Tuhan tetap ada sekalipun semua lenyap

Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Yohanes 14: 8

Apabila Tuhan adalah satu-satunya yang anda punyai, Tuhan adalah satu-satunya yang anda butuhkan. If God is all you have, you have all you need. Begitulah bunyi sebuah ungkapan yang cukup terkenal. Ungkapan ini rupanya berdasarkan ayat diatas.

Pada waktu itu, Tuhan Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan pergi meninggalkan mereka untuk menjumpai Bapa-Nya yang mempunyai banyak tempat kediaman. Ia menghibur murid-murid-Nya dan berkata bahwa kemana Ia pergi, murid-murid-Nya akan kesana juga. Kemana Yesus akan pergi? Tomas tidak tahu, dan karena itu bertanya bagamana mereka bisa kesana jika mereka tidak tahu kemana Yesus pergi. Yesus kemudian menjawab bahwa Ia akan pergi menjumpai Bapa-Nya; dan hanya melalui Dia, manusia bisa menjumpai Bapa. Dengan jawaban Yesus itu, Filipus meminta agar Yesus menunjukkan Bapa itu, karena jika ia kenal Bapa, itu sudah cukup baginya. Apabila Tuhan adalah satu-satunya yang Filipus punyai, Tuhan adalah satu-satunya yang dibutuhkannya.

Jika Tuhan adalah satu-satunya yang kita miliki, itu mungkin diartikan oleh sebagian orang bahwa kita adalah orang yang miskin dan malang. Jika kita tidak mempunyai rumah, harta, karir, kesuksesan, kesehatan, keluarga dan segala yang dianggap kenikmatan di dunia ini, kita mungkin dianggap sebagai orang-orang yang tidak diberkati. Itu pendapat dunia. Sebaliknya, bisa kita lihat bahwa mereka yang mempunyai berbagai hal dalam hidup mereka, justru sering adalah orang-orang yang selalu merasa kurang puas atau tidak bahagia dalam hidup mereka. Hati mereka tidak terisi denganTuhan saja, tetapi juga dengan berbagai hal duniawi. Karena itu, mereka tidak pernah mengenal rasa cukup dalam hidup.

Di kalangan gereja pun, banyak yang percaya bahwa kita tidak dapat hidup dengan Tuhan saja. Kita harus bisa memperoleh kelimpahan dan kesuksesan dari Tuhan, begitu kata mereka. Padahal, Alkitab mengatakan bahwa kita tidak bisa berbahagia karena hal-hal duniawi.

Dari Alkitab kita tahu bahwa pada suatu ketika, Tuhan Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya Yesus merasa sangat lapar. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Apa jawab Yesus?

“Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4: 4

Walaupun Yesus lapar, Ia tahu bahwa selama komunikasi dengan Allah tetap ada, hidup-Nya akan tetap terlindungi dan rasa bahagia tetap ada.

Adalah kekeliruan besar jika manusia merasa bahwa hidupnya bergantung kepada berkat Tuhan, dan bukannya kepada Tuhan. Adalah suatu dosa jika kita berkata bahwa kita tidak dapat hidup tanpa berkat Tuhan yang sudah diberikan-Nya. Ayub pernah berkata dalam kemalangannya:

“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”. Ayub 1: 21

Hidup kita bergantung kepada Tuhan, bukan kepada apa yang diberikan-Nya. Seperti Ayub, kita tidak dapat hidup tanpa Tuhan. Jika kita memuji Tuhan, kita bukan memuji berkat-Nya. Kita bisa hidup tanpa segala kekayaan dan kenikmatan, jika kita hidup didalam Tuhan yang tahu dan mau memberikan apa yang terbaik untuk kita. Tuhan jauh lebih besar daripada apa yang kita lihat dan kita terima. Karena itu motivasi utama kita dalam berbakti kepada Tuhan adalah untuk bisa dekat dengan-Nya, dan bukan untuk memperoleh berkat-Nya.

Pagi ini, adakah yang anda sangat butuhkan dan rindukan? Mungkin ada sesuatu yang terasa sebagai kebutuhan yang harus ada dalam hidup anda saat ini. Anda mungkin merasakan tekanan hidup dan sangat menderita karena tidak adanya hal-hal itu. Tetapi, apakah anda tetap memiliki Tuhan dalam hidup ini? Jika benar begitu, anda mungkin seperti Filipus yang percaya jika ia bisa melihat adanya Tuhan, itu sudah cukup baginya.

“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 8: 38-39

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s