Tinggal sertaku, Tuhan!

“Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.” Pengkhotbah 7: 14

Hari ini saya membaca media yang melaporkan bahwa pandemi COVID-19 ini agaknya akan berlangsung cukup lama. Sekalipun vaksin sudah ada, belum tentu itu akan membawa kekebalan terhadap virus yang terus bermutasi. Tambahan lagi, karena jumlah vaksin yang ada pada satu negara mungkin belum cukup atau tidak bisa disebarkan dengan merata, kemungkinan adalah kecil untuk bisa mencapai imunitas masyarakat secara cepat. Dengan demikian, akan ada banyak negara yang masih terus mengalami dampak pandemi ini untuk tahun-tahun mendatang. Bagi banyak manusia di dunia, masa depan adalah sesuatu yang tidak dapat diterka atau direncanakan.

Masa depan yang bagaimanakah yang anda inginkan? Bagi mereka yang masih tergolong muda, mungkin ada banyak yang diidamkan untuk masa depan. Tetapi, bagi mereka yang sudah berumur, masa depan yang mereka impikan dulu adalah masa kini. Mereka mungkin sudah menyerah dan mau menerima apa saja yang bakal terjadi. Walaupun begitu, banyak orang tetap melihat ke masa depan dengan usaha dan pengharapan bahwa pada suatu saat mereka masih akan dapat mengalami sesuatu yang baik dan indah.

Memang agaknya aneh bahwa ada orang yang selalu sibuk memikirkan dan menguatirkan masa depan, sedangkan mereka tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Tetapi, kita tentu bisa mengerti kalau dalam keadaan darurat saat ini manusia dan negara yang mampu berlomba-lomba untuk membeli bahan kebutuhan pokok dan obat-obatan untuk bisa ditimbun guna menghadapi hari depan yang tidak menentu. Dalam kehidupan sehari-hari orang memang sering kuatir akan apa yang terjadi karena kemungkinan datangnya kejadian-kejadian yang tidak terduga. Hidup adalah penuh dengan misteri, begitu kata orang.

Ayat diatas menunjukkan bahwa apa yang terlihat nyaman dan tidak nyaman terjadi karena kehendak Tuhan. Tuhan yang mahakuasa memang bisa mengizinkan  terjadinya hal apapun, yang tidak bisa diduga manusia, supaya manusia mengakui bahwa mereka hanya dapat bergantung kepada Sang Pencipta. Walaupun demikian, banyak orang yang tetap merasa mampu untuk menentukan hari depan mereka melalui usaha dan kerja; mereka mungkin berpikir bahwa masa depan setiap orang ada ditangan sendiri. Memang banyak guru yang mengajarkan bahwa jika kita bersikap positif untuk menghadapi hidup dan mau bekerja keras, masa depan yang cemerlang menunggu kita. Tetapi itu belum tentu terjadi.

Memandang masa depan yang tidak dapat diduga, sering kali membuat kita ragu. Jika semuanya tidak ada yang pasti, bagaimana pula kita bisa mempunyai harapan untuk hal apapun. Mereka yang mengajarkan manusia untuk berpikir positif selalu menekankan hal percaya diri; sebaliknya mereka yang mengajarkan bahwa Tuhan adalah kunci kehidupan, menekankan hal percaya kepada Tuhan. Dalam hal ini, seakan lebih mudah bagi seseorang untuk mempercayai kemampuan manusia karena Tuhan dan kehendakNya adalah sulit untuk dimengerti. Kehendak Tuhan adalah suatu misteri.

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” Yesaya 55: 8 – 9

Walaupun demikian, mereka yang benar-benar mengenal Tuhan akan mempunyai pengertian tentang cara kerja Tuhan. Sepanjang sejarah, Tuhan selalu bekerja agar umatNya mau menyerahkan hidup mereka sepenuhnya kepadaNya. Ia tahu bahwa manusia tidak dapat hidup dengan bergantung pada diri mereka sendiri. Ia juga tahu bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan diri dari dosa dan akibatnya. Karena itu, melalui firmanNya dan berbagai kejadian yang ada di dunia, Tuhan tidak jemu-jemunya mengingatkan bahwa jika kita hanya percaya kepada diri sendiri selama hidup di dunia ini, kehancuranlah yang menunggu kita. Jika itu tidak terjadi sekarang, pastilah itu terjadi di masa depan.

Pagi ini, perlulah kita pikirkan apa yang kita harapkan dari masa depan. Apakah kita mengharapkan datangnya hari-hari gembira yang penuh suka cita? Tidak ada salahnya jika kita mengharapkannya dari Tuhan. Jika itu datang, kita boleh menikmatinya sambil bersyukur kepadaNya. Tetapi, jika hari-hari yang penuh tantangan dan kesulitan datang, kita pun harus sadar bahwa hari-hari itu juga datang dengan seizin Tuhan. Dalam hal ini, mereka yang tidak mengenal Tuhan akan mengeluh dan bahkan mungkin menghujat Tuhan; tetapi mereka yang mengenal kasih Tuhan yang sudah memberi keselamatan yang kekal di surga tidaklah menjadi kecewa, melainkan makin merasakan betapa besar kuasa dan kasih Tuhan. Bagi kita, hidup ini tidak lagi sebuah misteri. Tuhan senantiasa menyertai kita.

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Filipi 4: 6 – 7

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s