Bagaimana Allah bekerja untuk umat-Nya

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28

Ayat di atas adalah salah satu ayat Alkitab yang sering dihafalkan dan diucapkan orang Kristen ketika mengunjungi mereka yang lagi tertimpa kemalangan.Walaupun ayat ini bisa membawa penghiburan, harapan dan bimbingan kepada mereka yang bersedih hati, jika diucapkan pada saat yang kurang tepat dan dengan pengertian yang kurang cocok, ayat ini justru bisa menambah kesedihan. Mengapa begitu?

Memang kebanyakan orang beriman tahu bahwa kekuatiran dan kesedihan yang berlarut-larut adalah tidak berguna karena Tuhanlah yang berkuasa atas segala sesuatu. Dalam Alkitab ada tertulis ayat-ayatnya dan para pendeta pun sering mengajarkannya. Tetapi, hal ini lebih mudah untuk dikatakan daripada dijalankan. Lebih mudah untuk mereka yang mengamati, daripada orang yang menjalani tantangan hidup.

Ayat di atas ditulis oleh Paulus kepada orang percaya, yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Bukan untuk mereka hanya yang ke gereja, tetapi mereka yang mengenal siapakah Tuhan itu. Tuhan yang mahakuasa, mahatahu dan mahakasih.Orang yang sudah mengalami perubahan dalam hidupnya dan ingin menjadi seperti Yesus. Yesus yang turun dari surga sebagai manusia biasa, hanya saja tidak berdosa, dan yang sudah mengalami penderitaan dan bahkan mati di kayu salib. Apa yang dialami-Nya selama di dunia dipakai Allah untuk kebaikan orang percaya sesuai dengan rencana-Nya.

Sering kali orang yang mengalami musibah diberi nasihat penghiburan yang berdasarkan pada ayat di atas. Tuhan bisa memakai pengalamanmu untuk membuat hal-hal yang baik di masa depan, mungkin begitu nasihat yang sering kita terima. Bagi orang yang tidak atau belum mengenal Tuhan, nasihat sedemikian bisa menimbulkan salah faham dan kemarahan; apakah Tuhan memakai hal-hal buruk yang terjadi saat ini untuk mencapai hasil yang baik? Tuhan macam apa itu?

Sekalipun kita sudah percaya kepada Yesus, apa yang terjadi dalam hidup ini sering tidak kita mengerti arti dan gunanya. Apa yang kita pandang baik belum tentu membawa kebaikan. Apalagi apa yang buruk, kita tidak bisa membayangkan gunanya. Itu semua karena apa yang kita mengerti adalah terbatas jika dibandingkan dengan kebesaran Tuhan. Manusia tidak dapat menyelami pikiran Tuhan dan karena itu sering tidak dapat menjelaskan mengapa sesuatu harus terjadi.

Apa yang dimaksudkan ayat di atas sebenarnya adalah Tuhan memakai segala sesuatu yang sudah dan akan terjadi dalam hidup kita, baik itu suka atau duka untuk kebaikan kita. Itu bukan berarti bahwa apa pun yang terjadi saat ini adalah baik dan indah. Jika seseorang kehilangan seseorang yang dicintai, tentu bisa merasa sedih dan terpukul. Karena itu kita harus mempunyai rasa empati dan simpati kepada orang itu. Ayat ini jika diucapkan pada waktu yang kurang tepat dan dengan nada yang kurang cocok, justru bisa membuat orang yang sedih menjadi makin sedih.

Memang ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah mahakuasa. Ia bisa membuat apa yang kita lihat sebagai hal yang buruk saat ini dan hal-hal lain untuk menjadi apa yang baik bagi mereka yang percaya, dan itu pada saat yang ditentukan Tuhan. Tetapi, ayat ini juga menyatakan adanya hubungan kasih antara orang itu dan Tuhannya. Tuhan yang mahakasih bisa membawa kebaikan kepada anak-anak-Nya sekalipun apa yang terjadi saat ini nampak seperti kegagalan , kehilangan, penderitaan dan bahkan malapetaka.

Tuhan tidak pernah mencobai anak-anak-Nya tetapi Ia mungkin menguji iman kita. Tuhan tidak pernah menjatuhkan umat-Nya dan mendatangkan penderitaan hanya untuk menunjukkan bahwa Ia adalah mahakuasa. Ini berarti, pada saat kita mengalami kesulitan atau duka yang bukan akibat kesalahan kita, janganlah kita hanya memusatkan pikiran kita pada hal-hal itu saja karena bukan hanya itu yang dipakai Tuhan menurut rencanaNya untuk membawa kebaikan bagi hidup kita. Tuhan memakai segala sesuatu yang terjadi dalam hidup orang percaya untuk membawa mereka makin dekat kepada-Nya.

Pagi ini firman Tuhan mengingatkan kita bahwa segala sesuatu tidak terjadi secara kebetulan. Dibalik semua peristiwa, Tuhan yang mahatahu bekerja untuk rencana agung-Nya. Memang duka adalah duka dan adalah wajar jika bisa merasakannya sebagai suatu penderitaan. Tetapi, baik suka maupun duka, semua yang terjadi dalam hidup kita dan bahkan dalam dunia akan membawa orang yang beriman untuk makin dekat dan serupa dengan Yesus yang pernah mengalami segalanya.

“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 8: 38-39

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s