Kebebasan iblis dan manusia ada batasnya

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” Matius 13: 30

Perumpamaan (Inggris: parable) adalah kiasan, metafora yang diperluas, cerita yang menggunakan tindakan atau keadaan umum yang dirancang untuk menggambarkan kebenaran spiritual, prinsip, atau pelajaran moral. Kata parable berasal dari kata Yunani parabole, yang berarti menempatkan di samping atau berdampingan untuk tujuan perbandingan. Sebuah perumpamaan biasanya dapat diidentifikasi dengan penggunaan kata “seperti.” Ini adalah metode pengajaran yang paling sering digunakan Yesus.

Dalam perumpamaan tentang lalang dan gandum, Yesus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh banyak orang: mengapa Tuhan membiarkan adanya orang yang jahat untuk menikmati hidup ditengah mereka yang taat kepada Tuhan (Matius 13: 24 – 30). Perumpamaan ini cukup sering dibahas atau dikhotbahkan, tetapi sering secara kurang tepat dipakai untuk melambangkan kehidupan gerejani. Perumpamaan ini sebenarnya berlaku untuk keadaan di dunia (Matius 13: 38) dan mengandung pengajaran yang mempunyai aplikasi praktis di semua zaman, terutama di zaman sekarang.

Dunia ini dibayangkan seperti padang yang ditumbuhi gandum dan lalang. Gandum melambangkan anak-anak Allah, sedangkan lalang melambangkan anak-anak iblis. Gandum dan lalang dibiarkan hidup bersama oleh pemilik ladang untuk sementara waktu.. Masalahnya, jika dalam hidup kita melihat adanya kelompok manusia atau pribadi yang berbuat semaunya sendiri dan menyebabkan berbagai masalah bagi umat Tuhan, hati kita mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan hal seperti itu. Kita mengerti bahwa Tuhan mahasabar, tetapi kita tidak mengerti mengapa Ia yang mahakuasa tidak bertindak tegas terhadap mereka yang jelas-jelas melakukan hal yang bertentangan dengan firman-Nya. Mengapa Tuhan tidak membuat semua yang tidak benar itu lenyap dari muka bumi? Mengapa Tuhan membiarkan iblis dengan bebas mengacaukan dunia dengan memakai orang-orang mau diperalatnya?

Adalah kenyataan bahwa meskipun setiap orang memiliki kebebasan; seperti Adam dan Hawa, tidak semua orang mau menurut perintah Tuhan. Tuhan telah menyediakan firman-Nya dan menyatakan kehendak-Nya di halaman-halaman Alkitab yang mengungkapkan kebenaran tentang segala sesuatu yang dibutuhkan umat manusia untuk memiliki hubungan yang penuh kasih dengan-Nya dan menjadi pemenang dalam hidup ini. Setiap manusia diberikan kesempatan untuk memilih, apakah mereka mau menjadi alat iblis atau menjadi milik Tuhan. Menjadi lalang atau gandum.

Kita harus sadar bahwa Tuhan adalah Tuhan yang mahabijaksana. Dia adalah Tuhan yang membuat roda kehidupan ini berputar. Tuhanlah yang memungkinkan semua orang di dunia untuk hidup bersama dan berinteraksi. Ia jugalah yang menerbitkan sinar matahari dan  menurunkan hujan untuk orang yang jahat dan orang yang baik (Matius 5: 45).  Segala bentuk kehidupan yang ada di dunia, mempunyai keberadaan sedemikian rupa hingga kuasa Tuhan bisa terlihat bekerja dan memegang kemudi. Dalam segala keadaan, yang baik maupun yang buruk, kehidupan manusia tetap berjalan dan mereka yang percaya bisa senantiasa berharap atas kasih dan pertolongan Tuhan. Mereka yang percaya kepada Tuhan juga yakin bahwa Ia akan bertindak untuk memisahkan orang yang jahat dari mereka yang taat kepada-Nya. Itu akan terjadi pada saat yang ditentukan Tuhan dan bukannya sekarang.

Yesus Kristus datang ke dunia ini membuat penebusan dan keselamatan tersedia bagi seluruh umat manusia. Selama berabad-abad, iblis dengan seizin Tuhan agaknya bebas untuk menipu dan menjebak sebanyak mungkin manusia yang mau mendengarkan bujukannya. Berabad-abad telah berlalu dan generasi telah datang dan pergi, tetapi saatnya akan tiba di mana Tuhan akan memisahkan lalang dari gandum. Selama ini Tuhan masih bersabar, dan memberikan kesempatan bagi setiap manusia untuk bertobat. Tetapi, jika manusia tidak mau untuk memilih jalan yang benar, pada akhirnya apa yang akan terjadi pada mereka adalah seperti lalang yang akan dibakar habis dan menjadi abu. Kebebasan iblis dan pengikutnya akan berakhir pada saat yang sudah ditentukan Tuhan.

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” 2 Petrus 3: 9

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s