Kita adalah pekerja Tuhan

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Kolose 3: 23

Hari ini adalah hari libur untuk ganti hari buruh di negara bagian Queensland karena hari buruh 1 Mei 2021 kebetulan jatuh pada hari Sabtu yang sudah merupakan hari libur umum. Dengan demikian, hari Senin ini adalah pengganti hari Sabtu yang lalu. Secara tradisi, pada hari buruh banyak anggota serikat buruh yang berbaris ke kota untuk menyuarakan berbagai tuntutan kepada negara agar memperbaiki nasib kaum buruh.

Manusia memang diciptakan Tuhan untuk bekerja. Pada mulanya, pekerjaan bukanlah sesuatu yang berat ataupun hal kurang bisa dinikmati. Manusia tidak diciptakan untuk menjadi budak pekerjaan atau orang lain, sebaliknya untuk menjadi penguasa bumi, sebagai wakil Tuhan.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Kejadian 1: 28

Walaupun manusia tidak dapat dibandingkan dengan Tuhan penciptaNya, dalam batas-batas tertentu manusia bisa membuat atau menciptakan sesuatu yang baik atau indah bagi sesamanya. Itu memang tugas yang diberikan Tuhan kepada manusia sejak mulanya, untuk mengatur isi bumi ini sebagai utusanNya. Manusia, berbeda dengan makhluk lainnya, memang diberiNya kemampuan untuk melakukan apa yang perlu untuk jalannya kehidupan di bumi.

Sebagai manusia yang bisa berkarya, salah satu kewajiban manusia dalam membuat sesuatu hasil, baik itu kecil ataupun besar, adalah untuk merampungkan tugasnya dengan baik sehingga mereka yang memakai atau menggunakannya akan mendapat manfaat dan bukannya masalah.

Apapun peranan kita dalam hidup sehari-hari, kita harus bisa menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Ini, jika dilihat dari sudut pandangan kekristenan, adalah sesuatu yang seharusnya karena Tuhan yang menciptakan manusia juga mempunyai prinsip yang sama: jika Ia bekerja, Ia bekerja sampai tuntas. Jika Ia mencipta, Ia menciptakan segala sesuatu sampai selesai dan berfungsi dengan baik.

“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” Kejadian 1: 31

Orang Kristen yang sadar bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk memuliakan Sang Pencipta tentu mengerti bahwa apapun yang mereka kerjakan, haruslah membawa kebaikan – seperti Tuhan yang sudah menciptakan segala sesuatu sehingga terlihat sangat baik dan berfungsi dengan sempurna. Dalam hal ini, pria maupun wanita yang mengurus rumah tangga sudah tentu adalah contoh pekerja yang baik, yang membawa kebahagiaan bagi pasangan dan anak-anak mereka.

Dalam kenyataannya, banyak manusia yang bekerja hanya untuk uang, sebagai keharusan, atau demi keuntungan dan kemasyhuran diri sendiri. Mereka sering kali bekerja secara asal-asalan dan tanpa memikirkan resiko untuk dirinya dan orang yang disekitarnya; dan karena itu bisa mendatangkan kekacauan dan penderitaan bagi orang lain. Manusia juga sering merasa malang karena harus bekerja keras untuk “mencari sesuap nasi”.

Hari ini marilah kita memikirkan apa yang perlu kita persiapkan dan lakukan di hari-hari mendatang. Firman Tuhan berkata bahwa Ia sudah menciptakan apa yang baik untuk kita, dan karena itu kita harus bisa memakai dan mengelolanya dengan baik. Biarlah kita mau bekerja untuk kemuliaan Tuhan dan bukan sekadar memenuhi kewajiban kita!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s