“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Petrus 5: 7

Hari Sabtu kemarin saya mendengar kabar bahwa kasus transmisi lokal varian Delta sudah ditemukan di Brisbane dan karena itu ada kemungkinan bahwa sudah ada banyak orang yang terpapar dalam masyarakat. Karena itu, akhir minggu ini Brisbane dan 10 daerah di sekitarnya harus mengalami lockdown lagi agar testing dan tracing bisa dilakukan dengan efektif. Jika pada hari Selasa yang akan datang semua orang yang terpapar bisa ditemukan, lockdown bisa dihentikan. Kabar lockdown ini tentunya membuat banyak orang kaget, karena akhir minggu ini harus dilewatkan dengan tinggal di rumah saja.
Memang dalam suasana yang mirip suasana perang saat ini, hal menonton TV atau mengikuti berita bisa membuat kita merasa serba salah. Kalau kita tidak mengikuti berita media, kita mungkin tidak sadar akan keadaan pandemi di tempat kita dan mungkin tidak tahu adanya peraturan baru dari pemerintah. Tetapi, jika kita rajin mengikuti berita, selalu ada saja kejadian-kejadian yang mengagetkan, yang membawa kekuatiran. Tentu saja tidak ada orang yang ingin menambah kekuatiran atau rasa takut yang sudah ada, seperti takut sakit, takut gemuk, takut kurus, takut kesepian, takut ketinggalan jaman, takut diganggu orang lain, takut mati dll.
Mengapa manusia selalu menghadapi masalah dalam hidup ini? Ada berbagai sebab spesifik, namun pada umumnya hal-hal itu dapat digolongkan dalam 5 golongan.
Kejatuhan dalam dosa: Memang itulah dunia, sejak kejatuhan dalam dosa manusia harus menghadapi hidup yang berat yang terisi penderitaan dan kesepian (Kejadian 3: 17-19). Karena kejatuhan Adam dan Hawa, kita harus menerima kenyataan bahwa kita tidak hidup di taman Firdaus lagi.
Kesalahan kita sendiri: Sering kali kita tidak menyadari bahwa kita kurang berhati-hati melangkah dalam hidup ini. Mungkin sebagai orang Kristen kita sering mendengar bahwa hidup sebagai orang beriman pasti membawa ketenangan dan kebahagiaan, tetapi mereka yang mengharapkan solusi instan akan kecewa. Ketenangan dan kebahagiaan hanya dapat dicapai dengan hidup berdisplin dekat dengan Tuhan. Jika tidak berhati-hati kita akan tetap bisa jatuh ke dalam pencobaan terutama jika kita lebih mementingkan kehidupan yang berpusat kepada hal-hal duniawi (Markus 14: 38).
Perbuatan orang lain: Karena semua orang sudah jatuh ke dalam dosa (Roma 3:23), tidaklah mengherankan jika ada saja masalah yang terjadi karena ulah orang lain, termasuk orang-orang terdekat dan bahkan saudara-saudara seiman. Kesadaran bahwa tiap orang membutuhkan penyelamatan dari Yesus Kristus seharusnya mengingat kan kita agar tidak kecewa atau putus asa dalam menghadapi kesulitan hidup yang disebabkan orang lain.
Usaha iblis untuk menghancurkan umat Tuhan: Sering kali kita bayangkan iblis muncul dalam bentuk yang mengerikan dan menakutkan seperti seekor singa (1 Petrus 5: 8). Tetapi iblis juga pandai menyamar (2 Korintus 11: 14); ia bisa menyamar sebagai hal-hal atau orang-orang yang nampaknya baik dan berguna dalam hidup ini. Karena itu ada saja orang beriman yang jatuh ke dalam berbagai masalah ketika sibuk dengan aktivitas gereja dan sosial yang nampaknya baik.
Pekerjaan Tuhan: Tuhan mempunyai rencana agung untuk seisi dunia dan Ia tetap bekerja dalam semua keadaan dunia. Dalam keadaan dunia yang kacau-balau saat ini, mungkin kita berpikir bahwa Tuhan hanya membiarkan semuanya terjadi. Tetapi tidak ada sesuatupun yang terjadi di luar rencana-Nya (Yesaya 14:24); semua hal yang baik dan buruk terjadi harus dengan seizin Tuhan. Karena Tuhan kita Mahakuasa dan Mahakasih, kita yakin bahwa Tuhan tetap bisa dan mau menyertai kita dalam keadaan apa pun.
Hari ini kita diingatkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Tuhan selalu mau memberikan kekuatan agar kita bisa bertahan dalam hidup ini. Tetapi untuk itu kita harus mau mengakui bahwa kita adalah lemah dan karena itu mau menyerahkan segala kekuatiran kita kepada-Nya.