“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Matius 7: 11
Lagu berjudul “Unanswered prayers” (Doa yang tidak terjawab) adalah lagu country yang dinyanyikan oleh Garth Brooks pada tahun 1990 dan menduduki tangga pertama di Amerika pada tahun 1991. Lagu itu bukanlah lagu rohani, tetapi mengungkapkan pengalaman pribadi penyanyinya. Dalam syairnya ada tertulis bahwa terkadang ia bersyukur atas doa yang tidak dijawab Tuhan yang di surga, karena doa yang tidak terjawab bukanlah menunjukkan ketidakpedulian Tuhan.
Sometimes I thank God for unanswered prayers
Remember when you’re talkin’ to the man upstairs
That just because he doesn’t answer doesn’t mean he don’t care
Some of God’s greatest gifts are unanswered prayers
Lagu ini menjadi sangat populer waktu itu karena banyak orang yang merasakan hal yang serupa. Setelah berdoa cukup lama, tidak ada tanda-tanda bahwa Tuhan mau menjawab doa mereka. Walaupun sebagian orang menjadi kecewa dan bahkan putus asa dan meninggalkan iman mereka, ada orang-orang yang bersyukur karena Tuhan tidak menjawab doa mereka. Apa yang mereka minta kelihatannya tidak dikabulkan Tuhan, dan itu justru membawa kebaikan untuk mereka.
Benarkah Tuhan terkadang tidak menjawab permohonan anak-anakNya? Banyak orang Kristen yang mengajarkan bahwa Tuhan selalu menjawab doa mereka yang percaya. Doa yang tidak terjawab menunjukkan kelemahan iman, begitu kata mereka. Dan mereka memakai ayat Matius 7: 11 itu sebagai pedoman, bahwa Tuhan pasti menjawab doa-doa kita dan memberikan apa yang kita minta. Tetapi ajaran semacam itu tidaklah benar.
Doa terkadang tidak terjawab karena apa yang kita minta tidak sesuai dengan kehendakNya. Doa mungkin tidak terjawab karena hidup kita tidak sesuai dengan firmanNya. Doa mungkin tidak dijawab Tuhan agar kita bisa belajar bersabar dan bertekun dalam penderitaan kita serta bergantung kepadaNya. Dan mungkin juga Tuhan tidak menjawab doa kita agar dalam keadaan apapun, kita sadar bahwa Ia adalah Tuhan yang maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Kehendak Tuhanlah yang terjadi, bukan kehendak kita.
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Roma 5: 3-5
Pagi ini, jika kita bangun dan merasa Tuhan itu jauh dan tidak mendengarkan doa-doa kita, kita tidak boleh merasa kecewa atau putus asa. Tuhan selalu mendengarkan doa-doa kita walaupun Ia belum tentu mengabulkan permohonan kita. Tuhan hanya memberikan apa yang terbaik kepada umatNya pada saat yang tepat.
Kita harus percaya bahwa Tuhan mengasihi kita dan dengan kebijaksanaanNya Ia belum tentu menjawab doa kita seperti apa yang kita harapkan. Kunci kebahagiaan bukanlah memperoleh apa yang kita minta, tetapi rasa cukup dengan apa yang sudah diberikanNya.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28