Mencari kedamaian hidup

“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Filipi 4: 7

Salah satu hal yang didambakan manusia adalah kedamaian. Kita tahu bahwa bersama kesehatan dan kecukupan, semua orang sebenarnya mengerti bahwa hidup damai juga perlu untuk menunjang kebahagiaan. Sekalipun manusia hidup berkecukupan dan sehat tubuhnya, rasa damai itu belum tentu ada. Malahan rasa damai itu sepertinya sulit didefinisikan, karena tidak bisa dilihat atau dibuat.

Berbagai usaha sering dilakukan manusia untuk mendapatkan rasa damai, misalnya dengan banyak berdoa, menyepi, berpuasa atau bersemedi. Tetapi seringkali rasa damai tentram itu tidak kunjung datang. Apalagi jika keuangan atau kesehatan mulai menurun, rasa gundah dan kuatir mulai muncul.

Mereka yang beruang dan sehat, juga belum tentu bisa mendapatkan rasa damai dalam hidupnya. Seringkali, dalam kebingungan hidup mereka mencari kebahagiaan dengan materi dan kegiatan fisik. Mungkin melalui makanan, pakaian, barang mewah, olahraga, pesta pora dan petualangan. Tetapi kedamaian adalah sesuatu yang elusif, sulit ditemukan. Kedamaian yang dimengerti manusia seringkali palsu dan tidak langgeng.

Ayat diatas meyatakan bahwa damai sejahtera yang melampaui segala akal, yang dapat memelihara hati dan pikiran kita, adalah pemberian Allah melalui Kristus Yesus. Jelas bahwa kedamaian yang benar-benar bisa efektif dalam hidup kita bukanlah dari usaha kita sendiri. Manusia sering berusaha, tapi Tuhanlah yang menentukan apa yang bisa memberi ketenangan hidup dalam keadaan apapun.

Apa yang ditentukan Allah dari awalnya untuk membawa kebahagiaan bagi manusia adalah hubungan yang baik antara manusia ciptaanNya dengan Sang Pencipta yang Mahakuasa dan Mahakasih. Karena hubungan ini menjadi rusak sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia kehilangan pegangan hidup dalam perjuangan di dunia. Karena itulah Allah mengirimkan anakNya yang tunggal Yesus Kristus ke dunia.

Yesus Kristus tidak hanya menebus dosa manusia, tetapi Ia memungkinkan manusia yang percaya untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Bapa di surga. Kesempatan sekarang terbuka, bahwa semua orang yang percaya dapat mengutarakan segala persoalan dan kebutuhan mereka kepada Tuhan secara langsung. Setiap saat, dimana pun kita berada. Yang kita perlukan hanyalah kemauan untuk menerima kedamaian dari Yesus pagi ini:

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Yohanes 14: 27

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s