Dari mana datangnya percaya diri?

“Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu. Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk. Amsal 3: 21 – 23

Sebagai seorang dosen universitas, saya sudah menjumpai berbagai jenis murid. Ada yang pandai dan ada yang kurang pandai, ada yang rajin dan ada  juga yang cenderung malas. Walaupun demikian, saya merasa bangga dan berbahagia pada saat mereka di wisuda; karena seperti seekor burung yang siap untuk terbang, mereka semua siap untuk terjun bekerja dalam masyarakat. Apa yang mereka peroleh di universitas memang adalah bekal yang bisa mereka gunakan untuk menempuh hari-hari mendatang, sekalipun masa depan tentunya masih merupakan tanda tanya.

Kesuksesan seseorang dalam hidup memang dipengaruhi oleh apa yang sudah pernah dipelajarinya. Dalam proses pendidikan baik formal atau tidak formal, orang menerima berbagai ilmu yang sesuai dengan apa yang dipilihnya. Walaupun demikian, mereka yang ingin sukses dalam hidup tidak hanya perlu belajar ilmu pengetahuan (hard skills), tetapi juga harus memiliki kemampuan hidup sehari-hari (soft skills) yang seringkali tidak diperoleh dari tempat pendidikan. Dengan mempunyai kedua jenis kemampuan ini, rasa percaya diri manusia akan menjadi lebih kuat dalam mengambil keputusan penting dalam hidup.

Kepercayaan kepada diri sendiri (self confidence) memang seringkali dianggap sebagai hal yang berguna dalam hidup, yang bisa membuat orang berani menghadapi masa depan. Mereka yang  sudah mendapat pendidikan yang cukup, umumnya  bisa mempunyai rasa percaya diri yang lebih besar dari yang lain. Walaupun demikian, hidup manusia bukan hanya mengenai hal mencari solusi dari persoalan hidup, tetapi juga menyangkut hal menghadapi berbagai persoalan hidup sehari-hari yang belum tentu mempunyai penyelesaian. Hidup yang sedemikian harus diterima dan dijalani dengan iman, tetapi untuk itu kita seringkali kehilangan rasa percaya diri.

Ayat diatas adalah tulisan Salomo yang terkenal bijaksana. Tidaklah mengherankan bahwa Salomo yang sudah dikaruniai kemampuan itu oleh Tuhan, seringkali menulis berbagai nasihat yang berguna. Nasihat di atas ditujukan kepada mereka yang masih muda agar menyadari bahwa dalam hidup ini kepandaian saja belum tentu membawa kesuksesan dalam hidup. Dalam kenyataannya, banyak orang pandai yang hidupnya menderita, karena apa yang terjadi dalam hidup mereka tidaklah dapat dimengerti dan diterima dengan akal. Dengan demikian, manusia membutuhkan pertimbangan dan kebijaksanaan dari tempat lain untuk bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidup dan ketenteraman jiwa dalam segala keadaan.

Mereka yang mengenal Tuhan bisa memperttimbangkan hal apa yang penting dan apa yang tidak penting. Jika orang lain sibuk dengan hal mencari keberhasilan hidup, bagi mereka yang berada dalam Tuhan, hidup sudah merupakan kesuksesan karena kemenangan Yesus atas kematian. Dengan karunia keselamatan dari Tuhan, ketakutan atas hidup ini menjadi hilang karena apa yang akan datang adalah jauh lebih baik dari apa yang terlihat di masa kini. Dengan demikian, hidup mereka bukan diutamakan untuk mengejar apa yang bersifat duniawi, tetapi selalu mendahulukan apa yang baik sesuai dengan firmanNya. Soft skill inilah yang tidak dimiliki oleh semua orang.

Pagi ini, ada sebuah pertanyaan untuk kita. Apakah kita percaya bahwa kita akan mempunyai hari depan yang baik? Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi pada diri kita di tahun-tahun mendatang. Kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari atau sejam lagi. Tetapi, jika kita masih memakai pertimbangan sehat dan kebijaksanaan dari Tuhan, kita akan menghadapi semua rintangan dengan rasa percaya diri bahwa segala sesuatu akan berakhir dengan baik sesuai dengan janji Tuhan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s