Auld Lang Syne

“Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!” Pengkhotbah 12: 1

Siapakah yang tidak mengenal lagu Auld Lang Syne? Lagu itu selalu dikumandangkan menjelang malam pergantian tahun baru hampir di seluruh dunia. Lagu rakyat Skotlandia ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1788 dan berisi tentang kenangan akan teman-teman lama dan waktu yang dilalui bersama mereka.

Pada tahun 1929, Guy Lombardo, seorang penyanyi yang lahir di Kanada, tampil di Roosevelt Hotel di New York City pada malam pergantian tahun. Ia tampil bersama grup musiknya yang bernama Royal Canadian band, dan disiarkan melalui radio. The Royal Canadian sendiri dibentuk pada 1924, bersama saudara lelakinya yaitu Carmen, Lebert, dan Victor, serta musisi lain dari tanah kelahirannya. Pada tengah malam, mereka memilih untuk menyanyikan lagu yang pertama kali didengar oleh Lombardo dari para imigran Skotlandia di Ontario. Judul lagu itu adalah Auld Lang Syne.

Tahun-tahun berikutnya, hingga 1959, Guy Lombardo dan saudara-saudaranya tetap bermain di Roosevelt Hotel, menyanyikan lagu yang sama pada setiap malam tahun baru. Hingga tahun 1976 saat Lombardo berusia 74 tahun, mereka terus memainkan lagu ini pada malam tahun baru di Waldorf Astoria Hotel, dan disiarkan melalui radio juga televisi. Lombardo pun terkenal dengan sebutan “Mr. New Year Eve.” Pada tahun 1976, untuk terakhir kalinya Lombardo memainkan lagu Auld Lang Syne karena ia meninggal dunia pada tahun 1977 karena serangan jantung.

Apa arti setahun? Setahun bagi seseorang mungkin berisi banyak hal yang signifikan, tapi bagi yang lain mungkin berlalu seperti tahun-tahun sebelumnya. Walaupun demikian, bagi semua orang, baik tua maupun muda, tahun yang berlalu jelas menambah usia. Manusia manapun akan bertambah tua. Dimulai pada saat kelahiran, seorang bayi tumbuh menjadi seorang anak kecil, anak remaja, orang muda, orang dewasa, orang berumur dan kemudian orang lanjut usia, sebelum meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Walaupun begitu seharusnya, tidak semua orang akan mengalami seluruh tingkat usia itu. Ada orang yang belum tua tetapi sudah tidak beserta kita, ada pula orang yang karena sakit, menjadi tua sebelum waktunya.

Masa muda biasanya diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik, yang memberi kesenangan, kebanggaan dan kepuasan pribadi. Seolah seluruh dunia ada untuk dinikmati oleh diri sendiri. Dengan bertambahnya usia, manusia umumnya mulai belajar untuk hidup bukan bagi dirinya sendiri, terutama setelah berkeluarga. Namun dengan bertambahnya usia, hidup seringkali diisi dengan kesibukan mencari ilmu, harta, kesuksesan atau nama. Kesenangan yang dicapai melalui jerih payah seolah bisa memberi makna kehidupan.

Keluarga dan persahabatan baik secara nyata atau maya bisa juga menjadi suatu kenikmatan. Waktu yang 24 jam sehari seringkali kurang untuk memberi perhatian yang cukup kepada sanak kerabat dan teman. Seringkali, karena kesibukan yang seolah berdasarkan cinta akan sesama, waktu yang ada tidak cukup untuk Tuhan. Padahal soal mengasihi Tuhan itu seharusnya lebih penting dari yang lain, terutama di masa depan. Tuhan dan kasihNya tetap ada sewaktu perhatian sanak dan teman sudah hilang.

Selama setahun, Tuhan sudah menyertai kita. Tiap hari, tiap jam bahkan tiap detik,Tuhan melindungi kita sehingga kita tetap bisa hidup sampai saat ini dan siap memasuki tahun yang baru. Lebih-lebih lagi, Tuhanlah yang sudah mengambil inisiatif untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Walaupun begitu besar kasihNya kepada manusia, kebanyakan orang menerima kasih Tuhan itu sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya, dan mudah melupakannya. Lebih mudah untuk dilupakan daripada melupakan kenangan manis bersama teman-teman lama.

Sekalipun kita masih bisa menyambut datangnya tahun baru kali ini, adalah kenyataan hidup bahwa akan ada satu saat dalam hidup kita dimana kedatangan tahun baru tidak lagi dapat memberi kegembiraan. Mungkin saat itu terjadi sesudah kita menginjak usia tua, tetapi mungkin juga sewaktu kita masih muda. Pada saat itu, dukungan sanak kerabat dan teman tidaklah dapat memberi kekuatan dan semangat, apa yang ada terasa hampa.

Pagi ini kita harus sadar bahwa jika kita tidak terbiasa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, jika kita tidak terbiasa berbincang-bincang dengan Tuhan, mempelajari firmanNya dan menyadari kasihNya, dalam keadaan yang menguji iman kita di masa depan, kita akan mengalami kesunyian yang luar biasa karena Tuhan serasa jauh dari kita.

Tahun 2020 yang penuh dengan masalah hidup ini akan segera menghilang dan hanya menjadi kenangan. Tahun baru akan datang, tetapi kita tiak tahu apakah itu akan membawa harapan baru. Walaupun demikian, biarlah tahun 2021 bisa membawa kesadaran bagi kita semua bahwa selagi kita masih bisa, kita harus makin dekat kepada Tuhan!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s