Tuhan saja tempat perlindunganku

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.” Mazmur 46: 1 – 3

Sejak beberapa hari yang lalu beberapa kota kecil di negara bagian New South Wales (NSW) mengalami banjir besar. Air hujan yang jatuh di pengunungan mengalir ke daerah yang lebih rendah dan membuat air sungai meninggi dan membanjiri banyak tempat. Mereka yang berada dalam keadaan kritis diperintahkan untuk mengungsi, tetapi banyak orang yang terlambat untuk mengungsi, sampai-sampai mereka harus naik ke atap rumah mereka sambil menunggu datangnya pertolongan. Sungguh menyedihkan bahwa banyak orang yang beberapa bulan yang lalu sudah kebanjiran, sekarang harus mengalami hal yang serupa. Mereka yang kebanjiran saat ini, hampir semuanya mengalami kerusakan rumah karena arus aliran air yang deras yang membawa pohon-pohon tumbang, yang bisa menghancurkan dinding rumah dan mematikan makhluk hidup.

Bagaimana tanggapan rakyat atas usaha pemerintah untuk menanggulangi masalah ini? Sesudah beberapa lali kebanjiran, banyak rakyat yang merasa ditelantarkan oleh pemerintah. Mereka yang hancur rumahnya dan hanya memiliki satu potong pakaian yang dipakainya merasa bahwa pemerintah kurang cepat bertindak. Tidak mengherankan, pagi tadi ada orang yang memaki-maki gubernur NSW yang datang berkunjung. Sebenarnya pemerintah NSW memang kewalahan dalam menghadapi bencana banjir yang luar biasa saat ini, yang disebabkan oleh perubahan iklim. Kemungkinan banjir yang sudah cukup lama diketahui, ternyata tidak dapat membuat pemerintah cukup bersiaga. Sampai-sampai, untuk pertama kalinya, mereka mengundang pemerintah luar negeri untuk memberi pertolongan berupa tim penyelamatan (rescue team).

Dalam mengalami penderitaan seperti ini, tentu saja banyak orang yang hancur hatinya. Dalam penderitaan dan ancaman, manusia mencari seseorang yang bisa memberi harapan. Memang dalam keadaan kritis, kita lebih bisa melihat kualitas manusia yang sebenarnya dan menyimpulkan siapakah yang benar-benar bisa memimpin dan mengatasi keadaan. Walaupun demikian, tidak ada seorang pun yang bisa sepenuhnya bergantung kepada sesamanya. Pemerintah pun tidak selalu bisa diharapkan. Dalam keadaan bahaya seperti yang kita alami saat ini, tidak akan ada manusia yang benar-benar yakin akan kekuatan dan kemampuannya sendiri.

Ayat di atas menunjukkan bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu. Karena itu, Ia adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita. Allah adalah penolong kita di masa lalu, ketika kita mengalami kesesakan, dan Ia jugalah yang akan melindungi kita dihari-hari mendatang. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi bergoncang dan sekalipun bahaya besar datang mengancam kita. Allah adalah Sang Pencipta yang mahakuasa, kepada-Nya kita bisa berharap akan datangnya pertolongan dan penghiburan.

Tuhan yang mahakasih memberkati umat-Nya bukannya selalu dengan kenyamanan tapi dengan ketabahan. Ia tidak memberikan kenyamanan yang berlebihan bagi semua umat-Nya, tetapi dengan apa yang bisa dinikmati dengan rasa cukup dan syukur setiap hari. Yesus memang mengajarkan kita untuk meminta rezeki yang secukupnya untuk hari ini (Matius 6: 11). Ia juga pernah berkata agar kita tidak kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri (Matius 6: 34).

Hari ini, jika kita merasa hidup kita berat, kita harus sadar bahwa Tuhan tidak ingin memisahkan umat-Nya dari manusia yang lain dan memberi hidup yang penuh kenyamanan di dunia. Selama hidup di dunia yang penuh dosa ini semua orang akan menghadapi bahaya, tantangan, perjuangan dan masalah. Tetapi bagi umat Tuhan, sekalipun tidak ada orang yang bisa diharapkan, ada satu jaminan bahwa Tuhan tetap akan melindungi mereka. Karena itu kita tidak seharusnya berdoa agar Tuhan membuat hidup kita ringan dan nyaman, tetapi sebaliknya berdoa meminta agar Tuhan memberi kekuatan dan perlindungan dalam menghadapi segala tantangan. Sebab kedamaian, dan bukannya kenyamanan, adalah ciri hidup orang Kristen.

“Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ibrani 13: 5 – 6

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s