“Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. Karena kamu masih manusia duniawi.” 1 Korintus 3: 1-3

Saat ini saya ingin terus melanjutkan diskusi tentang topik yang berkaitan dengan hidup baik, dan sekarang kita sampai pada diskusi tentang orang Kristen “duniawi”. Dalam bahasa Inggrisnya disebut “Carnal Christian“, dan orang sering menerjemahkannya sebagai “orang Kristen kedagingan”.
Para pengikut kekristenan duniawi menegaskan bahwa adalah mungkin untuk percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat tanpa harus mengakui Kristus sebagai Tuhan. Mengapa begitu? Menurut pendukung posisi ini, seseorang diselamatkan jika mereka mengakui Kristus, bahkan jika mereka tidak pernah hidup baik.
Posisi ini menandai suatu perubahan yang signifikan dalam sejarah teologi Kristen terutama dalam dua abad terakhir, dan sudah membuat kekacauan dalam berbagai gereja. Bagaimana itu bisa terjadi? Para pendukung Kekristenan duniawi menuduh bahwa jika kita masih menegaskan bahwa perbuatan baik diperlukan dalam kehidupan orang percaya, kita sebenarnya menyangkal bahwa pembenaran Tuhan hanya melalui iman. Ini sudah tentu merupakan kekeliruan.
Jika kita tidak pernah melihat perbuatan baik dalam diri orang lain, kita harus meragukan apakah mereka benar-benar seorang Kristen, sebab mengasihi Kristus berarti kita menaati-Nya (Yohanes 14:15). Ketaatan kita memang tidak akan sempurna dalam kehidupan ini karena adanya dosa pada setiap orang. Meskipun demikian, karena adanya Roh Kudus iman yang sejati akan menghasilkan ketaatan, betapapun tidak sempurnanya itu. Pada pihak yang lain, banyak orang yang mengaku Kristen tetapi tidak memiliki iman yang benar (Matius 7:21). Para pendukung kekristenan duniawi memberikan jaminan keselamatan palsu ketika mereka mengklaim bahwa adalah mungkin untuk dipilih oleh Tuhan untuk diselamatkan tanpa harus berubah hidupnya. Mereka agaknya percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat tetapi bukan sebagai Tuhan karena tidak adanya keharusan untuk taat kepada perintah-Nya.
Klaim ini hanya mengungkapkan bahwa para pendukung kekristenan duniawi sudah keliru dalam memahami posisi alkitabiah tentang keselamatan yang datang dari iman saja (sola fide). Alkitab sangat jelas bahwa kita dibenarkan bukan karena perbuatan, tetapi hanya karena iman (Galatia 2:16). Tetapi Alkitab sama jelasnya dalam mengemukakan bahwa iman yang membenarkan kita tidak pernah bekerja sendirian. Iman yang sejati harus ditunjukkan melalui adanya perbuatan baik dan ketaatan kepada Kristus dalam kehidupan orang percaya (Yakobus 2:17-18).
Orang Kristen sejati menjalani kehidupan yang selalu ditandai dengan peperangan antara Roh Kudus dan daging yang merupakan natur dosa lama kita (Roma 7:13–20; Galatia 5:16–24). Orang Kristen yang tidak merasakan adanya peperangan ini adalah orang yang terlena, atau orang yang belum pernah menerima Roh Kudus. Orang Kristen duniawi belum tentu selalu mengejar kekayaan dan ketenaran, atau selalu hidup dalam kebebasan seks, narkoba, dan pesta pora. Tetapi, mereka adalah orang Kristen yang tidak mempunyai minat atau semangat untuk berubah menjadi dewasa dalam iman. Paulus dalam ayat 1 Korintus 2: 13-14 berusaha untuk menjelaskan pentingnya hidup dalam kerohanian yang baik, dan ia berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepadanya oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Sayang, orang Kristen duniawi tidak dapat menerima nasihat Paulus.
“Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” 1 Korintus 2: 13-14
Apakah ada orang Kristen duniawi yang tidak diselamatkan? Hanya Tuhan yang tahu. Pada pihak lain, adanya keinginan untuk taat dan beberapa perbuatan baik akan membuktikan bahwa orang Kristen bertumbuh dalam imannya. Itu berarti bahwa ketika kita tumbuh menjadi dewasa, kemenangan atas dosa yang telah dimenangkan Kristus bagi kita akan semakin nyata dalam hidup kita melalui semakin banyak kemenangan Roh atas kedagingan kita dalam hidup sehari-hari.
Hari ini, biarlah kita sadar bahwa pertumbuhan kedewasaan iman harus dinyatakan dalam hidup dalam ketaatan yang main lama makin besar kepada kehendak Tuhan yang sudah dinyatakan dalam Alkitab. Itulah tanda orang Kristen sejati!