Semua sama di hadapan Tuhan

“Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.” Galatia 2: 6

Mengapa orang-orang tertentu dianggap terpandang? Di zaman ini orang sedemikian sering disebut orang elit, yaitu orang yang berderajat tinggi (kaum bangsawan, cendekiawan, dan jutawan dan sebagainya). Mereka biasanya dihormati atau dikagumi orang lain dan karena itu sering menuntut perlakuan istimewa dimana saja mereka berada.

Dalam masyarakat, orang yang dulunya bukan orang terpandang, bisa saja kemudian menjadi orang terpandang karena mendapat jabatan penting, diangkat sebagai anggota keluarga kaum bangsawan, atau memperoleh penghormatan khusus karena prestasinya. Orang menjadi terpandang biasanya karena masyarakat menempatkan mereka pada tempat yang lebih tinggi dari orang kebanyakan. Ini lebih sering terjadi di dunia Timur, tetapi masih ada juga di dunia Barat.

Dalam kehidupan beragama, orang yang terpandang biasanya adalah mereka yang menjadi pimpinan atau tokoh agama, yang dianggap sebagai orang yang lebih saleh hidupnya. Itu tidak hanya berlaku pada golongan non Kristen, tetapi juga dalam agama Kristen dari segala denominasi. Mereka yang terpandang bisa saja orang yang mengakui atau terlihat sebagai orang yang mempunyai karunia khusus atau pengalaman rohani yang istimewa.

Sebenarnya, semua orang Kristen adalah orang yang terpandang. Mengapa demikian? Karena mereka dulunya adalah orang durhaka yang sudah sepatutnya masuk ke neraka, tetapi karena menerima kemurahan Tuhan, mereka sudah menjadi anak-anak Tuhan yang berhak untuk masuk ke surga. Dengan demikian, dunia seharusnya bisa melihat bahwa mereka adalah orang yang mempunyai cara hidup dan tingkah laku yang berbeda.

Sayang sekali, mereka yang sebenarnya adalah “bangsawan”, yaitu umat Tuhan, seringkali masih bertindak-tanduk seperti orang dunia. Selain itu, ada juga orang-orang Kristen yang masih suka memandang muka, dengan secara berlebihan menghormati mereka yang terlihat terkemuka dalam gereja, sekalipun di hadapan Tuhan mereka sama derajatnya. Anehnya, terhadap orang lain yang kurang mampu atau terpandang, mereka tidak akan memandang sebelah mata.

Ayat tulisan Paulus kepada jemaat di Galatia mengingatkan kita bahwa sebagai orang Kristen kita tidak boleh memandang muka, karena Tuhan sendiri tidak membeda-bedakan umatNya. Sebagai orang terpilih kita juga tidak boleh meminta penghormatan atau perhatian istimewa dari orang lain karena kita menjadi umatNya semata-mata karena anugerah Tuhan. Selain itu, sebagai orang Kristen kita harus tetap rendah hati dan mau mengasihi siapa pun karena Tuhan juga mengasihi seluruh umat ciptaanNya.

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Filipi 2: 5 – 7

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s