Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Efesus 1: 11

Apakah Tuhan mengatur hidup orang Kristen saja atau semua orang di dunia? Banyak orang yang menafsirkan dari ayat di atas bahwa Tuhan membuat segala sesuatu di dunia terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Ini menyangkut hal yang baik dan yang buruk. Bagaimana sebenarnya?
Ayat di atas ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat di Efesus. Jadi, jelas bahwa ayat ini ditujukan untuk untuk umat Kristen. Menurut ayat itu, “di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya”. Apa arti “segala sesuatu” dalam ayat ini? Kata “semua” dan “segala” muncul beberapa kali dalam ayat-ayat di sekitar Efesus 1:11 seperti:
- Ayat 3: segala berkat rohani di dalam sorga
- Ayat 8: semua hikmat dan pengertian (yaitu yang berasal dari Tuhan)
- Ayat 10: segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi
Kata “semua” dalam kitab Efesus 1 dengan demikian menunjuk pada semua berkat Tuhan, kebijaksanaan dan pemahaman spiritual dan hal-hal di langit dan bumi yang merupakan karunia Tuhan – pemeliharaan ilahi Tuhan kepada semua umat-Nya. Karena itu, dalam konteks Efesus 1:11 jelas bahwa kata “semua” tidak termasuk hal yang jahat dan dosa.
Tuhan menentukan semua hal yang baik agar terjadi, karena semua yang baik datang dari Tuhan untuk umat-Nya:
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” Yakobus 1: 17
Jika semua yang baik datang dari Tuhan, bagaimana pula dengan hal-hal yang tidak baik?
Memang ada juga situasi di mana Tuhan mengizinkan adanya hal yang jahat datang kepada umat-Nya. Sebenarnya, Dia sering mengizinkan hal itu terjadi secara sengaja pada siapa saja, Kristen maupun bukan Kristen. Ketika Tuhan mengizinkan sesuatu, Ia tahu apa yang akan dilakukan-Nya dan Ia tahu semua hasilnya dan karena itu Ia mengizinkannya. Tuhan mengizinkannya dengan bijak dan dengan sempurna, sehingga pada akhirnya semuanya akan cocok dengan bentuk keseluruhan dari apa yang dikerjakan dan direncanakan-Nya dari mulanya. Pada akhirnya semua umat Tuhan akan melihat bahwa Tuhan adalah kasih sekalipun dalam hidup mereka bisa mengalami banyak penderitaan.
Jika ayat di atas di tujukan kepada umat Tuhan, bagaimana pula dengan mereka yang bukan umat-Nya? Jika Tuhan mempunyai rencana bagi umat-Nya, Ia juga mempunyai rencana untuk mereka yang bukan umat Tuhan. Pemeliharaan Tuhan bukan hanya untuk orang percaya, karena kehendak Tuhan juga ada untuk mereka yang saat ini belum termasuk dalam umat-Nya. Jika tidak, tidak ada seorang pun di luar gereja yang akan mengenal Allah dan gereja-Nya. Kita tahu bahwa Tuhan ingin semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan tentang kebenaran:
“Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” 1 Timotius 2: 3-4
Mereka yang menerima panggilan Kristus akan mendapat bagian yang dijanjikan dari semula dan yang ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah. Sebaliknya, semua orang yang menolak uluran tangan kasih Tuhan pada akhirnya akan sadar bahwa Tuhan adalah mahasuci dan mahaadil dan karena itu mereka menerima hukuman yang seharusnya.
Pagi ini, firman Tuhan jelas menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang mempunyai rencana. Kehendak-Nya pasti terjadi sekalipun manusia menjalani hidup mereka dengan kebebasan untuk melakukan apa saja dan merasa bahwa Tuhan tidak mempunyai kuasa atas hidup mereka. Mereka tidak sadar bahwa segala sesuatu ada dalam rencana Tuhan, yang pada akhirnya akan meyakinkan sesisi alam semesta bahwa Ia adalah Tuhan yang mahakuasa dan Tuhan yang mahakasih, yang sudah menyatakan dari awalnya bahwa semua rencana-Nya pada akhirnya akan terjadi.
“TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.” Amsal 16: 4