Hakikat manusia: baik atau jahat?

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Roma 3: 23

Semua agama di dunia ini mengajarkan bahwa pada hakikatnya manusia adalah baik; kecuali agama Kristen yang mengajarkan bahwa semua orang sudah berdosa sejak awalnya. Tetapi, bukankah Tuhan menciptakan manusia menurut peta dan teladanNya? Apakah Ia menciptakan manusia sebagai mahluk yang jahat?

Pertanyaan ini memang agak membingungkan karena jawabnya bergantung pada apa arti hakikat itu. Hakikat bisa diartikan kenyataan yang sebenarnya. Kalau demikian, jelas manusia diusir dari taman Firdaus karena kenyataannya mereka tidak mempunyai sifat yang baik.

Memang manusia diciptakan Allah sebagai ciptaan yang sempurna, tetapi dengan kemampuan untuk memilih apa yang baik dan yang buruk. Dengan berbuat dosa, Adam dan Hawa jelas membuat apa yang merusak apa yang mulanya baik, menjadi sesuatu yang buruk. 

Walaupun Tuhan memberikan hidup yang nyaman di taman Firdaus, Adam dan Hawa lebih percaya kepada tipuan manis si iblis. Dosa yang diperbuat Adam dan Hawa sejak itu diwariskan kepada semua manusia.

Banyak orang yang jika mereka melihat seorang bayi yang menderita karena suatu sebab, akan berpikir bahwa sang bayi sungguh malang karena dia yang kecil dan tidak berdosa itu harus menderita. Tetapi Alkitab berkata bahwa manusia dilahirkan sebagai manusia yang berdosa sejak dalam kandungan.

“Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Mazmur 51:5

Jika manusia mempunyai hakikat yang baik, manusia tidak memerlukan penebusan. Manusia akan bisa bekerja keras untuk memperbaiki dirinya sendiri, mungkin dengan hidup menurut hukum-hukum tertentu atau dengan berbuat baik. Itulah yang diajarkan agama-agama lain, termasuk agama-agama modern yang mengajarkan bahwa hidup kita di tangan kita sendiri.

Kenyataannya, Tuhan adalah mahasuci dan manusia setelah jatuh dalam dosa hanya bisa bergantung kepada kehendak sang Pencipta. Tanpa pertolongan sang Pencipta, barang yang sudah rusak itu tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Apa yang bisa kita lakukan hanyalah menyerahkan hidup kita ke dalam tanganNya!

“Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya.” Roma 3: 25

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s