Menghadapi musuh yang tidak terlihat

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6: 11 – 12

Bagi mereka yang mengikuti perkembangan militer, kemajuan teknologi militer yang dicapai oleh beberapa negara dalam dua dekade yang terakhir memang sangat mengagumkan. Sekalipun tidak ada perang yang sedang dihadapi, berbagai negara berlomba-lomba mengembangkan kemampuan militernya, terutama dalam hal teknologi pesawat udara. Beberapa negara saat ini sedang giat-giatnya mengembangkan pesawat tempur yang dijuluki pesawat siluman (stealth aircraft), yaitu pesawat yang menggunakan teknologi yang membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.

Pada umumnya tujuan pesawat siluman adalah melancarkan serangan selagi pesawat itu masih berada di luar jangkauan pendeteksian musuh. Pesawat siluman memiliki kemampuan untuk menghindari deteksi secara visual, audio, sensor panas, maupun gelombang radio (radar). Mengapa pesawat itu disebut pesawat siluman dalam bahasa Indonesia? Saya kurang mengerti. Siluman dalam berbagai cerita rakyat Indonesia adalah makhluk halus yang tinggal dalam komunitas dan menempati suatu tempat. Mereka melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sebagaimana layaknya manusia biasa, tetapi seringkali melakukan hal-hal yang mengganggu manusia. Dalam bahasa Inggris, “stealth” bukanlah hantu atau jadi-jadian, tetapi berarti “tidak terlihat” atau “secara sembunyi”.

Mereka yang tidak percaya adanya siluman tentunya bisa merasa geli mendengar adanya istilah “pesawat siluman”. Tetapi mereka yang tidak percaya adanya iblis juga bisa merasa geli membaca ayat di atas. Dalam ayat di atas Paulus mengingatkan jemaat Efesus akan adanya “pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia dan roh-roh jahat di udara”. Paulus tentunya tidak berbohong. Siluman itu ternyata memang ada.

Iblis memang berusaha menghancurkan apa yang baik yang diciptakan Tuhan sejak dari awalnya. Iblis sangat pandai untuk membujuk manusia agar mereka mengabaikan firman Tuhan. Iblis tidak terang-terangan mengajak umat Tuhan untuk berbuat dosa, tetapi ia membuat manusia merasa tidak merasa bersalah dalam dosa yang diperbuatnya. Iblis mampu membuat apa yang salah, yang jahat, yang kejam dan yang licik, terlihat sebagai sesuatu yang indah. Iblis mengajarkan manusia membuat berbagai dalih untuk membenarkan perbuatan jeleknya. Iblis juga sering membuat manusia merasa diagungkan dan karena itu dengan senang hati mengikuti jalan yang sesat.

Perjuangan orang Kristen dalam hidup ini bukanlah menghadapi sesuatu yang mudah dilihat. Iblis yang bekerja seperti siluman (stealth) sudah memasuki segala segi kehidupan manusia, baik itu menyangkut hukum, politik, ekonomi, medis, agama, keluarga dan kemasyarakatan. Iblis secara perlahan-lahan dan tersembunyi sudah menggerogoti nilai-nilai hidup suci yang sudah diberikan Tuhan sehingga semuanya nampak sebagai hal-hal yang sepele, yang bisa dilupakan. Iblis jugalah yang membuat manusia merasa besar dan percaya bahwa hidup-matinya ada ditangan mereka sendiri. Manusia yang sudah diserang dan dikalahkan oleh iblis biasanya justru tidak menyadari keadaannya, karena ia tidak dapat melihat iblis, si siluman yang bekerja dibalik semuanya.

Hari ini firman Tuhan berkata bahwa perjuangan kita melawan iblis yang tidak kelihatan tidaklah mudah.  Apa yang kita lihat mungkin menawan dan nyaman, tetapi dibalik semua itu iblis sudah siap untuk menjatuhkan siapa saja yang tidak berhati-hati. Dengan demikian, kita harus mau mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat si penipu. Kita harus makin kokoh dalam memegang kebenaran dan keadilan Kristus, ikut mengabarkan injil kepada semua orang, berlindung di balik iman, berpegang pada fiman Tuhan dan rajin berdoa untuk memohon penyertaan Tuhan kepada semua orang percaya.

“Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” Efesus 6: 14 – 18

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s