidup, ucapan dan tindakan apapun yang kita tujukan kepada siapa dan apa saja yang sudah diciptakan Tuhan.

Sebagai orang Kristen kita harus menghargai semua ciptaan Tuhan dan merasa sepenanggungan atas hal-hal yang terjadi di dunia. Terlalu sering kita hanya memikirkan diri sendiri, keluarga, suku dan bangsa kita, dan melupakan kenyataan bahwa Tuhan mengasihi seluruh umat manusia dan menghargai semua ciptaanNya. Kita harus sadar bahwa seluruh umat manusia diciptakan Tuhan untuk memuliakan Dia, dengan menghargai segala apa yang sedang dan sudah dilakukanNya – bagi makhluk hidup ataupun benda mati, dan juga bagi makhluk yang masih hidup maupun yang sudah mati. Tuhan adalah pencipta dan pemilik semua yang ada dan pernah ada, dan kita adalah sebagian darinya. Dalam segala keadaan, kita harus memuji Dia dengan menghargai segala yang sudah diciptakanNya.

“Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!” Mazmur 103: 22

2 pemikiran pada “Pujilah Dia yang empunya segalanya

  1. Kita mengerahui banyak hal yg benar , tetapi pd saat menghadapi tantangan dlm kenyataan , sering terjadi konflik dlm pikiran kita yg telah terbentuk dgn norma2 lama yg logis . Kuasa kegelapan sering juga intervensi karena mereka tidak menyukai pengikut Tuhan berada dalam kebenaran , inilah pergumulan kita

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s