Mengapa gelisah terus?

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Petrus 5: 7

Di zaman ini, gejala insomnia atau tidak bisa tidur sering dijumpai dalam masyarakat. Sebenarnya insomnia bukanlah penyakit, tetapi itu adalah gejala yang muncul karena adanya berbagai penyebab, termasuk medis, psikologis dan lingkungan. Dalam hal psikologis, insomnia bisa disebabkan karena stress, rasa kuatir, tekanan hidup, depresi dan bahkan karena kuatir tidak bisa tidur!

Tidur adalah salah satu keadaan yang menunjang istirahat untuk tubuh dan otak, tetapi tubuh dan juga jiwa sebenarnya bisa mendapat masa istirahat diluar saat tidur. Kesempatan untuk rekreasi, rileks dan beristirahat sudah tentu bisa membawa kesegaran untuk mereka yang lelah. Mereka yang sering kurang tidur tentu lambat laun akan merasa lelah; walaupun demikian, mereka yang cukup tidurnya bisa juga mengalami kelelahan hidup karena adanya berbagai persoalan yang harus dihadapi. Malahan ada yang karena tekanan hidup, terus-terusan ingin tidur karena kelelahan jasmani dan rohani yang ada.

Memang rasa kuatir bisa menimbulkan rasa gelisah akan ketidakpastian yang dihadapi. Mereka yang gelisah dalam hidup mungkin mencari ketenangan melalui meditasi, olahraga, makanan atau minuman tertentu atau kegiatan lainnya. Bahkan, di zaman ini berbagai agama, ajaran kebatinan dan praktik-praktik mistik menjanjikan jalan menuju kearah kedamaian hidup.

Sebenarnya bagi siapapun yang menghadapi kegelisahan hidup ada dua hal yang secara logis harus disadari. Yang pertama adalah ketidak mampuan manusia untuk menentukan masa depannya dan yang kedua, jika Tuhan itu ada, hanya Dialah yang tidak mempunyai persoalan.

Jika kita bisa sepenuhnya menentukan masa depan kita tentu saja tidak ada yang perlu kita kuatirkan. Semua manusia mempunyai keterbatasan, dan hanya Tuhan, yang maha kuasa dan maha tahu, yang tidak pernah gelisah, kuatir atau takut.

Bagi orang Kristen, pernyataan bahwa manusia tidak bisa menentukan masa depan kita ada tertulis dalam Alkitab. Mereka yang menolak kenyataan ini adalah orang-orang yang hidup dalam alam impian.

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Yakobus 4: 14

Dalam hal ini, orang Kristen adalah orang yang beruntung. Kedatangan Yesus ke dunia, pengurbananNya di kayu salib dan kebangkitanNya menunjukkan adanya Tuhan yang maha kasih, yang peduli akan keadaan dan keterbatasan manusia. Tuhan tahu bahwa manusia tidak dapat bergantung pada diri sendiri untuk mendapat kedamaian di bumi dan di surga.

Pagi ini kita diingatkan bahwa satu-satunya pengharapan kita dalam menghadapi masa depan adalah Tuhan kita. Yesus yang sudah pernah menjadi manusia dan menderita untuk menebus dosa kita sekarang duduk disebelah kanan Allah Bapa. Ialah yang bisa memberikan kita ketenangan dalam keadaan apapun!

“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Mazmur 42: 5

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s