“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5: 8

Tahukah anda bagaimana singa hidup di hutan? Mungkin dari laporan National Geographic? Dalam keluarga hewan buas ini, singa betinalah yang lebih sering berkelana mencari mangsa, sedangkan singa jantan akan melindungi kawanan beserta anaknya. Singa betina memiliki kemampuan untuk berkamuflase. Kulitnya yang berwarna kuning kecokelatan membuatnya mudah tersamarkan di rerumputan alam liar. Mereka juga cenderung gesit dan suka berburu mangsanya secara berkelompok. Sebaliknya, singa jantan agak sulit untuk berkamuflase karena mereka memiliki surai indah berwarna coklat muda atau cokelat tua agak hitam.
Dalam alam bebas, singa jantan bertugas mempertahankan wilayah kekuasaan, merebut daerah kekuasaan, serta melanjutkan garis keturunannya. Sebenarnya, singa jantan juga bisa berburu, walaupun istilah sang pemburu utama masih disematkan pada singa betina. Keduanya menunjukkan cara yang berbeda ketika berburu. Singa betina lebih suka mencari mangsa secara berkelompok dan sering berburu di sabana yang merupakan medan terbuka. Sedangkan si jantan lebih suka berburu sendirian di malam hari, dan kemudian menyergap mangsanya dari balik vegetasi yang lebat.
Singa betina memiliki kecepatan berlari yang cukup cepat, walau tidak secepat macan tutul. Diperkirakan singa betina memiliki kecepatan berlari 30 persen lebih tinggi dibanding singa jantan. Singa betina mampu berlari dengan kecepatan kira-kira 72 kilometer per jam. Sedangkan singa jantan kecepatan berlarinya berkisar 56 kilometer per jam. Kecepatan berlari ini jelas lebih menguntungkan singa betina dalam berburu mangsa.
Jika kita melihat film kehidupan hewan di sabana Afrika, biasanya yang membuat kita menjadi tegang ialah adegan di mana singa yang semula tidak terlihat, tiba-tiba muncul dan menyerang mangsanya. Memang bagi rusa atau binatang lain, sulitlah untuk menghadapi musuh yang pandai berkamulflase seperti singa betina, dan juga dalam menghadapi singa jantan yang datang secara tiba-tiba dari kegelapan.
Ayat di atas mengingatkan orang Kristen bahwa dalam hidup ini mereka harus bisa tetap berjaga-jaga. Di Alkitab, hidup orang Kristen mungkin digambarkan sebagai rusa yang rindu akan segarnya air di padang rumput. Tetapi apa yang nampak indah sebagai sebuah sabana, adalah tempat di mana banyak binatang buas pemakan daging mencari mangsanya.
Sebagian orang Kristen memang hidup di daerah di mana keadaan nampaknya menawan dan penuh kenyamanan. Mereka hidup dalam kemakmuran di negara yang menjamin kebebasan beragama. Hidup mereka nampaknya bahagia dan serba berkecukupan, untuk tidak dikatakan berlebihan. Mungkin dalam berdoa mereka tetap ingat untuk memohon kekuatan, kecukupan dan perlindungan dari Tuhan, tetapi tentunya mereka sering minta agar Tuhan membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepada mereka sampai berkelimpahan.
Sesungguhnya, hidup di sabana yang nampaknya penuh dengan kelimpahan dan kenyamanan bukan berarti tanpa bahaya. Mereka yang terbuai dalam suasana damai, aman dan nikmat, sering lupa bahwa iblis selalu mengintai untuk mencari kesempatan menyerang. Iblis bagaikan singa, akan menyerang mereka yang tidak berjaga-jaga.
“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6: 12
Hari ini ini kita diingatkan bahwa jika kita merasa bahwa hidup kita cukup tenteram, kita tidak boleh menjadi lengah. Jika mereka yang hidup dalam kekurangan bisa jatuh ke dalam keputusasaan dan dosa, mereka yang hidup dalam kecukupan bisa jatuh ke dalam ketamakan, kesombongan dan dosa. Iblis ingin menghancurkan hidup setiap orang percaya dalam keadaan apa pun. Mereka yang tidak waspada, jarang membaca Firman, dan jauh dari Tuhan sudah pasti akan menjadi mangsa yang empuk.
Iblis bukannya muncul dalam bentuk yang selalu terlihat jelas; karena jika demikian manusia akan mudah menghindarinya. Iblis justru muncul dengan berbagai bentuk kamulflase indah yang membuat kita tidak awas dan kemudian terkecoh. Iblis juga sering datang secara berkelompok dengan membawa beberapa jebakan, dan itu membuat kita sulit untuk melarikan diri. Ayat pembukaan kita menyatakan bahwa perjuangan kita adalah melawan si iblis, yang berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Sadarlah dan berjaga-jagalah!
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” Efesus 6: 11