Banyak yang diundang, tapi sedikit yang dipilih

Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.” Matius 22: 9-10

Perumpamaan perjamuan kawin (Matius 22: 1-14) adalah perumpamaan tentang kemurahan Tuhan yang bersifat adil. Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah terbuka untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi.

Alkisah, ada seorang raja sedang mempersiapkan pesta pernikahan untuk putranya. Dia mengirim pelayannya untuk mengajak tamu undangan untuk hadir – tetapi tidak ada yang mau datang. Para pelayan sekali lagi dikirim dengan pesan, “Aku telah menyiapkan hidangan untuk anda, lembu dan anak sapi saya yang gemuk telah disembelih, dan semuanya sudah siap; datanglah ke perjamuan kawin ini” (Matius 22: 4).

Beberapa tamu mengabaikan para pelayan raja itu dan malah pergi ke ladang atau mengurus bisnis mereka. Yang lain menangkap para pelayan, menganiaya mereka dan kemudian membunuh mereka. Raja itu tentu sangat marah dan mengirim pasukan untuk menghancurkan para pembunuh dan membakar kota mereka. Dia kemudian menyuruh pelayannya untuk mengundang siapa pun yang mereka temukan, di jalanan, sehingga orang baik dan orang jahat memenuhi ruang perjamuan.

Di sini Yesus menggambarkan tawaran Injil, pertama kepada orang Yahudi dan kemudian kepada orang bukan Yahudi. Bangsa Yahudi dengan tegas menolak tawaran yang Tuhan berikan kepada mereka melalui para nabi-Nya. Untuk penolakan itu, Yesus mengumumkan penghakiman yang akan Allah berikan—penghancuran tentara Romawi atas Yerusalem pada tahun 70 M. Tetapi dalam rencana Allah, penolakan itu adalah kesempatan untuk menyebarkan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Hasilnya adalah “ruang perjamuan kawin itu penuh dengan tamu” (Mat. 22:10).

Perumpamaan ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah terbuka untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Di akhir perumpamaan kita melihat interaksi antara raja dan seorang pria yang berpakaian tidak pantas di antara mereka yang datang. Dia memerintahkan para pelayan untuk mengikat orang ini dan melemparkannya ke dalam kegelapan di mana dia akan menangis dan menggertakkan giginya. Pria yang berpakaian tidak pantas itu mewakili golongan orang yang tidak mau untuk benar-benar mengikut Yesus. Perumpamaan itu diakhiri dengan kata-kata:”Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Pesan yang cukup menakutkan. Apakah kita termasuk golongan ini?

Kalau kita bisa memahami kalimat penutup yang tajam ini, kita akan bisa memahami perumpamaan itu secara keseluruhan. Apa yang Yesus maksudkan dengan “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih”? Untuk menjawabnya, kita harus memahami apa yang Yesus maksudkan di sini dengan “memanggil” dan “memilih.” Kata “panggil” dan “undang”beberapa kali muncul dalam perumpamaan. Para pelayan dikatakan “memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin” (Matius 22: 3). Para pelayan kemudian diperintahkan untuk “mengundang” orang-orang bukan Yahudi (Matius 22: 9).

Pola ini membantu kita memahami sifat panggilan dalam perumpamaan ini. Itu adalah panggilan atau undangan Allah melalui hamba-hamba-Nya—nabi-nabi dalam Perjanjian Lama, dan pelayan-pelayan-Nya di Perjanjian Baru. Panggilan ini mengajak para pendengar untuk bertobat dan percaya akan kabar baik yang diberitakan oleh para pelayan-Nya. Adalah mungkin bagi kita untuk menolak undangan-Nya, seperti yang dilakukan banyak orang Yahudi. Yesus mengajarkan bahwa mereka yang menolak panggilan Allah untuk menerima keselamatan itu bersalah karena menolaknya.

Mereka yang datang ke perjamuan ternyata tidak semuanya menghargai undangan raja. Pria tanpa pakaian pesta di Matius 22:12 menanggapi undangan tersebut. Tetapi kurang pantasnya pakaiannya membuktikan bahwa ia tidak bermaksud untuk menghadiri pesta itu, dan karena itu ia dihukum dengan adil. Apakah yang dimaksud dengan “pakaian pesta”? Ini menggambarkan karunia keselamatan yang ditawarkan secara cuma-cuma dalam Injil. Hanya mereka yang menerima karunia inilah yang akan duduk di pesta pernikahan Anak Domba pada saat penyempurnaan segala sesuatu terjadi.

Siapakah mereka yang dengan tulus menanggapi panggilan dan menerima Kristus dalam iman? Yesus menyebut mereka “yang terpilih” atau “yang dipilih”. Inilah semua yang telah dipilih Bapa di dalam Kristus sejak sebelum dunia dijadikan untuk menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya (Efesus. 1:4). Hanya orang-orang pilihan ini yang akan menjadi kumpulan orang-orang yang ditebus ketika Kristus datang kembali dalam kemuliaan. Pilihan kekal Allah memastikan mereka akan menanggapi panggilan itu dengan tulus.

Karena Perjanjian Baru di tempat lain menggabungkan panggilan dengan pemilihan (lihat 2 Timotius 1:9; Roma 8:30), apa yang Yesus maksudkan ketika Ia mengatakan ada beberapa yang dipanggil tetapi tidak dipilih? Jawabannya terletak pada perbedaan yang diperlukan untuk memahami cara para penulis Alkitab berbicara tentang “panggilan”. Dalam perumpamaan ini, Yesus berbicara tentang “panggilan” dalam arti eksternal. Ini adalah panggilan Allah melalui pesan Injil. Panggilan ini mengajak pria dan wanita untuk datang kepada Kristus melalui pertobatan dan iman. Panggilan eksternal ditujukan kepada semua orang. Tetapi hanya orang-orang pilihan yang mengalami panggilan internal.

Alkitab berbicara tentang “panggilan” dalam arti internal. Misalnya, Paulus berbicara tentang panggilan internal ini dalam 1 Korintus 1:24—ini adalah pekerjaan Roh Kristus yang efektif dan menyelamatkan dalam hubungannya dengan panggilan eksternal Injil. Panggilan internal ini dengan kuat dan efektif mengubah orang berdosa untuk berubah pelan-pelan menjadi seperti Yesus Kristus. Panggilan eksternal ditujukan kepada semua orang, dan di zaman modern ini tidaklah banyak yang belum mendengar nama Yesus. Tetapi hanya orang-orang pilihan yang akan, pada waktu yang ditetapkan Tuhan, mengalami panggilan internal. Bagi mereka, Injil memang adalah “kekuatan Allah yang menyelamatkan” (Roma 1:16).

Apa pelajaran utama yang Yesus miliki bagi kita dalam perumpamaan yang mengejutkan dan meresahkan ini? Pertama, tidak sedikit yang menolak panggilan Allah melalui utusan-Nya. Mereka yang tidak mau mendengarkan kabar keselamatan yang disampaikan hamba Tuhan. Mereka yang ke gereja hanya untuk bersosial, atau mereka yang sama sekali menolak ajaran Kristen. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban mereka yang menolak panggilan itu pada hari penghakiman. Kedua, Yesus ingin kita menyadari bahwa ada cara yang lebih halus untuk menolak panggilan itu. Seseorang mungkin hanya berbasa-basi untuk menerima panggilan eksternal tetapi tidak pernah benar-benar mau mendengarkan suara Yesus seperti yang ditawarkan dalam panggilan itu. Bagaimana nasib kita jika berlaku sedemikian? Kabar buruknya adalah kita tidak memiliki kekuatan dalam diri kita sendiri untuk mengubah hati kita yang memberontak. Kabar baiknya adalah Allah mau mengubah hati orang yang memberontak dengan kuasa Roh-Nya yang tak terkalahkan. Dalam hal ini, Tuhanlah yang menentukan siapa orang yang dipilih-Nya, dengan cara serta pada waktu yang ditetapkan-Nya, dan karena itu kita yang sudah diselamatkan patutlah tetap mau untuk menyampaikan undangan-Nya selama hidup di dunia.

Jika kita telah menanggapi panggilan eksternal dengan pertobatan dan iman, itu juga bukan karena usaha kita. Itu terjadi hanya karena Allah telah terlebih dahulu bekerja di dalam kita untuk mengubah kita menjadi umat-Nya di dalam Kristus. Tanpa karunia Allah kita hanya dapat menolak semua panggilan Allah. Keselamatan benar-benar hanya karena kasih karunia Allah. Kebenaran ini memang bisa membuat kita resah, tetapi Yesus membuat kita berpikir dalam-dalam mengenai hidup kita karena suatu alasan. Dia ingin kita menemukan keselamatan dan hidup di dalam Dia saja, yang hanya oleh kasih karunia. Dan hanya di dalam Kristus kita dapat menemukan keselamatan yang kekal dan tak tergoyahkan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s