Hanya Yesus yang bisa memenuhi standar kesucian Allah

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14: 6

Bagi banyak orang yang bukan Kristen, mengapa Yesus harus mati di kayu salib untuk menebus dosa mereka yang percaya kepadaNya adalah suatu konsep yang tidak dapat dimengerti, untuk tidak dikatakan konsep yang tidak masuk akal. Bagaimana kematian seseorang di kayu salib bisa memungkinkan umat Kristen untuk masuk ke surga? Selain itu, klaim Yesus bahwa Ia adalah Anak Allah adalah suatu hal yang aneh. Mengapa Allah bisa mempunyai seorang anak dan turun ke dunia sebagai manusia biasa, yang hidup mengembara tanpa mempunyai tempat kediaman yang tetap?

Sudah tentu, terhadap keraguan orang-orang non-Kristen di atas, orang Kristen akan menjawab bahwa hanya Tuhan yang bisa memenuhi standar kesucian dan kemurnianNya. Manusia ciptaanNya tidak mungkin bisa berbuat baik atau hidup suci sehingga Allah mau mengampuni dosa mereka. Jika kebanyakan orang non-Kristen percaya bahwa mereka yang baik budi dan jujur akan mendapat pahala di surga, orang Kristen bisa ke surga hanya karena Tuhan sendiri sudah turun ke dunia untuk menebus manusia dari hukuman kebinasaan untuk dosa mereka.

Ayat di atas adalah ayat yang sangat terkenal yang berisi klaim Yesus bahwa Ia adalah satu-satunya jalan bagi manusia untuk bisa menuju ke surga. Sekalipun ayat ini jelas menunjukkan bahwa iman kepada Kristus adalah mutlak perlu untuk bisa diselamatkan, di zaman ini ada banyak orang Kristen yang ragu-ragu bahwa keselamatan adalah eksklusif untuk mereka yang percaya kepada Yesus.

Kepercayaan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan memang sudah sering membuat orang yang bukan Kristen menjadi tersinggung. Mereka yang Kristen pun sekarang banyak yang segan untuk menekankan pentingnya ayat ini, demi menjaga keakraban dengan teman, saudara atau sanak yang beragama lain. Mereka yang ingin membina hubungan baik antar agama sering kali menghindari penggunaan ayat ini secara terbuka. Mereka yang mempunyai anak atau sanak yang bukan Kristen, sering kali tidak mau menyatakan pentingnya ayat ini.

Memang orang Kristen yang mengasihi sesama sering kali ingin agar semua orang yang hidupnya baik bisa juga memperoleh keselamatan. Tuhan yang mahaadil tentu harus mau menerima mereka yang sudah berusaha untuk hidup baik, begitu kilah mereka. Jika Tuhan memang adil, Ia tentu tidak hanya memilih orang Kristen untuk ke surga. Apalagi, orang Kristen belum tentu lebih baik hidupnya jika dibandingkan dengan orang yang bukan Kristen. Karena itu, sebagian orang yang percaya bahwa ada banyak jalan ke surga.

Tidaklah mengherankan bahwa di zaman ini, paham relativisme mulai muncul. Paham ini yang juga dikenal dengan istilah “multi-agama” mengajarkan bahwa manusia pada hakikatnya cenderung untuk mencari Tuhan dengan cara mereka sendiri, yang dipengaruhi oleh kebudayaan, latar belakang, kebijaksanaan dan pengalaman mereka. Karena itu, manusia harus saling menghargai dan menghormati kepercayaan orang lain. Semua agama pada hakikatnya baik dan bisa membawa keselamatan. Menurut mereka, itu adalah cara untuk hidup damai dengan semua orang, seperti yang dikehendaki Tuhan.

Apa yang sering dilupakan orang adalah kenyataan bahwa tidak ada orang yang baik dan suci di hadapan Tuhan. Semua orang sudah berdosa dan harus menemui kematian abadi jika mereka tidak menerima pengampunan Tuhan. Kemahasucian Tuhan membuat orang sebaik bagaimanapun terlihat sebagai orang yang penuh cacat cela. Dalam hal ini, Yesus adalah Anak Allah yang turun ke dunia untuk menyelamatkan orang yang percaya (Yohanes 3: 16). Yesus dan Allah Bapa adalah satu adanya (Yohanes 10: 30). Darah Yesus adalah satu-satunya jalan yang bisa membasuh dosa manusia. Mereka yang sudah menerima pengampunan bukanlah orang yang hidupnya baik, tetapi orang yang menerima anugerah Tuhan dengan cuma-cuma.

Hari ini, firman Tuhan mengingatkan agar kita tetap berpegang pada iman bahwa hanya ada satu jalan menuju keselamatan. Itu bukan dengan berbuat baik dan menjadi orang yang saleh, karena semua itu hanyalah ilusi manusia. Manusia yang berdosa hanya bisa mendapat pengampunan melalui iman kepada Kristus.

“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Matius 7: 13- 14

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s