“Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Kolose 1: 15 – 16

Ada orang Kristen yang sudah lama ke gereja tertentu, tetapi karena adanya daya tarik dari gereja lain kemudian meninggalkan gereja yang lama. Jika itu karena merasa bahwa bahwa gereja yang baru memiliki pengajaran kerohanian yang lebih baik, tentu itu tidak ada salahnya. Tetapi, sering terjadi bahwa orang pindah gereja karena adanya hal yang secara tiba-tiba menjadi sesuatu yang memikat hati dan pikiran.
Mengapa ada orang Kristen yang meninggalkan gerejanya untuk kemudian, tanpa berpikir panjang, mengikuti sebuah aliran yang aneh? Ada berbagai sebabnya, seperti perumpamaan benih yang ditabur (Matius 13: 19-23).
- Kurang pengertian: Kepada setiap orang yang mendengar firman, tetapi belum tentu ia bisa atau mau mengertinya. Kemudian datanglah iblis dalam bentuk yang memikat hati, yang merampas apa yang ditaburkan dalam hati orang itu. Jika ada pendeta yang mengajarkan “wahyu baru”, orang yang kemudian merasa bahwa itu adalah lebih baik dari apa yang lama.
- Kurang kuat: Ada orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penderitaan atau goncangan hidup, orang itu pun segera berubah imannya.
- Godaan duniawi: Ada orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kenikmatan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah dan akibatnya hidup orang itu menjadi jauh dari Tuhan.
Ayat di atas adalah ayat yang sering dipakai oleh golongan tertentu untuk membuktikan bahwa Allah menciptakan Yesus sebagai “yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan”. Yesus diciptakan sebagai manusia yang istimewa, begitu kata mereka. Walaupun demikian, kalimat selanjutnya menyatakan bahwa “segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia”. Ini seirama dengan Yohanes 1: 1- 7 yang menjelaskan bahwa Yesus bukan diciptakan, tetapi Ia adalah Allah yang menciptakan segala sesuatu.
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Yohanes 1: 3
Siapakah Yesus itu? Ada aliran tertentu yang mengajarkan bahwa Yesus adalah nabi yang terbesar. Ada pula yang percaya bahwa Yesus adalah penjelmaan Allah dalam tubuh manusia. Selain itu, ada yang percaya bahwa Yesus adalah malaikat yang paling tinggi derajatnya Tetapi, sebagian besar orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Allah sendiri yang turun ke dunia. Manakah yang benar?
Dari ayat pembukaan di atas, Yesus yang adalah Allah, sudah ada sebelum apa pun yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh-Nya. Tanpa Yesus, tidak akan ada makhluk dan benda apa pun di alam semesta ini. Tanpa Yesus, tidaklah ada persekutuan orang percaya atau gereja. Lebih dari itu, tanpa Yesus tidak akan ada keselamatan untuk orang percaya.
Yesus adalah Allah yang turun ke dunia sebagai manusia. Ia persis sama seperti kita, hanya saja Ia tidak berdosa. Sebagai Juruselamat manusia, Ia sudah menjadi Imam Besar yang menghubungkan kita manusia yang berdosa dengan Allah yang mahasuci. Sebagai manusia, Ia bisa merasakan segala penderitaan dan kelemahan kita. Karena itu, sebagai Allah, Ia mengerti apa yang kita butuhkan dalam hidup ini dan mau serta sanggup menolong kita dalam segala persoalan kita.
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Ibrani 4: 15
Petang ini, firman Tuhan menegaskan bahwa Yesus adalah satu dengan Allah Sang Pencipta, dan segala sesuatu diciptakan Allah untuk Dia, untuk kemuliaan-Nya. Sebagai orang Kristen kita tidak boleh menurunkan derajat-Nya. Yesus bukanlah sekedar orang baik atau manusia istimewa. Yesus juga bukan manusia ciptaan Allah yang dihuni oleh Allah selama Ia hidup di dunia. Sebaliknya, Yesus adalah Allah sendiri dan sudah ada dari awalnya. Ia adalah Pencipta dan kita adalah ciptaan-Nya. Bukankah sudah sepatutnya setiap orang menyembah Dia, bergantung kepada-Nya dan menjalani hidup ini untuk memuliakan Dia? Jika kita mengenal Yesus sebagai Tuhan, kita akan mengenal Bapa yang sudah mengampuni kita.
“Aku dan Bapa adalah satu.” Yohanes 10: 30