Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.” Mazmur 25: 12
Kemarin saya mendapat kiriman sebuah rekaman Vlog, atau video blog, dari seorang motivator yang cukup populer. Dalam rekaman itu, si pembicara mengatakan bahwa cara berpikir kita akan menentukan nasib kita. Masa depan manusia tergantung pada pandangan hidup mereka. Mereka yang selalu berpikir negatif tentang dirinya sendiri, akan menemui masa depan yang suram; tetapi mereka yang bisa berpikir positif akan menemukan keberhasilan dalam hidup.
Ajaran “positive thinking” ini sekarang populer di kalangan kaum motivator yang mencari penghasilan dari menjual nasihat yang nampaknya bijaksana kepada orang lain. Memang mereka yang berusaha untuk membangkitkan semangat orang lain, tentunya tidak memberikan nasihat yang bernada suram. Selain motivator, banyak juga pendeta dan penginjil populer yang menyuarakan hal yang sama: kita bisa menjadi orang yang berhasil, apa saja, jika kita percaya.
Positive thinking adalah baik, jika ditinjau dari segi psikologi. Tetapi itu belum tentu sesuai dengan iman Kristen. Iman Kristen memang menyangkut cara berpikir positif, tetapi yang bukan berasal diri kita sendiri; bukan dengan keyakinan bahwa kita adalah baik, cantik, mampu, bijak dan kuat. Tetapi, orang Kristen berpikir positif dengan percaya bahwa Tuhan yang mahakuasa mengasihi semua anakNya, dengan tidak memandang siapa mereka dan bagaimana keadaan mereka. Orang Kristen juga percaya bahwa Tuhan yang mahakuasa senantiasa membimbing mereka yang taat dan takut kepadaNya.
Orang Kristen adalah orang yang mempraktikkan positive thinking dengan pertama-tama menempatkan dirinya sebagai orang yang membutuhkan Tuhannya. Yesus Kristus sudah menebus dosa setiap orang yang percaya melalui darahNya. Dengan itu kita mempunyai masa depan yang baik karena seluruh dosa dan kelemahan kita tidak lagi membebani hidup kita. Kita tahu bahwa apapun keadaan kita, jika kita sudah mengaku dosa kita dan menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, Tuhan itu setia dan adil dan Ia akan ada di pihak kita dan menyertai kita.
Positive thinking sebagai orang Kristen dengan demikian juga membawa keyakinan bahwa Tuhan yang sudah menerima kita sebagai anak-anakNya, tentu adalah Tuhan yang memelihara mereka selama hidup di dunia. Tuhan adalah mahabijaksana, dan Ia tahu segala kebutuhan kita sebelum kita mengucapkannya. Tuhan juga tahu apa yang terbaik untuk anak-anakNya, dan Ia selalu mau membimbing mereka yang mau dibimbingNya.
Pagi ini, ayat diatas menggaris bawahi the power of positive thinking, kekuatan yang ada dari cara berpikir positif. Ayat itu mengajarkan bahwa jika kita mau mempunyai masa depan yang baik, baiklah kita percaya dan berserah kepada Tuhan yang mahakuasa, agar Ia menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita. Dengan berpikir positif, kita tidak lagi bergantung pada kesombongan, kekuatan, keinginan dan impian kita; tetapi kita akan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan kita. Dengan berpikir positif, kita yakin ada kuasa dalam darahNya yang bisa mengubah cara hidup kita.
Would you be free from your passion and pride
There’s power in the blood, power in the blood
Come for a cleansing to Calvary’s tide
There’s wonderful power in the blood
There is power, power, wonder-working power
In the blood of the Lamb
Cara pandang Kristen mmang sllu jauh lbih baik, mlampui cara pndang dunia. Sayang skli justru kini ad sbgian pengkhotbah yg hnya sring menekankan tips motivasi ala psikologi dunia, justru sprti injilnya yg hilang dr pemberitaan.
Trmksh Pak Andreas utk share Anda yg sllu memberkati. Sy melihat ada smngat teologi reformed dr yg Anda sampaikan.
SukaSuka
Kita sama-sama belajar, pak 😀🙏
SukaDisukai oleh 1 orang