“Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” 1 Korintus 10: 12

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus merupakan salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menempati posisi sentral dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab. Surat Korintus yang pertama ditulis setelah Paulus menerima kabar buruk dari orang-orang Kloe. Berita buruk tersebut adalah timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upacara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir, dan pelacuran. Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga merupakan surat penggembalaan untuk menegur jemaat di Korintus yang memiliki berbagai macam karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan yang lainnya saling menyombongkan diri.
Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, sekitar musim gugur tahun 52 Masehi, seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 18:1-18. Di Korintus, Paulus tinggal selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari bekerja sebagai tukang membuat tenda. Paulus menyebut orang Korintus ‘tidak kekurangan dalam suatu karunia pun’. Atas keadaan inilah, hidup jemaat di Korintus menjadi sangat nyaman, namun sikap ini juga yang membuat jemaat di Korintus menjadi congkak, puas diri, sehingga keadaan jemaat menjadi kacau. Gereja Korintus yang sudah bersekutu dengan iblis menjadi porak poranda (1 Korintus 10: 20).
Bagaimana orang Kristen bisa dikacaukan oleh iblis? Ini yang sering kurang disadari orang Kristen sampai zaman ini. Keadaan kita di zaman ini tidak lebih baik dari keadaan Korintus di zaman rasul Paulus. Sampai sekarang, iblis yang digambarkan sebagai singa yang mengaum-ngaum, mencari orang-orang yang dapat ditelannya. Iblis bukanlah singa dan tidak dapat menelan manusia, tetapi iblis adalah roh yang berusaha menjauhkan manusia dari bimbingan Tuhan melalui Roh Kudus. Dengan segala triknya, iblis mengancam umat Kristen dengan apa yang terlihat menakutkan, memikat ataupun hal-hal lain yang bisa membuat mereka lengah.
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5: 8
Sebelum jatuh, iblis adalah salah satu malaikat Tuhan yang paling rupawan, yang kemudian kita kenal sebagai Lucifer walaupun nama itu tidak ada dalam naskah Alkitab. Satu hal yang kita harus sadari adalah bahwa iblis adalah roh dan karena itu kita sebenarnya tidak dapat melihatnya dengan mata kita selama kita hidup di dunia.
Berbagai gambaran tentang iblis dan berbagai setan pengikutnya biasanya berupa sesuatu yang terlihat menakutkan atau mengerikan. Karena mereka adalah roh, mungkin gambaran-gambaran itu berkaitan dengan imajinasi manusia, yang berbeda-beda menurut pengaruh mistis setempat. Tapi memang iblis dapat menampilkan diri dengan berbagai manifestasi.
Jika iblis ingin membuat manusia menjadi pengikutnya, ia sering menampilkan diri dalam bentuk yang bisa diterima manusia, sehingga manusia tidak berusaha menghindarinya. Bentuk yang jahat dan mengerikan mungkin hanya bisa menundukkan atau menarik orang-orang tertentu, tetapi apa yang terlihat manis dan indah memikat, apa yang terlihat berguna, atau apa tidak terlihat, akan lebih mudah diterima kebanyakan orang.
Hari demi hari manusia menemui iblis dan roh-roh jahat dalam berbagai bentuk yang tidak membuat mereka takut. Malahan, iblis bisa bekerja dibalik kemajuan-kemajuan dibidang teknologi, ilmu pengetahuan, kedokteran, kemasyarakatan, ekonomi, politik, filsafat dan kebudayaan, sehingga manusia terbuai dan melakukan dosa-dosa yang menjauhkan mereka dari jalan keselamatan.
Iblis bisa juga memakai kedok cinta kasih untuk memikat semua orang yang mendambakan kedamaian hidup di dunia. Dengan demikian, ada filsafat yang mengajarkan bahwa perdamaian di bumi adalah apa yang harus dituju manusia dengan segala cara. Selain itu, ada juga filsafat yang mengajarkan bahwa semua orang pada hakikatnya baik dan tidak memerlukan penebusan dosa. Banyak yang mengajarkan bahwa manusia dapat diselamatkan melalui perbuatan amalnya. Belum lagi ajaran “zaman baru” atau New Age, yang sering mengajarkan bahwa manusia bisa menemukan Tuhan dalam dirinya. Semua itu menunjukkan bahwa iblis bisa bekerja secara tidak terlihat, melalui akal budi manusia sehingga manusia berbuat dosa.
Hari ini, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kita harus sadar bahwa iblis dan roh-roh jahat ada di mana-mana, bukan hanya di tempat yang angker dan gelap, tetapi juga di tempat yang terang dan dianggap suci. Walaupun kelihatannya baik, apa yang bisa menjauhkan kita dari Tuhan dan kasih Kristus mungkin adalah penampilan iblis. Tetapi, jika kita selalu hidup dalam iman, mendekatkan diri pada Roh Kudus dan berpegang kepada firman Tuhan, tidak ada yang bisa memisahkan kita dari Tuhan.