“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12: 2

Adalah hal yang menarik jika kita bandingkan reaksi rakyat di berbagai negara terhadap peraturan pemerintah setempat dalam usaha mengatasi masalah pandemi Covid-19. Di antara berbagai reaksi, ada rakyat yang menolak anjuran pemerintah untuk membatasi kegiatan sehari-hari. Bahkan ada yang melakukan demonstrasi besar-besaran sambil melakukan perbuatan anarkis. Sebaliknya, ada juga rakyat yang menurut akan peraturan pemerintah dan bahkan ikut membantu dalam mengawasi jalannya pembatasan kegiatan sosial. Selain itu ada juga rakyat yang tidak mau mengutarakan pendapat, tetapi secara diam-diam mengabaikan perintah pimpinan. Memang, setiap orang bisa memilih apa yang dimauinya, tetapi tidak semua pilihan adalah baik atau sesuai dengan kehendak Tuhan.
Bagi banyak orang Kristen, hal memilih sesuatu adalah identik dengan mencari kehendak Tuhan. Dan sebab itu banyak orang berpikir bahwa apa yang sudah terjadi adalah kehendak Tuhan. Dalam hal ini, masalahnya adalah bahwa sebagai manusia kita adalah makhluk terbatas. Dapatkah kita mengerti apa yang dikehendakiNya? Apakah yang semua yang ada sudah merupakan kehendakNya?
Apa yang terjadi di dunia sudah tentu merupakan bagian dari rencana besarTuhan yang tidak kita ketahui. Manusia dalam keterbatasannya ingin menemukan kehendak Tuhan, tetapi kerapkali heran jika apa yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Memang manusia tidak mungkin tahu keseluruhan kehendakNya (overall will). Manusia tidak juga tahu mengapa Tuhan membiarkan hal-hal yang nampaknya jelek terjadi di depan mata mereka.
“TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.” Amsal 16: 4
Seorang yang mencari pasangan hidup mungkin berdoa untuk bisa memilih jodoh yang baik, tetapi jika kemudian rumah tangga mereka mulai berantakan, pertanyaan muncul apakah semua itu kehendak Tuhan? Tidak ada orang yang bisa menjawabnya karena tidak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi. Dalam keadaan demikian, mereka yang bersangkutan harus berusaha melakukan apa yang baik menurut kehendak Tuhan. Manusia bertanggung jawab untuk pilihannya dan harus melakukan apa yang terbaik yang sesuai dengan firmanNya setiap hari.
Tuhan memang mempunyai kehendak mutlak (sovereign will) untuk seluruh ciptaanNya. Kita tidak mungkin mengetahui semuanya, tetap dalam hidup kita sehari-hari Ia sudah menunjukkan apa yang baik untuk dilakukan. Itu yang dinamakan kehendak Tuhan yang sudah dinyatakan atau revealed will. Dalam Alkitab tertulis banyak hal yang dikehendaki Tuhan, seperti untuk mengasihi Tuhan dan sesama, untuk membayar pajak kepada pemerintah, untuk memegang kejujuran dan keadilan, untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita dan lain-lain. Tetapi, rencana Tuhan tidaklah bergantung pada apa yang bisa kita lakukan. Tuhan yang mahakuasa bisa melihat apa yang akan kita pilih dari mulanya, dan dengan demikian Ia bisa membuat rencana yang sempurna dari awalnya. Seperti Adam dan Hawa, kita tentu saja bertanggung jawab atas apa yang kita pilih.
Jika kita sering bingung untuk mencari kehendak Tuhan, itu adalah karena kita ingin tahu apa yang sebenarnya dikehendaki Tuhan. Kita ingin tahu seluruh kehendakNya untuk hidup kita, untuk keluarga kita dan untuk bangsa kita. Tetapi itu jelas tidak mungkin. Apa yang belum terjadi kita tidak tahu, dan apa yang sudah terjadi belum tentu merupakan hasil akhir. Hanya Tuhan yang tahu semuanya. Walaupun demikian kita tahu bahwa Tuhan menghendaki umatNya untuk mengasihi Dia dan menurut perintahNya.
Hari ini, ayat pembukaan dari Roma 12: 2 diatas mengatakan bahwa kita harus berubah untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini, sehingga dengan pikiran dan sikap yang benar kita dapat membedakan apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Masa depan manusia ada di tangan Tuhan tetapi kita bertanggungjawab atas keputusan dan tindakan yang kita ambil. Dalam semua ini kita percaya bahwa Tuhan ikut bekerja untuk membawa kebaikan kepada umatNya.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28