“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” Roma 10: 9
Kemanakah aku akan pergi sesudah kematian menjemputku? Pertanyaan ini tentu pernah muncul dalam pikiran setiap orang. Bagi mereka yang tidak percaya adanya hidup sesudah kematian, life after death, tentu saja kematian adalah akhir hidup. Tidak ada lagi yang perlu dipikirkan; manusia tidak berbeda dengan hewan atau tumbuhan.
Bagi mereka yang beragama Kristen, hidup manusia tidak berakhir di dunia. Mereka percaya bahwa ada hidup lain yang dimulai. Tubuh jasmani boleh lenyap, tetapi roh manusia tetap ada. Kemana roh itu akan pergi bergantung pada iman; bagi mereka yang beriman, roh mereka akan pergi menuju ke surga untuk bersekutu dalam kebahagiaan yang kekal bersama Tuhan.
Dengan janji Tuhan bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal, setiap orang yang mengaku Kristen mungkin merasa lega bahwa ada jaminan keselamatan yang diberikan Tuhan sendiri. Jaminan itu bukan diberikan oleh nabi, rasul atau pendeta, tetapi keluar dari mulut Yesus, Anak Allah.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3: 16
Jika kata “setiap orang yang percaya” secara tegas menyatakan bahwa keselamatan bukan hanya untuk bangsa atau suku tertentu, kata “percaya” mungkin lebih sulit untuk diartikan karena iblis pun percaya adanya Tuhan (Yakobus 2: 19). Kepercayaan yang membawa keselamatan (saving faith) bukannya sesuatu yang bisa dilakukan manusia sendiri, sekalipun mata dan pengalaman mungkin dapat membuat manusia percaya akan adanya sesuatu yang jauh lebih berkuasa dari penguasa-penguasa dunia.
Manusia memang diselamatkan hanya melalui iman kepada Tuhan, sola fide. Tetapi Tuhan yang mana dan yang bagaimana, manusia dengan usahanya sendiri tidak akan dapat mengerti jika Tuhan sendiri tidak menyatakan diriNya dalam hatinya. Roh Tuhanlah yang bekerja dalam diri manusia untuk menyadarkan bahwa semua manusia sudah berdosa dan tidak dapat diselamatkan jika Tuhan tidak mengampuni mereka. Roh jugalah yang mencelikkan manusia untuk bisa menyadari bahwa keselamatan adalah semata-mata adalah karunia Tuhan, sola gratia. Roh dengan demikian membuka jiwa, hati dan pikiran manusia untuk dapat mengenal Tuhan yang mahakasih.
Pagi ini, ayat pembukaan diatas menyatakan bahwa “percaya” bukanlah sesuatu yang hanya diucapkan, bukan hanya sesuatu yang bisa dilihat, dipikirkan dan dilakukan. Iman harus bisa dinyatakan melalui hati, dan melalui seluruh segi kehidupan manusia. Ini memerlukan manusia untuk mau menyerahkan seluruh hidup mereka kepada Tuhan untuk menerima pengampunan, dan agar Roh Kudus sepenuhnya mengisi hidup mereka dan mengubah mereka menjadi ciptaan yang baru didalam Tuhan yang selalu memuliakan namaNya.
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” Roma 10: 10