“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Ibrani 13: 8

Pernahkah anda mendengar ungkapan “Yesterday is gone and tomorrow may never come“? Ungkapan yang berarti “Hari kemarin telah lenyap, hari esok mungkin tidak pernah datang”. Ungkapan ini agaknya bernada negatif karena hari depan tidaklah bisa diketahui. Walaupun demikian, banyak orang yang menambahkan beberapa kata seperti “Nikmatilah hari ini karena hari kemarin telah lenyap dan hari esok mungkin tidak pernah datang” atau “Hari kemarin telah lenyap, hari esok mungkin tidak pernah datang, karena itu marilah kita bekerja hari ini”. Dengan penambahan kata-kata ini, ungkapan itu menjadi bernada positif. Memang apa yang kita bisa lihat sekarang adalah apa yang terjadi pada hari ini, mengapa harus memikirkan masa lalu dan masa depan?
Membayangkan masa lalu, sebagian orang mungkin merasa bahwa Tuhan itu tidak adil. Karena masa lalu yang pahit malah ada orang yang tidak yakin bahwa Tuhan itu ada. Hidup yang demikian seringkali sangat terasa berat dan menyebabkan timbulnya stres yang tinggi dan hilangnya rasa tenteram dan damai. Hari demi hari dilewati dengan rasa penyesalan akan masa lalu.
Bagaimana pula dengan masa depan? Banyak orang di saat ini kuatir tentang masa depan, Tidak dapat disangkal bahwa hidup manusia itu sering diisi dengan berbagai tantangan. Kesulitan, kekurangan, penyakit dan berbagai macam penderitaan bisa kita alami selama hidup di dunia. Sekalipun kita hidup jujur, bekerja keras dan berusaha hidup sehat, selalu ada kemungkinan bahwa ada hal-hal jelek datang menimpa. Dengan demikian, memikirkan masa depan juga bisa menghilangkan rasa damai dan menimbulkan stres dalam hidup manusia.
Menurut ilmu psikologis, stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stres dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Manusia bisa hancur hidupnya dan bahkan jatuh sakit atau mati karena tidak adanya rasa damai, atau karena adanya stres yang besar.
Tidak ada seorang pun yang bisa menghindari datangnya masalah. Dengan demikian, sebagai orang Kristen kita tidak perlu mengharapkan adanya kedamaian disekitar kita. Sebaliknya, kita harus bergantung kepada Roh Kudus yang ada didalam kita.
Roh Kudus diberikan Yesus sebagai penolong sehingga kita bisa terhibur dan dikuatkan dalam suasana yang menyesakkan. Jika kita memberikan kesempatan kepada Roh untuk menguasai hidup kita, segala masalah akan bisa kita hadapi dengan ketenangan dan keyakinan bahwa Tuhan beserta kita. Tuhan tidak pernah berubah dan Ia tetap beserta kita untuk selama-lamanya.
Memang tiap-tiap masalah yang kita alami pada mulanya akan mendatangkan stres. Tetapi kemudian kita akan memperoleh pengalaman berharga, yaitu pengalaman pribadi tentang kebesaran kuasa Tuhan dalam hidup kita. Inilah yang bisa memberikan rasa damai sejati kepada mereka yang dilatih oleh Tuhan!
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4: 13