Berilah aku istirahat yang baik …

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Petrus 5: 7

Virus corona telah mendorong dunia ke perairan yang belum pernah dipetakan. Berbagai negara telah menetapkan lockdown yang menyebabkan ekonomi terhenti, dan banyak orang kuatir atas keselamatan diri sendiri dan orang yang mereka cintai. Dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan yang datang begitu cepat, dapat dimengerti bahwa banyak orang yang mengalami kesulitan untuk bisa tidur dengan baik. Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan berpengaruh atas sistem kekebalan tubuh. Itu juga merupakan pendorong utama kesehatan emosi dan mental, membantu mengalahkan stres, depresi, dan kecemasan.

Mereka yang sering kurang tidur tentu lambat laun akan merasa lelah; walaupun demikian, mereka yang cukup tidurnya bisa juga mengalami kelelahan hidup karena adanya berbagai persoalan yang harus dihadapi. Malahan ada yang karena tekanan hidup, terus-terusan ingin tidur karena kelelahan jasmani dan rohani yang ada.

Jutaan orang sudah menderita insomnia sebelum adanya virus korona. Tetapi pandemi ini menciptakan sejumlah problem baru – bahkan bagi orang yang sebelumnya tidak memiliki masalah tidur. Memang rasa kuatir bisa menimbulkan rasa gelisah akan ketidakpastian yang dihadapi, yang menyebabkan masalah untuk bisa beristirahat dengan baik.

Sebenarnya bagi siapapun yang menghadapi kegelisahan hidup ada dua hal yang secara logis harus disadari. Yang pertama adalah ketidak mampuan manusia untuk menentukan masa depannya dan yang kedua, jika Tuhan itu ada, hanya Dialah yang tidak mempunyai persoalan. Jika kita bisa sepenuhnya menentukan masa depan kita tentu saja tidak ada yang perlu kita kuatirkan. Semua manusia mempunyai keterbatasan, dan hanya Tuhan, yang mahakuasa dan mahatahu, yang tidak pernah gelisah, kuatir atau takut.

Bagi orang Kristen, pernyataan bahwa manusia tidak bisa menentukan masa depan kita ada tertulis dalam Alkitab. Mereka yang menolak kenyataan ini adalah orang-orang yang hidup dalam alam impian.

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Yakobus 4: 14

Dalam hal ini, orang Kristen adalah orang yang beruntung. Kedatangan Yesus ke dunia, pengurbananNya di kayu salib dan kebangkitanNya menunjukkan adanya Tuhan yang mahakasih, yang peduli akan keadaan dan keterbatasan manusia. Tuhan tahu bahwa manusia tidak dapat bergantung pada diri sendiri untuk mendapat kedamaian di bumi dan di surga.

Hari ini kita diingatkan bahwa satu-satunya pengharapan kita dalam menghadapi masa depan adalah Tuhan kita yang mahakuasa. Yesus adalah Allah yang sudah pernah menjadi manusia dan mengalahkan maut setelah menebus dosa kita dengan darahNya. Ialah yang bisa memberikan kita ketenangan dalam keadaan apapun!

“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Mazmur 42: 5

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s