“Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.” Filipi 1: 20

Apa yang ingin Anda capai selama hidup di dunia? Setiap orang tentunya mempunyai jawaban yang berbeda. Sekalipun ada orang yang menjawab bahwa ia adalah orang yang sederhana dan tidak mempunyai cita-cita yang tinggi, ia tentunya ingin menjadi orang yang berbahagia. Mungkin tidak banyak disadari orang, hidup berbahagia adalah suatu cita-cita yang sangat tinggi dan bahkan yang tersulit untuk dicapai. Banyak orang yang sukses dalam segala usahanya, tetapi tidak berbahagia sampai hari kematiannya.
Berapa lama manusia harus hidup untuk bisa mencapai kebahagiaan? Mungkin ada orang yang merasa sudah mencapai kebahagiaan, hanya untuk dikecewakan pada saat mendekati akhir hidupnya. Mungkin orang ingin hidup panjang karena ingin mempertahankan kebahagiaan yang dirasakannya. Mungkin tidak ada orang yang ingin mati setelah merasakan adanya kebahagiaan yang sudah lama dicarinya. Tetapi, ada juga orang yang tidak mau hidup lebih lama lagi karena kebahagiaan yang tidak kunjung datang. Bagaimana dengan diri Anda? Berapa lama Anda ingin hidup di dunia? Kita bisa menmikirkan suatu angka, tetapi sebagai orang Kristen, kita hanya bisa berserah kepada Tuhan yang menentukan saat di mana kita akan bertemu dengan Dia, yang akan memberikan kebahagiaan sejati di surga.
Dari segi kedokteran, umur seseorang umumnya bergantung pada faktor genetika dan lingkungan. Ada bangsa-bangsa tertentu, seperti bangsa Jepang, yang sejak dulu terkenal berumur panjang. Sebaliknya, ada juga bangsa yang mudah terkena penyakit tertentu, seperti diabetes, yang disebabkan oleh faktor genetika. Walaupun demikian, faktor lingkungan juga besar pengaruhnya. Mereka yang hidup sehat dalam lingkungan yang baik, biasanya bisa mempunyai umur yang lebih panjang dari mereka yang serumpun tetapi lingkungan hidupnya kurang sehat atau kurang aman.
Bagi banyak manusia kematian adalah sesuatu yang menakutkan karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi sesudahnya, baik bagi dirinya maupun keluarganya. Dengan demikian, adalah suatu yang lumrah jika orang tidak ingin cepat mati, tetapi sebaliknya ingin untuk berumur panjang. Sekalipun orang Kristen percaya bahwa mereka akan ke surga sesudah mati, kebanyakan mereka juga ingin untuk sebisa mungkin hidup lama bersama keluarga. Walaupun mereka tahu bahwa hal hidup mati manusia ada di tangan Tuhan, mereka akan berusaha untuk hidup selama mungkin. Untuk bisa mempunyai umur panjang, mereka yang sadar akan berusaha untuk hidup sehat melalui makanan sehat, olahraga, cukup istirahat dan sedapat mungkin menghindari penyakit. Lalu apa yang akan mereka kerjakan jika dikaruniai hidup panjang?
Jika orang ditanya mengapa mereka ingin panjang umur, mungkin jawabnya adalah untuk mencapai kesuksesan, kebahagiaan, atau untuk menikmati hidup lebih lama bersama orang-orang yang dikasihi, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan di dunia bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kebahagiaan di surga. Sungguh menarik, bahwa jarang orang Kristen yang menjawab bahwa mereka ingin hidup lebih lama untuk bisa makin memuliakan nama Tuhan di dunia. Bagi mereka, mungkin lebih penting untuk bisa menikmati berkat Tuhan lebih lama di dunia, dan bukan untuk lebih bersyukur kepada-Nya selama masih hidup.
Dalam ayat di atas, Paulus mengingatkan kita bahwa sebagai orang Kristen, kita sebenarnya tidak perlu mendanbakan umur panjang. Itu karena baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Dengan demikian, baik dalam hidup atau mati kita bisa berharap atas kasih-Nya. Memang, tidak ada salahnya jika orang ingin berumur panjang untuk menikmati apa yang baik. Tetapi apakah yang baik itu? Bagi orang Kristen sejati, hidup haruslah dipakai untuk menjauhi hal yang jahat dan untuk melakukan apa yang baik untuk Tuhan dan sesama manusia. Orang pilihan Tuhan bukan hanya dipilih menjadi anak Tuhan, tetapi juga untuk menjadi serupa dengan Dia.
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Roma 8:29
Hidup orang Kristen dengan demikian seharusnya dipakai untuk melanjutkan tugas untuk menjadi terang dunia. Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati apa yang baik? Biarlah keinginannya dinyatakan kepada Tuhan dengan kemauan untuk tetap bisa menjadi umat Tuhan yang hidup untuk kemuliaan-Nya.
“Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.” Roma 14: 8-9