“Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.“ Yohanes 6: 37
Yakinkah anda akan masuk ke surga? Pertanyaan itu sering muncul di lubuk hati banyak orang, termasuk orang Kristen.
Bagi mereka yang bukan Kristen, mau tidak mau pertanyaan ini membuat mereka berpikir dalam-dalam, merenungkan apakah hidup mereka sudah cukup baik untuk bisa diterima Tuhan. Orang mungkin terpaksa menghitung-hitung apakah amal ibadah mereka sudah bisa dibilang cukup besar. Dan jika saatnya tiba bagi seseorang untuk meninggalkan dunia ini, orang-orang yang ditinggalkan biasanya mengenang kebaikan apa saja yang sudah diperbuat almarhum dan berharap agar beliau diberi tempat yang baik di surga. Walaupun demikian, tidak ada seorang pun yang bisa memastikan bahwa orang yang “baik” menurut standar manusia akan masuk ke surga. Surga tentunya adalah tempat yang sempurna dimana Tuhan yang mahasuci berada, dan bagaimana manusia bisa memenuhi syarat kesucian Tuhan adalah pertanyaan yang sulit dijawab.
Mereka yang mengaku Kristen, seharusnya mengerti bahwa keselamatan hanya dimungkinkan oleh darah Kristus yang telah menebus dosa apapun yang ada dalam diri seseorang. Walaupun demikian, Alkitab menulis bahwa tidak semua orang yang percaya adanya Tuhan akan diselamatkan, karena iblis pun percaya Tuhan itu ada (Yakobus 2: 19). Karena itu, keraguan orang mungkin muncul apakah Tuhan benar-benar mau menerima semua yang mengaku Kristen. Dengan kesadaran bahwa Tuhanlah yang berhak menerima atau menolak manusia, ada orang-orang yang mungkin kuatir bahwa mereka tidak cukup baik di mata Tuhan.
Mungkinkah Yesus menolak orang yang benar-benar ingin menjadi umatNya? Ayat pembukaan diatas mengatakan bahwa mereka yang datang kepada Yesus adalah orang-orang yang diberikan Bapa kepadaNya. Allah membuka mata hati mereka untuk bisa mengerti akan kebesaranNya, dan karena itu Yesus tidak mungkin menolak mereka. Diantara mereka yang datang kepada Yesus dan kemudian melihat Yesus sebagai Anak Allah, ada yang percaya dan menyerahkan hidup mereka kepadaNya. Merekalah yang akan diselamatkan. Tetapi, apa arti percaya?
“Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” Yohanes 6: 40
Pagi ini, mungkin kita pernah mendengar bahwa Yesus itu adalah guru yang baik, tokoh yang patut dihormati. Dengan demikian, kita mungkin sudah datang dan melihat Dia. Tetapi, pertanyaannya apakah kita sudah benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang sudah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dengan penebusan itu, kita yang tidak layak di mata Tuhan, mendapat pengampunan dari semua dosa kita. Dengan demikian, tidaklah perlu bagi kita untuk memikirkan apakah kita cukup baik bagi Tuhan.
Walaupun demikian, jika kita benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat kita , tentunya kita akan dengan sukacita melakukan apa yang difirmankanNya. Seperti Yesus menaati Bapa, kita seharusnya mempunyai kerinduan untuk taat kepada perintah Bapa dan hidup untuk memuliakanNya. Mereka yang sudah datang dan melihat Yesus dalam hidupnya, tetapi tidak merasakan adanya dorongan untuk hidup dalam kebenaran Kristus adalah orang yang belum benar-benar percaya kepadaNya. Sudahkah kita dalam hidup ini datang kepada Yesus, melihat Dia dan beriman kepadaNya?
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Matius 7: 21
Sangat reflektif, Pak. Trmksh.
Biarlah kita senantiasa memeriksa iman kita kpdNya. Amin.
SukaSuka