Belas kasihan kepada kawan seiman

“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Galatia 6: 10

Pernahkah anda memikirkan pertanyaan di bawah ini yang berhubungan dengan isi Alkitab?

  • Siapakah yang harus kita kasihi?
  • Mengapa kita harus mengasihi sesama manusia?
  • Apakah Tuhan mengasihi seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakan?

Semua pertanyaan di atas mungkin mudah untuk dijawab oleh orang yang rajin mempelajari isi Alkitab. Sudah tentu kita tahu bahwa kita harus mengasihi Tuhan dan sesama kita karena Tuhan lebih dulu mengasihi kita. Tuhan yang mahakasih mengasihi seisi dunia dan oleh sebab itu Ia mendatangkan Yesus Kristus ke dunia (Yohanes 3: 16). Tetapi Tuhan lebih mengasihi orang yang percaya dan taat kepada Yesus, yang diberi-Nya anugerah keselamatan.

Bagaimana pula dengan pertanyaan ini: Apakah orang Kristen patut untuk “pilih kasih” dengan lebih mengasihi sesama orang beriman daripada orang lain? Pertanyaan ini mungkin bisa membuat kita berpikir dalam-dalam. Sebagian orang Kristen yakin bahwa mereka harus mengasihi sesama manusia tanpa pandang bulu. Bukankah Yesus berkata bahwa kita harus mengasihi mereka yang tidak kita kenal dan juga musuh kita? Lukas 10: 30 – 37 menyatakan bahwa kita harus bisa menjadi seperti orang Samaria yang bisa bermurah hati kepada siapa pun.

Memang benar bahwa kita harus bisa mengasihi semua orang dari mana pun asalnya, bagaimanapun penampilan, sikap serta sifatnya. Walaupun demikian, Alkitab dalam ayat di atas menyatakan bahwa kita harus mau berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Jelas bahwa kasih kita kepada sesama orang beriman haruslah lebih besar jika dibandingkan dengan kasih kita kepada orang lain. Mengapa demikian? Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menulis bahwa sebagai anggota tubuh Kristus kita adalah sepenanggungan.

“Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.” 1 Korintus 12: 26 – 27

Mengasihi saudara seiman adalah kewajiban, tetapi dalam kenyataannya orang Kristen mungkin lebih sering menyatakan rasa kurang suka dan bahkan rasa benci kepada mereka yang sebenarnya seiman. Banyak orang Kristen yang hanya peduli atas saudara seiman yang segereja, segolongan, sedoktrin, sesuku dan senegara. Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah kita seharusnya dapat ikut merasakan penderitaan, kesulitan dan perjuangan yang dialami oleh semua saudara seiman?

“Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?” 2 Korintus 11: 29

Ada kemungkinan bahwa sebagian orang Kristen menganggap orang Kristen yang lain bukanlah orang yang seiman jika mereka mempunyai aliran atau pandangan yang berbeda. Sejarah membuktikan bahwa pertikaian antar umat Kristen sudah ada sejak Yesus berangkat ke surga. Karena itu, sebagian orang Kristen sampai zaman ini pun tidak menyukai dan bahkan membenci mereka yang tidak sepaham. Mereka seolah-olah berharap bahwa aliran yang berbeda itu pada saatnya akan dilenyapkan oleh Tuhan, dan mungkin mereka juga ingin melenyapkan aliran itu jika Tuhan tidak bertindak. Hal ini mungkin mirip dengan nabi Yunus yang mengharapkan penghukuman Tuhan atas penduduk kota Niniwe (Yunus 4).

Siapakah orang yang harus kita kasihi? Sudah tentu semua orang yang ada di muka bumi. Bagaimana pula dengan mereka yang menganggap diri mereka orang percaya tetapi memiliki kepercayaan atau pengajaran yang sesat? Tentu saja mereka adalah sesama manusia kita. Seburuk-buruknya anggapan kita tentang mereka, mereka tidak berbeda dengan orang yang bukan Kristen. Tetapi, jika mereka juga percaya kepada Tuhan yang sama dengan Tuhan kita, kita tidak dapat menganggap mereka orang yang tidak diselamatkan karena kita tidak tahu apa kehendak Tuhan atas diri mereka. Selama hidup setiap orang masih mempunyai kesempatan untuk bertobat dan menjadi orang yang diselamatkan oleh karunia Tuhan. Kita membenci apa yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, tetapi tetap mengasihi sesama kita dan ingin agar mereka kembali ke jalan yang benar.

“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.” Yudas 1: 20 – 23

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s