“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Galatia 6: 2
Di Australia, umumnya segala tugas sehari-hari harus dikerjakan sendiri. Dalam hal membersihkan pakaian, mencuci piring, berbelanja, bepergian dan sebagainya, orang tidak dapat mengharapkan jasa pembantu rumah tangga (PRT) dan supir. Ini karena ongkos untuk mempekerjakan mereka adalah cukup besar, sehingga hanya orang yang kaya sekali akan mampu menggajinya. Bagaimana dengan mencari pekerja dari negara lain? Ini pun sama saja, karena secara hukum, mereka seharusnya mendapat gaji yang sama besarnya dengan gaji pekerja lokal.
Dengan situasi yang sedemikian, tidaklah mengherankan bahwa dalam kehidupan rumah tangga, suami dan istri harus bisa saling membantu. Pembagian tugas keluarga antara orang tua dan anak pun bukanlah hal yang luar biasa. Memang hidup mungkin tidak bisa seringan apa yang ada di negara lain, tetapi jika tugas yang berat bisa dibagi di antara beberapa orang, tentunya itu bisa terasa lebih ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Jika beban berat yang menyangkut hal jasmani tidaklah terlalu sulit untuk dibagi, beban rohani adalah berbeda. Di negara barat, orang lebih cenderung bersikap individual. Karena itu apa yang tidak terlihat dalam hidup seseorang dan apa yang bersifat pribadi, orang lain tidak ingin ikut campur. Sebagai akibatnya, banyak orang yang secara batin mengalami penderitaan, tanpa orang lain bisa menolong. Karena itu, merupakan fakta yang menyedihkan bahwa di Australia jumlah orang yang bunuh diri dan mengalami gangguan kejiwaan adalah cukup besar menurut ukuran internasional.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, menasihati mereka agar mau bertolong-tolongan menanggung beban hidup. Ini tidak lain adalah pemenuhan hukum kasih yang diajarkan Yesus kepada murid-muridNya. Dalam hal ini, seringkali orang merasa bahwa ia sudah memenuhi hukum Kristus dengan memberi bantuan yang berbentuk jasmani. Tetapi, bantuan jasmani adalah yang paling mudah dilakukan manusia.
Pagi ini kita diingatkan bahwa ada banyak orang di sekitar kita yang menanggung beban berat secara rohani. Ini mungkin tidak mudah dilihat mata, sekalipun mereka tinggal tidak jauh dari kita. Mungkin saja mereka hidup serumah, sekantor, sesekolah dan segereja. Di antara mereka mungkin saja ada yang sangat tertekan hati dan pikirannya. Bagi mereka, kesediaan kita untuk menyapa, mendengarkan keluh-kesah, menguatkan, dan mendoakan mereka mungkin adalah apa yang terpenting.
Firman Tuhan sudah mengingatkan kita akan pentingnya untuk memiliki peduli kasih kepada setiap orang yang menderita, terutama kepada mereka yang seiman. Untuk orang-orang yang sedemikian, Tuhan memerintahkan kita untuk mempunyai kepekaan dan mau berusaha meringankan beban, supaya kehadiran dan kasih Kristus bisa terasa dalam hidup mereka.
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Galatia 6: 19