Jangan hidup seenaknya jika tidak ingin kecewa

“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” 1 Korintus 9: 27

Rachmat Kartolo adalah seorang penyanyi pop kondang di era 60an. Pada era selanjutnya Rachmat lebih dikenal sebagai bintang film dan sutradara sehingga namanya mulai surut sebagai penyanyi. Namanya kembali melejit sebagai penyanyi setelah kembali ke dapur rekaman pada tahun 1984 lewat album “Patah Hati”. Lagu ini menggambarkan rasa patah hati dan kecewa ketika seorang pemuda ditinggal kekasihnya.

patah hatiku jadinya
merana berputus asa
merindukan dikau yang tiada
terbayang setiap masa

oh begini akhirnya
kasih memutus cinta
apakah aku berdosa aduh
derita menanggung rindu

Memang kekecewaan ada berbagai ragam, tetapi kekecewaan yang paling berat mungkin jika kita ditolak oleh orang yang kita cintai. Patah hati? Bertepuk sebelah tangan? Apa pun istilahnya, jelas bahwa penolakan itu akan membuat kita sedih dan kecewa.

Ayat di atas seolah menggambarkan hal yang serupa. Orang Kristen yang sibuk mengabarkan injil kepada orang lain, tetapi kemudian harus kecewa karena ia pada akhirnya ditolak Tuhan sedangkan orang lain diterima-Nya. Ditolak? Tidak dapat masuk ke surga? Jika memang demikian tentunya sangat menyedihkan! Mereka yang kita injili memperoleh keselamatan dan masuk ke surga, sedangkan kita yang lebih dulu mengenal Kristus ternyata ditolak-Nya dan masuk ke neraka.

Memang banyak orang Kristen yang memakai ayat ini untuk meyakinkan mereka yang hidup kekristenannya mulai kendor. Dengan maksud yang baik, mereka memperingatkan bahwa jika orang Kristen tidak berhati-hati, Tuhan akan mencabut hak mereka untuk masuk ke surga. Tuhan akan menolak mereka karena mereka mundur dari hidup Kristen yang berdisiplin. Benarkah begitu?

Kata “ditolak” dalam alkitab berbahasa Inggris mungkin bisa diterjemahkan sebagai “disqualified” atau “disqualified for prize” yang berarti “didiskualifikasi” atau “tidak diberi hadiah”. Dengan demikian, “ditolak” dalam hal ini bukan seperti orang yang diusir atau ditelantarkan. Bukan seperti orang yang bertepuk sebelah tangan.

Jika seseorang bertobat dan mengakui Yesus sebagai Juruselamatnya, ia akan memperoleh keselamatan dari Tuhan. Itu sebenarnya karena belas kasihan Tuhan semata dan bukannya karena perbuatan baik orang itu. Di hadapan Tuhan semua orang adalah orang yang berdosa dan sudah kehilangan kemuliaan. Dalam pandangan Tuhan tidak ada perbuatan baik manusia yang dapat dihargai dengan keselamatan. Dengan demikian, Tuhanlah yang sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika kita masih berdosa. Tuhan sudah menerima kita sebagai anak-anak-Nya atas kehendak-Nya sendiri.

Mereka yang bertepuk sebelah tangan adalah orang yang sudah menyatakan cintanya kepada orang lain, tetapi cinta itu kemudian ditolak. Dalam hubungan kita dengan Tuhan, bukanlah kita yang menyatakan cinta kita kepada Tuhan. Kitalah yang sudah menerima pernyataan cinta dari Tuhan. Dengan demikian tidak mungkin bagi kita untuk bertepuk sebelah tangan karena Tuhan tidak akan mengubah keputusan-Nya. jika Ia sudah memutuskan untuk menyelamatkan kita karena iman kita, kasih dan kesetiaan-Nya tetap untuk selama-lamanya.

Apa yang bisa terjadi pada hidup orang Kristen setelah menerima uluran tangan kasih Tuhan adalah hidup yang secara potensial akan dipenuhi oleh kebahagiaan dalam Dia. Berkat Tuhan dalam segala bentuk akan dicurahkan kepada mereka yang setia dalam hidup yang mengikuti firman-Nya. Kepada mereka yang menggunakan hidup mereka sesuai dengan perintah Kristus, Tuhan menjanjikan kekuatan, penghiburan, kedamaian dan kecukupan. Mereka yang hidup dalam Tuhan juga akan mendapat kesempatan untuk melayani Tuhan karena Tuhan mau memakai mereka yang setia. Kabar baik inilah yang kita sampaikan kepada orang-orang yang kita injili.

Dalam kenyataannya tidak semua orang Kristen mau menggunakan hidupnya sejalan dengan firman Tuhan setiap hari. Hidup yang sedemikian mungkin terasa kurang bebas, dan karena itu banyak orang Kristen yang menjadi orang yang tidak mau berlatih dalam kedisiplinan firman Tuhan. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita yang sudah diselamatkan bahwa hidup yang sesuai dengan firman Tuhan akan membawa banyak berkat yang dapat kita rasakan. Karena itu, jika kita tidak mau kehilangan kesempatan untuk menerima berkat Tuhan dan untuk melayani Dia, baiklah kita tetap bertekun dalam hidup dalam terang Kristus. Sesudah menerima jaminan keselamatan kita tidak boleh hidup seenaknya!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s