“Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.” 1 Yohanes 2: 22
Kata antikristus atau antichrist sering dipakai untuk menyebutkan suatu sosok atau oknum yang menjadi musuh besar Kristus pada akhir zaman. Oknum ini dan anak buahnya akan menyerang orang-orang percaya dengan tujuan untuk menjadi penguasa dunia. Siapakah yang akan menjadi tokoh antikristus ini? Di sepanjang sejarah, orang berusaha menerka-nerka dan selama ini berbagai ramalan sudah terbukti salah.
Orang memang mudah terpaku akan sosok antikristus ini. Bahkan di berbagai gereja, topik antikristus ini sering dibahas dan dijadikan bahan penarik jemaat. Mirip ramalan Jayabaya dan Nostradamus, banyak orang berusaha membuat ramalan tentang akhir zaman dan antikristus, biasanya dengan menafsirkan kejadian-kejadian yang muncul, yang dipandang luar biasa.
Ayat di atas, yang ditulis oleh rasul Yohanes juga menyebutkan hal antikristus. Tetapi ia bukannya meramalkan siapa yang akan datang sebagai musuh Kristus di masa mendatang. Rasul Yohanes menyebutkan adanya antikristus yang ada di sekitarnya. Antikristus adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, yang menyangkal baik Allah Bapa maupun Anak, yang tidak mengakui Yesus sebagai Kristus atau Mesias.
Bagi kita umat Kristen, tentu saja kita mengenal dan bahkan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah. Jika ada antikristus di sekitar kita, itu tentunya orang-orang yang belum mengenal Allah Bapa dan PutraNya, begitu tentunya pendapat kita. Tetapi, rasul Yohanes menyatakan bahwa barangsiapa mengenal dan mengasihi Yesus, ia tentu menjalankan firmanNya. Sebaliknya, antikristus adalah pendusta karena apa yang dikatakan berbeda dengan apa yang dilakukan.
“Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.” 1 Yohanes 2: 4
Pada hari Minggu ini, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa jika kita mengaku sebagai umat percaya dan secara rutin pergi ke gereja, tetapi hidup dan tingkah laku sehari-hari kita tidak mencerminkan apa yang di firmankan Tuhan, semua itu berarti kebohongan saja. Menjadi orang Kristen pada hari Minggu tetapi hidup seperti bukan orang Kristen di luar gereja adalah suatu kepalsuan yang menjadi ciri antikristus.
Benarkah kita percaya kepada Yesus dan mengasihiNya? Jika benar, tentunya kita akan memegang perintahNya, setiap hari dan setiap saat, dimana saja dan kapan saja. Hanya dengan menjadi orang Kristen yang tulus, kita akan menerima berkat dan penyertaan Tuhan.
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Yohanes 14: 21