Hidup tidak berarti gampang

“Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.” Ibrani 12: 8

Life is not meant to be easy. Hidup tidak dimaksudkan untuk gampang. Begitulah bunyinya sebuah peribahasa Inggris yang sering didengar. Terutama dipakai jika ada keluhan mengapa ada saja kesulitan yang muncul, peribahasa ini bermaksud memberi nasihat bahwa kita tidak perlu merasa susah atau tertekan kalau kita menemui halangan, karena tiap orang memiliki masalah tersendiri,

Ayat diatas agaknya mempunyai makna yang sama, tetapi mungkin jarang kita dengar dalam khotbah. Memang di zaman ini orang lebih senang mendengarkan firman yang berisi kabar gembira, yang bernada positif dan yang selalu membahas kemurahan Tuhan.

Ayat diatas tidak ditujukan kepada semua orang, tetapi hanya untuk mereka yang beriman, orang-orang Kristen. Untuk orang yang sudah menjadi anak-anak Tuhan, bukan mereka yang belum mengikut Yesus. Jika mereka yang tidak percaya kepada Kristus seolah mempunyai “kebebasan” untuk melakukan apa yang mereka maui, dan dengan itu mereka menjadi sesat karena kemauan sendiri; orang Kristen seringkali harus mengalami halangan dan kesulitan hidup, terutama karena mereka harus hidup sesuai dengan perintah Tuhan di surga.

Sebagai anak Tuhan kita mungkin berharap agar hidup kita jadi enak, makmur dan tanpa penderitaan. Tetapi kepada semua umatNya, Tuhan justru memberikan berbagai tantangan hidup yang menumbuhkan kesabaran dan kekuatan iman. Memang Tuhan bermaksud mendidik orang yang dikasihi-Nya, dan Ia selalu mendisiplin orang yang diakui-Nya sebagai anak. Sebagai orang Kristen kita malahan harus heran jika iman kita tidak pernah atau jarang diuji dalam hidup ini.

Tuhan berfirman bahwa jika kita ingin agar kita dibebaskan dari kesulitan hidup, kita mengharapkan perlakuan istimewa dari Tuhan; dan itu tidak mungkin. Karena itu, sebagai anak Tuhan kita tidak seharusnya meminta agar kita bebas dari kesulitan dan penderitaan hidup, tetapi memohon agar Ia memberikan kita kekuatan untuk menghadapi hal-hal itu. Pagi ini kita diingatkan jika kita berdoa, janganlah untuk Tuhan memberikan tantangan hidup yang sesuai dengan iman kita, tetapi untuk iman yang sebesar tantangan hidup kita!

“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” Roma 5: 3-4

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s