Pengudusan yang menuntut adanya kepatuhan

“Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.” Roma 6: 22

Apa yang membedakan hidup orang yang tidak percaya dengan hidup orang percaya? Apakah bedanya hanya terletak pada kejakinan sepihak orang Krisren, yang merasa mereka sudah dipilih oleh Tuhan untuk diselamatkan? Ayat diatas menyebutkan bahwa sebagai orang Kristen, kita seharusnya berbeda dari orang lain karena kita tentunya sudah berubah dari hidup lama kita; itu jika kita membiarkan Tuhan memimpin hidup kita.

Sebagai umat Tuhan, kita seharusnya dapat membedakan apa yang sesuai dengan kehendak Tuhan dari apa yang jahat. Tuhan selalu menghendaki apa yang baik, dan apa yang berkenan kepadaNya dan apa yang sempurna. Jika ada hal-hal yang jahat dan keji kita lakukan sebelum menjadi umat-Nya, kita pasti berubah melalui pengudusan sesudah menjadi hamba Allah yang sejati.

Perbedaan antara orang Kristen sejati dengan orang lain mudah dimengerti jika hanya menyangkut perbedaan antara akhir hidup orang percaya dan akhir hidup orang yang tidak benar-benar percaya. Masalah yang lebih rumit adalah hal berbuat dosa setiap hari dan akibatnya. Semua manusia tidak dapat bebas dari berbuat dosa selama hidup. Mengapa orang Kristen sejati harus peduli akan perubahan hidup?

Memang, semua orang Kristen percaya bahwa tidak ada seorang pun yang layak dihadapan Tuhan. Semua orang sudah berdosa dan hanya bisa diselamatkan semata-mata karena kasih anugerah Tuhan. Tetapi, orang Kristen juga percaya bahwa kasih anugerah Tuhan juga melakukan pembaharuan melalui Roh Kudus.

“Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” Titus 3: 3-4

Ada orang Kristen yang berpendapat bahwa mereka sudah cukup berusaha untuk mengurangi dosa mereka dan berkeyakinan bahwa Tuhan yang mahakasih tentu tahu bahwa sebagai manusia mereka punya kelemahan, dan karena itu Tuhan pasti selalu mau mengampuni dosa yang sama setiap hari. Ada juga mereka yang berpendapat bahwa jika semua yang terjadi ada dalam kedaulatan Tuhan, tentulah dosa mereka juga sudah termasuk dalam rencana Tuhan yang tidak dapat mereka hindari.

Hidup yang sudah menerima Kristus tidak mungkin untuk tidak berubah karena adanya Roh Kudus yang tinggal didalam hati kita. Sebaliknya, jika pembaharuan hidup kita tidak terjadi, patutlah kita bertanya kepada diri kita sendiri: apakah kita benar-benar sudah menyerahkan hidup kita kepada Kristus? Apakah kita adalah orang Kristen sejati?

Dari ayat pembukaan di atas, kita bisa melihat bahwa Tuhan yang memberi pengampunan juga memilih umat-Nya untuk menghasilkan buah, yang membawa pengudusan bagi hidup kita. Paulus menulis bahwa, dengan percaya kepada Kristus untuk keselamatan kita, kita telah memasuki hubungan yang baru dengan Allah. Identitas kita begitu erat berhubungan dengan Kristus sehingga kita diubahkan menjadi orang-orang yang terikat untuk melakukan apa yang benar. Inilah kita sekarang. Ini adalah kabar baik. Mengapa? Karena “buah”, konsekuensi langsung dari menjadi hamba Kristus, adalah pengudusan dan hidup yang kekal. Ini bertentangan dengan rasa malu dan kematian yang ada ketika kita masih menjadi hamba dosa.

Hasil dari jalan yang kita jalani di dalam Kristus ini adalah hidup yang kekal. Kita akan mengambil bagian dalam kemuliaan Allah selama-lamanya. Ini menjelaskan mengapa kita tidak boleh terus berbuat dosa begitu kita beriman kepada Kristus. Paulus menjawab bahwa kita akan terus menjalani perbudakan dosa secara sukarela jika kita tidak mau melawannya. Sebaliknya, kita harus hidup seolah-olah kebenaran adalah tuan kita, Kita harus mau mematuhi kebenaran Allah daripada menuruti keinginan dosa kita,

Pengudusan, kadang-kadang diterjemahkan sebagai “kekudusan,” adalah proses perubahan di dalam diri kita untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus. Kita tidak sepenuhnya berada di sana, tetapi karena kita sekarang adalah milik Allah, kita sedang dalam perjalanan. Dia sedang mengubah kita (1 Yohanes 3:2).

Pagi ini kita harus sadar bahwa penebusan dosa kita oleh darah Kristus seharusnya bukan hanya sebuah even yang mengubah cara hidup kita dalam satu saat saja. Tetapi hidup kita sebagai orang Kristen sejati harus selalu tumbuh dan mengalami pembaharuan dan pengudusan secara terus menerus yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

“Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.” Roma 6: 17

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s