Bagaimana kita bisa bermegah

“Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.” Yeremia 9: 23 – 24

Jika kita membaca Alkitab Perjanjian Lama, tentu kita menyadari bahwa bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah yang kenudian justru melakukan kejahatan yang keji, yaitu penyaliban Anak Allah, Yesus Kristus. Mengapa Allah harus memilih satu bangsa dan bahkan menjanjikan seorang Juruselamat yang dilahirkan di Betlehem? Di dalam janji untuk menjadikan Abraham bangsa yang besar itu ada janji untuk memberkati bangsa-bangsa yang memberkati orang-orang keturunan Abraham. Namun, Tuhan melampaui itu, menjanjikan bahwa semua bangsa akan diberkati melalui bangsa ini. Allah memilih untuk menjangkau seluruh dunia dengan memilih Israel untuk mewakili Dia, dimulai dengan Abraham.

Pemilihan atas Israel bukanlah tentang Tuhan yang lebih menyukai satu bangsa daripada yang lain. Itu adalah rencana untuk mewujudkan kasih-Nya ke seluruh dunia—dan Dia memilih Abraham sebagai duta pertama-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya. Sayang sekali, bangsa yang dipilih Allah ini justru kemudian mengingkari kasih dan perlindungan Tuhan, tidak hanya sekali, tetapi berulang kali, sampai pada akhirnya mereka menjadi umat yang terbelakang dalam mengenali kebenaran dalam Kristus. Jika mereka sampai sekarang masih ingat akan Allah yang mengeluarkan mereka dari kungkungan Firaun di tanah Mesir, mereka menjadi bangsa yang bermegah dalam keyakinan bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah dan menolak Yesus yang datang untuk membebaskan mereka dari kungkungan dosa.

Ayat di atas memperingatkan manusia agar janganlah ada orang yang bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah ada orang kuat bermegah karena kekuatannya, dan janganlah ada orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena ia memahami dan mengenal Allah yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi. Dan kita harus menyadari bahwa karena Bapa dan Putra adalah satu, kita juga harus bermegah dalam Yesus yang sudah mati untuk menebus kita.

“Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.” Roma 5: 11

Kata “bermegah” muncul dalam Alkitab lebih dari 50 kali. Apa arti kata bermegah? Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata megah mempunyai beberapa arti: (1) tampak mengagumkan (karena besarnya, indahnya, dan sebagainya; gagah kuat; mulia, masyhur; (2) bangga. Dengan demikian, kata bermegah dapat diartikan sebagai (1) mempunyai sifat megah; (2) membanggakan (membesarkan, menyombongkan) diri; berlaku ingin lebih megah daripada yang lain.

Sebenarnya, rasa bangga yang sepantasnya mungkin tidaklah salah. Rasa bangga belum tentu sama dengan rasa sombong, walaupun dalam bahasa Inggris kata adjektif proud dipakai untuk keduanya. Rasa bangga atas apa yang baik dan yang diutarakan dengan maksud yang baik tentunya bukanlah tindakan yang keliru. Masalahnya orang sering tidak tahu apa yang baik untuk dibanggakan dan bagaimana mengutarakan rasa bangga kita dengan cara yang baik. Apa yang kita lihat sebagai hal/barang yang baik seringkali adalah barang yang hanya terlihat baik untuk sementara waktu. Apa yang baik untuk seseorang belum tentu baik untuk orang lain atau Tuhan.  Selain itu, kebanggaan yang sering kita lihat seringkali justru membawa masalah bagi pemiliknya.

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” Lukas 9: 25

Kata bermegah dalam alkitab berbahasa Inggris diterjemahkan sebagi kata kerja “to boast” yang berarti “menyombongkan”. Dalam sejarah perang di dunia, banyak negara dan pemimpin negara bermegah atas keberhasilannya dalam menghancurkan posisi lawan mereka. Tetapi, tindakan bermegah juga dipakai untuk menggertak lawan dengan menyatakan kemampuan dan tekad untuk menang. Selain itu, kata bermegah juga dipakai untuk menggalang tekad dan keberanian tentara sebuah negara dalam menghadapi tentara musuh. Misalnya, Goliat dalam 1 Samuel 17: 4-9 menampilkan dirinya sebagai “jagoan” dari Filistin yang membuat takut tentara Israel.

Untuk kita orang Kristen, adakah yang bisa kita banggakan? Dalam hal apa kita harus bermegah? Dan untuk apa kita bermegah? Tuhan berkata bahwa umat-Nya lebih baik bermegah karena mereka memahami dan mengenal Dia sebagai Tuhan yang mahakuasa, mahakasih dan mahaadil. Bermegah dalam Tuhan adalah hidup menurut firman-Nya dan untuk kemuliaan-Nya, sehingga makin banyak orang yang mengenal Dia dan mau meninggalkan hidup lama mereka. Bermengah dalam Kristus, sebagai jeritan perang rohani kita, untuk mengusir iblis yang berusaha menyerang kita, karena itu menyatakan keyakinan kita atas kuasa dan penyertaan Tuhan.

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Roma 8: 31

Pagi ini, hanya Tuhan yang bisa melihat apa yang ada dalam hati kita. Hanya Tuhan yang bisa melihat apa yang sebenarnya kita banggakan dalam hidup ini. Mungkin kita merasa tidak ada yang bisa kita banggakan. Jika demikian, barangkali kita belum menyadari pentingnya untuk bermegah dalam Tuhan. Kita tidak bermegah sebagai orang terpilih, tetapi sebagai orang yang mempunyai Tuhan yang mahakuasa dan mahakasih.Bukankah Tuhan kita adalah Tuhan yang baik dan yang patut kita puji? Bukankah kita dengan sepatutnya harus mengasihi Dia yang sudah lebih dulu mengasihi kita? Bukankah kita tidak perlu takut atau kuatir dalam menghadapi masa depan dan tantangan kehidupan? Bukankah iblis tidak bisa menjamah umat Tuhan yang sejati? Biarlah kita bisa bermegah di dalam Dia!

“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” Galatia 6: 14

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s