Menghindari kesombongan dalam kesuksesan

“Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.”  Amsal 8: 13

Bagaimanakah anda mengukur kesuksesan anda? Untuk seorang atlit mungkin kesuksesan adalah medali-medali yang diperolehnya. Untuk seorang terpelajar, mungkin gelar-gelarnya. Untuk seorang pedagang mungkin labanya. Bagi orang tua, mungkin keberhasilan anak-anaknya. Dan buat seorang pendeta, barangkali ukuran gedung gereja, jumlah jemaat atau besarnya dana yang tersedia.

Biarpun tiap orang mempunyai jenis keberhasilan dan standard yang berlainan, satu hal yang sama adalah: kesuksesan biasanya adalah sesuatu yang bisa diukur dan dilihat. Karena orang lain juga bisa mengukur dan melihat keberhasilan kita, kita senang mempamerkan hal itu. Bangga atau sombong? 

Ada beda antara kesombongan yang Tuhan benci (Amsal 8:13) dan rasa bangga (puas) setelah berhasil mengerjakan sesuatu dengan baik. Kesombongan adalah sesuatu yang harus kita hindari karena hakikinya yang sangat buruk. 

Pada jaman ini, anak-anak diajarkan untuk bisa percaya diri dan untuk itu orang tua dan guru dianjurkan untuk membimbing agar mereka dari kecil mempunyai rasa bangga akan apa yang mereka capai. Tetapi kebanggaan mudah berubah menjadi kesombongan karena memang itu adalah kecenderungan manusia.

Kesombongan adalah dosa. Dalam tradisi bapa-bapa gereja di abad mula-mula, dikenal adanya tujuh dosa utama (dosa yang mematikan):

  1. Kesombongan (Pride, Superbia)
  2. Iri hati (Envy, Invidia)
  3. Kemarahan (Anger, Ira)
  4. Ketamakan (Greed, Avaritia)
  5. Nafsu-birahi (Lust, Luxuria)
  6. Rakus (Gluttony, Gula)
  7. Kemalasan (Sloth, Acedia)

Mengapa kesombongan bisa mematikan? Mengapa kesombongan ini berada pada peringkat atas?

Kita harus ingat bahwa setan diusir dari surga karena kesombongannya (Yesaya 14:12-15). Ia ingin untuk menggantikan Tuhan sebagai penguasa semesta.  Kesombongan dalam diri Adam dan Hawa jugalah yang membuat mereka jatuh dalam dosa karena keinginan untuk mendapat pengetahuan seperti Tuhan.

Dosa kesombongan adalah sangat nyata di dunia sehingga itu merupakan problem umum nomer satu, diatas depresi, kekuatiran, kemarahan dll. Bahwa kesombongan adalah lebih umum dari hal- hal buruk yang lain adalah tidaklah mengherankan, setidaknya untuk umat Kristen. Tiap hari kita seharusnya sadar bahwa kita mudah sekali jadi sombong karena kita sering kurang memuji Tuhan atas segala berkatNya. Kesombongan adalah dosa yang jahat; karena  dengan melupakan kemurahan Tuhan kita mungkin merasa bahwa sukses adalah hasil usaha kita sendiri. Dalam hal ini kesombongan tidak lain adalah pemujaan diri sendiri.

 “Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?” 1 Korintus 4: 7

Apa saja yang kita capai dalam hidup ini tidaklah mungkin terjadi tanpa kemurahan Tuhan yang memberi kekuatan dan kemampuan kepada kita. Karena itulah kita wajib memuji kebesaran Tuhan setiap saat, karena Dialah yang membuat segala sesuatu yang baik dalam hidup kita. 

Jika kebanggaan muncul tanpa pengenalan akan Tuhan, disitulah kesombongan akan tumbuh dengan subur. Jika pengenalan akan Tuhan tidak dipupuk sejak muda, maka tumbuhlah manusia dewasa yang arogan, yang tidak takut akan Tuhan. Jika hidup orang-orang yang penuh kesombongan adalah hampa, mereka yang rendah hati dan takut akan Tuhan akan memperoleh hidup yang penuh berkat.

“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.”   Amsal 22: 4

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s