“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” Roma 8: 26
Ingatkah anda akan doa pertama yang pernah anda ucapkan? Saya sendiri sudah lupa akan apa yang saya ucapkan sebagai doa makan ketika saya berumur 8 atau 9 tahun. Ketika itu ayah saya mengingatkan agar saya mau mulai berdoa sendiri, dan tidak mengharapkan orang lain mendoakan saya. Doa adalah hubungan komunikasi pribadi antara seseorang dengan Tuhannya dan karena itu harus disampaikan oleh orang yang bersangkutan menurut imannya.
Sebagaimana Yesus sudah mengajar murid-muridNya berdoa, setiap orang Kristen harus mau dan bisa berdoa sendiri, tanpa bantuan orang lain. Tetapi ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan atau dibiasakan. Karena itu banyak orang yang selalu ingin didoakan dan mengharapkan orang lain yang memimpin doa.
Mungkin ada orang yang berpendapat bahwa adalah lebih baik jika kita berdoa secara kolektif. Dalam hal ini, orang sering mengutip ayat dalam Matius 18: 19 – 20 yang berbunyi “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Tetapi, ayat itu sebenarnya tidak menyebutkan bahwa doa orang banyak akan lebih didengar Tuhan daripada doa perseorangan. Ayat itu bersangkutan dengan pertikaian di antara orang Kristen: mereka yang ingin doanya didengar Tuhan hendaknya mau berdamai dan bersatu hati dengan yang lain sebelum menyampaikan doa mereka.
Doa jelas adalah percakapan antara Tuhan dengan umatNya. Setiap orang yang mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan tentu sering berdoa, bukan hanya dua atau tiga kali sehari, tetapi sesering mungkin, terutama jika ia rindu atau ingin untuk mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan yang mengasihinya. Mereka yang tidak merasakan kerinduan untuk berdoa mungkin saja terlalu nyaman hidupnya, terlalu sibuk, atau sedang terbenam dalam masalah hidup yang besar.
Dalam suka memang banyak orang yang lupa untuk menyatakan rasa syukurnya kepada Tuhan. Dan ketika hidup penuh dengan kesibukan, berdoa mudah untuk dikesampingkan. Tetapi sebagai umat percaya, kita sudah diberikan Roh Kudus untuk menegur kita jika jarang berdoa.
Roh Kudus juga membantu kita dalam berdoa jika kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, baik dalam suka maupun duka. Dalam menghadapi masalah yang besar, orang seringkali sulit untuk mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Hari ini firman Tuhan mengingatkan kita agar tidak mendukakan Roh Kudus dengan mencoba melarikan diri dariNya. Apa yang harus kita lakukan justru membiarkan Roh Kudus untuk memimpin kita. Jika Roh mengingatkan perlunya kita untuk dengan rendah hati berkomunikasi dengan Tuhan, biarlah kita boleh menurut bimbinganNya. Tuhan yang mahakasih ingin agar kita selalu dekat denganNya dalam setiap keadaan!
Setuju, mmang tdk mudah. Tks utk renungan Anda yg sllu reflektif.
SukaSuka