“Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.” Matius 10: 33
Di zaman ini segala produk yang mau sukses selalu disertai dengan usaha marketing yang gencar. Salah satu usaha memasarkan produk unggul adalah dengan menempelkan stiker, badge atau lencana merek barang tersebut secara permanen dan mencolok agar setiap orang bisa melihatnya. Bukan saja mobil, TV dan computer yang ditempeli logo pabrik pembuatnya, tetapi berbagai jenis pakaian pun dijual lengkap dengan merek yang tercetak dalam huruf besar di bagian depan atau belakang. Sesuatu yang ganjil dan agak memalukan pada zaman dulu, sekarang menjadi hal yang bisa dibanggakan pemakainya.
Adalah hal yang mengherankan bahwa orang Kristen di zaman ini justru bertindak sebaliknya. Kalau dulu orang tidak segan-segan memperkenalkan dirinya sebagai pengikut Kristus, di zaman ini orang tidak mau terlalu dikenal sebagai orang Kristen. Stiker mobil yang berbunyi “Saya cinta Yesus” mungkin sudah jarang ditemukan di Australia kecuali lencana God’s Squad di jaket pengendara sepeda motor anggota klub moge Kristen Australia. Orang Kristen sekarang kuatir menyinggung perasaan orang beragama lain. Kuatir dianggap aneh oleh orang lain. Kuatir dianggap tidak bisa hidup bertoleran dalam masyarakat yang plural. Kuatir dianggap ketinggalan jaman.
Di lain pihak, orang yang mengaku Kristen di zaman ini kebanyakan suka mengikuti hal-hal yang banyak bermunculan dalam masyarakat. Mereka tidak segan-segan menyatakan pendapat atau dukungannya kepada tokoh, pandangan, ajaran dan kegiatan tertentu, asalkan itu tidak bertentangan dengan hukum. Adanya prinsip hak azasi manusia memungkinkan orang Kristen untuk berorasi, berdemonstrasi atau menyatakan pendapatnya tentang apa saja tanpa kuatir menyinggung perasaan orang lain, asal tidak memasukkan unsur Yesus dan FirmanNya. Soal Yesus sering hanya bisa dibicarakan dalam lingkungan sendiri.
Amanat agung dari Yesus untuk mengabarkan Injil (Matius 28: 19) adalah untuk menyatakan bahwa satu-satunya jalan keselamatan hanya melalui Dia. Keselamatan manusia adalah produk anugrah Ilahi yang terbesar yang seharusnya mendapat perhatian utama seluruh umat manusia.
Umat Kristen seharusnya hanya memakai firman Tuhan sebagai satu-satunya kebenaran Ilahi. Namun dalam kenyataannya, seringkali umat Kristen juga mengikuti dan mengagumi ajaran tokoh-tokoh agama lain dan juga orang-orang ternama di dunia. Orang percaya yang seharusnya memakai lencana “Milik Yesus” sekarang sering memakai lencana “Orang Kristen Modern”, atau “Orang Kristen toleran yang bisa menerima pendapat umum”.
Pagi ini, jika kita bisa membayangkan Yesus datang menemui kita, apakah Ia bisa mengenali kita sebagai pengikutnya yang memakai lencana “Milik Yesus” ? Ataukah Yesus akan menjumpai seorang manusia yang menyangkal bahwa Ialah satu-satunya jalan keselamatan, jalan kebenaran, dan Guru yang terbaik?