Ujian adalah perlu untuk naik kelas

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 1: 2-4

Di zaman modern, pendidikan pada umumnya dianggap sebagai kunci untuk kesuksesan. Anak-anak dari kecil sudah diajarkan untuk mau giat belajar agar dapat memperoleh ijazah universitas supaya bisa memperoleh pekerjaan yang enak, yang menghasilkan banyak uang setelah lulus. Tetapi untuk dapat memasuki sebuah universitas yang baik dan lulus dengan hasil bagus, mereka tentunya harus mau bekerja keras untuk lulus ujian. Sekalipun kemungkinan tidak lulus ujian itu selalu ada, mereka yang tetap ulet dan bertahan, pada akhirnya akan berhasil dan bisa hidup berbahagia. Itu harapan manusia, tetapi kenyataan hidup bisa berbeda.

Satu hal yang sering tidak kita sadari sebelum terjadinya masalah kehidupan seperti yang kita alami saat ini ialah kenyataan bahwa manusia sebenarnya tidak memegang kemudi kapal kehidupan. Bagaimanapun manusia berusaha dan bekerja, kejadian-kejadian yang tidak diharapkan tetap bisa bermunculan pada setiap saat. Bagi mereka yang hidupnya kosong, datangnya kesulitan hidup akan dapat membawa kehancuran karena kepercayaan kepada diri sendiri akan tergoncang dan harapan masa depan menjadi suram. Pengertian tentang kebahagiaan yang mereka yakini sejak lama, sekarang menjadi tanda tanya besar.

Memang, menurut Alkitab hidup orang percaya tetap dihadapkan kepada berbagai tantangan dan kesulitan. Ini bukan pencobaan dalam arti godaan iblis untuk berbuat dosa. Tetapi, ini adalah segala masalah kehidupan yang harus kita hadapi. Kita boleh berbahagia dalam menghadapinya sebab kita tahu, bahwa dalam mengalami jatuh-bangun, ujian iman seperti itu menghasilkan ketekunan yang membentuk kita sebagai orang yang sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Bagi umat Kristen, kebahagiaan adalah karunia Tuhan. Semua hal yang baik adalah datang dari Tuhan. Kebahagiaan tidak dapat dicapai dengan usaha manusia. Sekalipun kesuksesan, kekayaan, keamanan dan kesehatan ada tersedia dalam hidup kita, kekosongan hati masih sering muncul. Malahan kita tahu bahwa banyak orang ternama yang mengakhiri hidup mereka secara tragis karena hidup yang berkekurangan dalam kemewahan. Hidup kosong yang tidak menyadari adanya Tuhan.

Hari ini kita diingatkan bahwa hidup kita akan berjalan tanpa kemudi jika kita tidak membiarkan Tuhan membimbing kita. Sebaliknya, menyerahkan hidup kita kepada-Nya akan memberi keyakinan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup ini, Tuhan akan membawa kita ke tempat yang baik. Keyakinan inilah yang memberi kita ketekunan dan kesabaran dalam menghadapi segala tantangan hidup, yang pada akhirnya akan memberi kebahagiaan sejati dalam rasa kecukupan pada setiap saat!

“TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.” Mazmur 23: 1-2

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s