“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Filipi 4: 4
Be happy! Bergembiralah! Begitulah anjuran banyak motivator kepada mereka yang merasa susah atau tertekan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang, dan karena itu setiap orang seharusnya mencari dan bahkan berusaha keras untuk memperolehnya. Mereka yang tidak mau mencarinya akan mengalami kerugian karena setiap orang berhak untuk bahagia. Betulkah begitu?
Menurut banyak ahli sosial, kebahagiaan manusia bukanlah hak ataupun berkat. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang dapat kita tuntut ataupun sesuatu yang harus kita syukuri. Tetapi, kebahagiaan adalah pilihan setiap orang atau choice. Kebahagiaan ada tersedia bagi seluruh umat manusia, tetapi orang harus memilihnya untuk bisa berbahagia.
Konsep kebahagiaan menurut Alkitab lain dengan konsep duniawi diatas. Kebahagiaan duniawi, happiness, adalah menyangkut soal happy, yaitu kebahagiaan karena kebutuhan manusiawi kita sudah terpenuhi. Sebaliknya, kebahagiaan surgawi adalah kebahagiaan kekal yang tidak tergantung situasi dan kondisi. Dalam bahasa Inggris mungkin kata joy, lebih cocok dari pada kata happy. Sehubungan dengan kata joy atau sukacita itu, ada kata joyful untuk menyatakan rasa sukacita besar yang datangnya dari hati.
Dari mana datangnya rasa sukacita? Menurut Alkitab, sukacita yang sejati datang dari Tuhan. Manusia dengan keterbatasannya hanya bisa mendapat kebahagiaan yang datang dari apa yang bisa dilihat, didengar, dirasakan dan dialami. Tetapi rasa sukacita datang melalui iman kepada Tuhan, karena dengan iman manusia percaya bahwa Tuhan yang mahakasih selalu menyertainya. Lebih dari itu, sebagai orang Kristen kita sudah menerima keselamatan melalui pengurbanan Yesus di kayu salib.
Rasa sukacita adalah karunia Tuhan, karena tanpa Dia, apa yang kita rasakan sebagai kebahagiaan hari ini, mungkin tidak dapat membuat kita bahagia esok hari. Tidak ada yang kekal di muka bumi! Tetapi, Tuhan yang mahakasih adalah Tuhan yang menghendaki kita mempunyai rasa sukacita, karena itu Ia memberi kita keyakinan akan penyertaanNya pada setiap saat. Rasa sukacita sejati yang hanya diberikanNya kepada orang yang percaya.
Tuhan juga memerintahkan umatNya untuk bersukacita dalam setiap keadaan. Ini tidak mudah karena iman kita selalu diuji pada saat penderitaan terjadi dalam hidup kita. Paulus dalam hal ini adalah seorang Rasul yang sudah belajar untuk mencukupkan diri dalam setiap keadaan dan untuk tetap bisa bersukacita, rejoicing, setiap saat. Ia tahu bahwa jika ia bisa tetap bersukacita dalam segala keadaan itu karena adanya kekuatan dari Tuhan. Dengan demikian, nama Tuhanlah yang akan dipermuliakan dalam sukacitanya.
Pagi ini, apakah anda mengalami masalah yang besar? Apakah anda merasakan sulitnya untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup? Firman Tuhan berkata bahwa kita seharusnya bersukacita karena keselamatan yang sudah kita terima. Kita juga bersukacita karena iman yang membawa keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita sampai akhir zaman. Lebih dari itu kita bisa bersyukur karena apa yang tersedia di surga untuk kita, tidaklah dapat dibandingkan dengan apa yang ada saat ini.
Bagaimana reaksi anda atas perintah Tuhan untuk bersukacita senantiasa? Itu adalah pilihan anda, menurut atau tidak adalah keputusan masing-masing. Biarlah Roh Kudus yang membuka hati kita dan mengingatkan kita kepada kemurahan Tuhan dalam hidup kita.
Oya, utk yg kebahagiaan yg adalah kewajiban itu gmn maksudnya? Sy msh gagal paham ✌
SukaSuka