Dari tidak layak menjadi layak

Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Lukas 15: 21-22

Jika Anda adalah orang Kristen, apakah anda yakin bahwa Anda sudah diselamatkan oleh darah Yesus? Jika ya, dapatkah Anda menunjukkan buktinya?

Banyak orang Kristen yang mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan ini, sekalipun mereka sudah lama rajin ke gereja. Sebagian di antara mereka merasa bahwa keselamatan pasti terjamin karena mereka sudah mengikuti sakaramen gereja: baptisan dan perjamuan kudus. Sebagian lagi merasa hidup mereka sudah diubah Yesus, dari yang kacau berantakan, menjadi hidup yang tenang dan penuh sukacita. Tetapi, jika mereka diminta untuk menunjukkan bukti nyata, hampir semua tidak akan bisa memperlihatkannya. Memang keselamatan adalah sesuatu yang harus diimani, dan iman adalah percaya akan hal-hal yang tidak/belum kelihatan. Sebagai orang beriman kita percaya bahwa keselamatan adalah bukan usaha manusia, tetapi adalah semata-mata karunia Tuhan.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Roma 3: 23-24

Walaupun demikian, sebagian orang Kristen yang beriman tetap saja merasakan keraguan apakah mereka benar-benar sudah dipilih Tuhan untuk menerima keselamatan. Itu mungkin karena mereka sangat menekankan kedaulatan Tuhan. Mereka percaya Tuhan memilih manusia untuk diselamatkan tanpa memakai kriteria apa-apa. Tuhan memilih manusia sesuai dengan kehendak-Nya yang tidak dipengaruhi oleh cara hidup seseorang atau keadaan dunia. Ini tentunya kurang benar karena Tuhan adalah Oknum yang mahatahu dan mahabijaksana dan bukan Tuhan yang bekerja secara sembarangan.

Adalah menyedihkan jika orang Kristen tidak yakin akan keselamatannya karena merasa bahwa Tuhan yang berdaulatlah yang menentukan nasib mereka sebelum dunia dijadikan. Nasib yang tidak bisa diubah. Jika mereka ingin diselamatkan tetapi Tuhan sudah menetapkan mereka untuk ke neraka, apa yang dapat mereka lakukan? Mereka hanya tanah yang bergantung pada nasib yang ditentukan si penjunan. Karena itu, banyak orang Kristen yang sedemikian menjadi kurang bersemangat untuk berubah dalam cara hidup mereka. Apa pun kebaikan yang mereka perbuat, tidaklah akan diperhitungkan Tuhan dalam mengambil keputusan. Lalu buat apa mereka harus berusaha untuk hidup baik, untuk menjadi orang yang layak di hadapan Tuhan?

Ayat di atas adalah bagian dari perumpamaan tentang anak yang hilang. Kisah yang sangat terkenal yang menggambarkan pemberontakan manusia dan kasih Allah. Anak yang hilang melambangkan manusia berdosa yang ingin hidup dengan menggunakan kebebasannya. Sebagian orang Kristen menolak adanya kemampuan memilih karena percaya bahwa semua sudah ditetapkan Tuhan dari awalnya. Ini tidak benar. Manusia dari awalnya sudah diberi kemampuan untuk memilih. Tetapi kebebasan manusia tanpa bimbingan Tuhan tidak akan membawa manusia ke jalan yang baik. Manusia tidak dapat memilih untuk hidup baik, hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan, tanpa adanya kasih, bimbingan,dan pernyataan Tuhan.

Anak yang hilang adalah manusia yang mengabaikan kasih, bimbingan dan pernyataan bapanya. Ia menggunakan kebebasannya dan merasakan akibatnya. Ia kemudian menyesal dan ingin kembali ke rumah bapanya. Mengapa demikian? Karena ia sadar bahwa kenyataan hidup di rumah bapanya menunjukkan adanya sukacita dan kasih yang berasal dari bapanya. Sekalipun ia sekarang merasa tidak layak untuk disebut anak bapanya, ia mengaku dosanya dan bertobat memohon belas kasihan bapanya. Sang bapa yang melihat hal itu, kemudian mengampuni anaknya dan mengembalikan statusnya. Sang anak yang tidak layak menjadi anak bapanya, kemudian dilayakkan bukan karena perbuatan baik anaknya tetapi karena adanya hati yang hancur dan pertobatan anaknya.

Seperti perumpamaan di atas, Tuhan dengan kasih-Nya akan menyambut mereka yang sudah hilang dan tersesat. Ia tahu bahwa mereka yang mau disadarkan bahwa Tuhan adalah Allah yang mahakasih, akan mau datang kepada-Nya untuk mengaku dosanya dan bertobat. Ini adalah syarat keselamatan yang datang dari Tuhan yang tidak dapat diganti dengan usaha manusia. Inilah kriteria Tuhan dalam memberikan keselamatan kepada manusia. Tuhan tidak akan memberikan keselamatan kepada mereka yang tidak mau menyadari kemahasucian Tuhan dan tidak mau bertobat dari dosanya.

“Oleh karena itu sadarlah, dan bertobatlah, supaya dosa-dosamu dihapuskan.” Kisah Para Rasul 3:19

Mereka yang sudah diterima Tuhan sebagai anak-Nya, adalah manusia yang sudah dilayakkan. Apapun dan bagaimana pun dosanya, itu akan dihapuskan oleh Tuhan:

“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Yesaya 1:18

Pagi ini, firman Tuhan berkata bahwa kita tidak perlu meragukan kasih Tuhan yang menyelamatkan. Tuhan tidak menyelamatkan manusia secara acak, rencan keselamatan-Nya adalah rencana yang sistimatik dan sempurna. Tuhan sudah memberikan bimbingan Roh Kudus-Nya kepada orang-orang yang dipilih-Nya. Dengan demikian, mereka tidak mempunyai alasan untuk tidak dapat menyadari kasih-Nya yang sangat besar, yang menantikan anak yang hilang seperi kita, untuk kembali ke jalan yang benar. Mereka yang mau bertobat akan menerima pengampunan dosa dan dilayakkan menjadi anak-anak-Nya. Itu berarti jika kita yakin sudah diselanatkan, kita pasti akan mau menempuh hidup baru yang berpadan dengan panggilan Tuhan.

Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Efesus 4: 1

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s