“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Efesus 6: 12
Pernahkah anda menonton film perang? Sebagai penggemar film, ada banyak film perang dari segala zaman yang pernah saya tonton. Dalam beberapa film perang, misi sebuah regu tentara seringkali adalah untuk mencari tentara musuh dan menghancurkan mereka (search and destroy). Yang membuat penonton jadi tegang ialah adegan dimana tentara musuh yang semula tidak terlihat, tiba-tiba muncul dan menyerang. Di zaman sekarang, dengan kemajuan teknologi serangan musuh bukan hanya muncul dalam bentuk tentara dengan berbagai ragam senjata, tetapi juga datang dari udara dan laut dengan berbagai bentuk yang sulit dideteksi. Memang sulit untuk menghadapi musuh yang pandai berkamulflase seperti bunglon, apalagi menghadapi musuh yang datang dan pergi seperti setan.
Ayat diatas mengingatkan semua orang Kristen bahwa dalam hidup ini mereka harus berjuang untuk bisa tetap setia kepada Tuhan. Di banyak negara, hidup orang Kristen mirip dengan hidup mereka yang dalam peperangan karena adanya bahaya yang mengancam dari orang-orang yang membenci mereka. Sebagian orang Kristen yang lain memang hidup di daerah dimana perang ada. Dan ada juga masyarakat Kristen yang harus hidup dalam persembunyian karena pemerintah setempat melarang mereka untuk melakukan kegiatan agama. Hidup sebagai laskar Kristen memang tidak mudah.
Pada pihak yang lain, ada banyak orang Kristen yang hidup dalam kemakmuran di negara yang menjamin kebebasan beragama. Hidup mereka nampaknya bahagia dan serba berkecukupan, untuk tidak dikatakan berlebihan. Mungkin dalam berdoa mereka tetap ingat untuk memohon kekuatan, kecukupan dan perlindungan dari Tuhan untuk orang lain yang berada dalam penderitaan, tetapi untuk mereka sendiri tentunya mereka sering minta agar Tuhan membuka tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepada mereka sampai berkelimpahan.
Sesungguhnya, hidup dalam kelimpahan dan kenyamanan bukan berarti tanpa bahaya. Mereka yang terbuai dalam suasana damai, aman dan nikmat, sering lupa bahwa iblis selalu mengintai untuk mencari kesempatan menyerang. Iblis bagaikan singa, akan menyerang mereka yang tidak berjaga-jaga. Hidup sebagai umat Tuhan bukannya berrarti bahwa kita tidak perlu berwaspada karena Tuhan yang sudah memanggil kita, akan melindungi kita sehingga kita tidak bisa jatuh. Hidup sebagai umat Kristen sejati bukannya bebas dari tugas untuk berjaga-jaga karena kita sudah menerima pengampunan.
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5: 8
Pagi ini kita diingatkan bahwa hidup yang terasa tenteram tidak boleh menyebabkan kita lengah. Jika mereka yang hidup dalam kekurangan bisa jatuh kedalam keputusasaan dan dosa, mereka yang hidup dalam kecukupan bisa jatuh kedalam ketamakan, kesombongan dan dosa. Iblis ingin menghancurkan hidup setiap orang percaya dalam keadaan apapun. Mereka yang tidak waspada, jarang membaca firman, acuh tak acuh dalam menghadapi tugas dan kewajiban orang beriman, dan tidak mempunyai komunikasi yang baik dengan Tuhan sudah pasti akan menjadi mangsa yang empuk.
Iblis bukannya muncul dalam bentuk yang selalu terlihat jelas atau menjijikkan, karena jika demikian manusia akan mudah menghindarinya. Iblis justru muncul dengan berbagai bentuk kamulflase indah yang membuat kita tidak awas dan kemudian terkecoh. Ayat pembukaan kita menyatakan bahwa dengan bimbingan dari Roh Kudus, kita harus sadar bahwa perjuangan kita bukanlah melawan hal-hal yang mudah dilihat dan dirasakan, tetapi melawan melawan roh-roh jahat di udara. Sadarlah dan berjaga-jagalah!
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” Efesus 6: 11