Tuhan adalah Alfa dan Omega

“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” Wahyu 1: 8

Pernahkah anda berpikir mengapa ada banyak kejadian yang menyedihkan di dunia ini? Seperti kekejaman, kelaparan, pandemi dan peperangan? Mengapa Tuhan membiarkan semuanya terjadi? Mengapa Ia membiarkan dosa menghancurkan manusia? Benarkah Tuhan itu mahasuci, mahakuasa, mahabijaksana, mahakasih dan mahaadil? Benarkah Ia mengirimkan Yesus untuk seisi dunia sehingga semua yang percaya dapat memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3.16)? Apakah Ia adalah Tuhan yang tidak mahakuasa walaupun mahakasih? Mungkinkah Ia adalah Tuhan yang mahakuasa tapi tidak mahakasih? Apakah dia hanya memilih bangsa-bangsa tertentu untuk mendapat keselamatan di surga dan kebahagiaan di dunia? Mungkinkah dia Tuhan yang “pilih kasih”? Mungkinkah dia kurang bijaksana?

Pertanyaan-pertanyaan di atas sering sekali muncul di antara umat Kristen dan masyarakat umum. Adalah kenyataan bahwa banyak orang Kristen yang tidak peduli akan keadaan dunia karena berpandangan bahwa Tuhan adalah mahakuasa dan membuat segala sesuatu terjadi di dunia. Sebaliknya, di kalangan masyarakat umum, banyak orang yang tidak mau menjadi Kristen karena beranggapan bahwa Tuhan tidak sepenuhnya mahakuasa, mahabijaksana, mahakasih dan mahaadil.

Ayat dari kitab Wahyu diatas jelas menyatakan bahwa Tuhan adalah mahakuasa, Ia yang mengatur segala sesuatu menurut rencana dan kebijakan-Nya dari awal sampai akhir. Tetapi, apakah Dia jugalah yang membuat segala sesuatu di dunia ini, termasuk hal-hal yang jelek seperti dosa, kejahatan dan penderitaan? Banyak orang Kristen, yang mungkin karena pengalaman-pengalaman yang dialami mereka, cenderung percaya bahwa semua itu terjadi karena kehendak Tuhan yang mahakuasa. Karena Tuhan sudah menetapkan segala sesuatu dari awalnya, tentu Dia yang menentukan hal-hal yang baik dan buruk untuk terjadi pada saat yang dikehendaki-Nya di dunia ini. Tuhan yang mahakuasa tentu bisa melakukan apa pun. Benarkah itu?

Adakah sesuatu yang tidak dapat Tuhan lakukan? Ini pertanyaan yang sering kali dikemukakan oleh orang yang ingin menjebak orang Kristen. Jika jawabnya “tidak ada”, pertanyaan ini akan dilanjutkan dengan pertanyaan mengapa Tuhan tidak melakukan ini dan itu. Jika jawabnya “ada” maka Tuhan bukanlah Oknum yang mahakuasa.

Sebenarnya ada banyak yang tidak bisa dilakukan Tuhan. Aneh? Satu yang jelas, Tuhan yang mahasuci tidak bisa berbuat dosa. Tuhan juga tidak bisa dijadikan boneka atau patung di sudut rumah. Tuhan tidak bisa menjadi lembaran kertas berharga yang bisa dimasukkan ke dalam dompet. Tuhan juga tidak bisa menjadi kepandaian yang disimpan dalam otak kita. Tuhan tidak bisa menjadi pemimpin negara yang kita sanjung-sanjung. Tuhan adalah Tuhan yang mahasuci, mahakuasa, mahabijaksana, mahakasih dan mahaadil. Karena itu Tuhan tidak hidup dan bisa bertindak seperti manusia yang terbatas dalam hal kemampuan, keadilan, kebijaksanaan dan kesucian. Apakah ketidakbisaan Tuhan ini membuat Tuhan bukan Tuhan? Sudah tentu tidak.

Tuhan dalam kemahakuasaan-Nya telah menciptakan manusia dengan kemampuan untuk berpikir dan mengambil keputusan. Bahwa Adam dan Hawa mengambil keputusan untuk berbuat dosa, itu bukanlah kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki manusia untuk taat kepada bimbingan-Nya dan hidup dalam kasih-Nya. Itu adalah rencana-Nya dari awal dan karena itu Ia akan mewujudkan rencana-Nya pada akhirnya. Penebusan darah Kristus adalah satu jalan yang ditentukan-Nya untuk itu, karena Ia tahu bahwa manusia dalam kebodohan mereka mau menurut bujukan iblis. Sebagai Tuhan yang mahakuasa Ia tidak dibatasi oleh apa pun dan Ia bisa bertindak untuk mewujudkan rencana-Nya kapan saja, tanpa bergantung kepada manusia dan perbuatan mereka.

Manusia dalam hidupnya bisa memilih untuk percaya kepada Yesus atau percaya kepada ilah-ilah yang lain. Mereka bisa lebih memercayai kebohongan daripada kebenaran. Mereka memang mempunyai kebebasan dan pilihan. Kekejian dan kekacauan ada di`mana-mana karena perbuatan manusia. Ini bukan tanda bahwa Tuhan tidak mahakuasa, tetapi sebagai Tuhan Ia tidak dapat untuk membuat peta dan teladan-Nya untuk menjadi seperti mesin, karena Tuhan bukan mesin. Tuhan tidak dapat membuat diri-Nya bukan Tuhan. Tuhan tidak dapat membohongi diri-Nya sendiri. Dia tidak dapat merendahkan diri-Nya sendiri. Tetapi, dengan memberikan kebebasan bagi manusia dan dengan tetap mempunyai kontrol yang penuh akan jalannya alam semesta, Ia membuktikan bahwa diri-Nya adalah Alfa dan Omega, yang memulai dan yang mengakhiri. Tuhan tidak bisa menjadi Tuhan yang gagal sekalipun manusia dan iblis berusaha menggagalkan rancangan-Nya. Biarlah kita tetap percaya akan kebesaran-Nya sekalipun dalam hidup ini terkadang kita tidak mengerti apa maksud dan rencana-Nya.

“Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!” Mazmur 103:22

2 pemikiran pada “Tuhan adalah Alfa dan Omega

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s