“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” Yeremia 17: 10

Bacaan: Yeremia 17: 5 – 10.
Pernahkah anda mendengar atau menyanyikan lagu “Tiap Langkahku”? Lagu yang aslinya berjudul “Each Step I take” itu ditulis oleh Elmo Mercer pada tahun 1953 sewaktu ia berusia 19 tahun. Dalam bahasa Indonesia syairnya berbunyi:
Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
Dan tangan kasih-Nya memimpinku
Di tengah badai dunia menakutkan
Hatiku tetap tenang teduh
Tiap langkahku kutahu Tuhan yang pimpin
Ke tempat tinggiku dihantar-Nya
Hingga sekali nanti aku tiba
Di rumah Bapa surga yang baka
Lagu indah ini memang memberi kesejukan di hati setiap orang yang mau menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Kristus akan menjadi pemimpin hidup mereka, yang berjalan di depan dan memimpin mereka setiap hari ke tempat yang tinggi.
Berbeda dengan orang Kristen, sebagian orang di dunia membayangkan bahwa hidup ini berjalan seperti sebuah titik pada sebuah roda yang berputar, spinning wheel, yang bisa naik dan kemudian turun. Oleh sebab itu, bagi mereka, hidup adalah kesempatan untuk mencari keuntungan dan kenyamanan selagi bisa. Selagi roda kehidupan mereka berputar ke atas, mereka memanfaatkannya dengan apa saja yang bisa dilakukan supaya hidupnya makin enak. Mencari “hoki” dan “cuan” adalah yang paling penting bagi mereka.
Memang jika kita lihat dalam hidup ini, manusia selalu berusaha untuk berhasil tanpa mempedulikan siapa yang menggerakkan roda kehidupan ini. Sebagian percaya bahwa mereka harus bisa mempertahankan posisi mereka pada roda kehidupan dengan segala cara. Mereka lupa bahwa Tuhan yang memegang kontrol atas hidup kita di setiap saat, bahwa roda kehidupan itu tidak selalu berputar seperti apa yang diharapkan. Mereka tidak sadar bahwa dinamika hidup ini adalah sangat kompleks. Roda kehidupan bukanlah seperti roda yang berputar dengan kecepatan dan arah yang tidak pernah berubah.
Adakah yang bisa diharapkan dalam hidup ini? Adakah yang bisa dipastikan jika roda kehidupan selalu berputar? Yeremia 17 berisi peringatan bagi bangsa Israel bahwa mereka tidak dapat mengandalkan kekuatan mereka sendiri. Peringatan ini secara umum juga berlaku untuk setiap orang yang hidup di dunia, dari dulu sampai sekarang. Tidak ada seorangpun yang bisa memastikan apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Mereka yang merasa bahwa hidup dan hasil usaha mereka berada dalam tangan sendiri, pada suatu saat akan kecewa karena apa yang terjadi bisa di luar dugaan mereka. Tuhan melalui Yeremia dengan jelas menyatakan rasa tidak senangNya atas kesombongan manusia.
Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” Yeremia 17: 5
Sebagai umat Kristen, kita harus percaya bahwa Tuhan benar-benar membenci manusia yang sombong, yang merasa bahwa ia dapat mengatur jalannya roda kehidupan dengan berbuat ini dan itu. Kita harus sadar bahwa Tuhanlah yang mempunyai rencana untuk seisi alam semesta, dan itu harus terjadi. Ini bukan berarti bahwa manusia tidak mempunyai kewajiban untuk bekerja sebaik mungkin dalam keadaan apapun yang mereka alami. Sebaliknya, kita harus berusaha untuk mengerti apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita.
Manusia mungkin berusaha untuk bekerja dan mencapai kesuksesan. Itu adalah baik jika mereka seperti bekerja untuk Tuhan dan tidak lupa untuk memuliakan namaNya. Dalam kenyataannya, terlalu banyak orang yang sukses dalam hidupnya tetapi tidak sukses dalam usaha memuliakan Tuhan. Ada juga yang nampaknya bekerja untuk kemuliaan Tuhan, tetapi segala apa yang dicapainya sebenarnya hanya dipakai untuk kenikmatan diri sendiri. Ayat pembukaan kita berkata bahwa Tuhanlah yang menyelidiki hati, yang menguji pikiran, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya. Ia tahu apakah orang menyombongkan keberhasilannya; Ia juga tahu jika orang menyalahgunakan berkatNya. Tetapi Ia juga tahu jika orang menyia-nyiakan hidupnya dengan tidak berusaha untuk memuliakan Tuhan dalam setiap keadaan. Tuhan tahu apa yang akan diperbuat manusia, tetapi Ia bukan Tuhan yang membuat manusia salah langkah.
Hari ini, biarlah kita memikirkan roda kehidupan yang kita jalani. Mungkin roda kehidupan kita sekarang ini memberikan kesempatan untuk menikmati berkatNya. Kepada kita diingatkan bahwa semuanya datang dari Tuhan dan karena itu kita harus makin menaruh harapan kepada Tuhan. Kita harus dengan rendah hati mengakui bahwa hidup kita ada di tanganNya. Sebaliknya, jika kita pada saat pandemi ini berada dalam keadaan yang kurang menyenangkan, kita tidak boleh berputus asa karena Tuhan menilik hati dan pikiran kita. Ia tahu apa kebutuhan dan motivasi kita. Mereka yang mengandalkan Tuhan dan yang menaruh harapan mereka kepada pimpinan Tuhan dalam setiap langkah mereka, akan dikuatkan dan diberkati, sehingga dalam keadaan apapun mereka akan tetap berdiri teguh dan bisa merasakan kasihNya.