Hal membalas dendam

“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” Roma 12: 19

Bagi mereka yang senang menonton, tahun-tahun sebelum 1960 adalah masa jaya film koboi Amerika. Bintang film seperti John Wayne dan bahkan Ronald Reagan pada waktu itu sering muncul di layar perak. Setelah masa jaya film koboi Amerika berakhir, film koboi Italia muncul, dan bintang film Franco Nero menjadi tenar dengan film Django di tahun 1966. Walaupun film Western sebenarnya menceritakan kehidupan para koboi di Amerika yang tidak ada di Italia, film koboi “spaghetti” semacam ini populer karena tema kekerasan dan balas dendam yang disukai sebagian orang.

Memang dalam hidup ini banyak orang yang agaknya masih menganut paham “mata ganti mata”. Dengan demikian, mereka menyukai hal-hal yang berhubungan dengan pembalasan (revenge, avenge, vengeance). Alkitab memang mempunyai banyak ayat yang berhubungan dengan soal membalas dendam. Seperti yang tertulis dalam ayat diatas, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, pembalasan dendam selalu dihubungkan dengan hak Tuhan.

Mengapa Tuhan menyatakan bahwa Ialah yang berhak membalas dendam? Itu karena Tuhanlah yang memiliki seluruh jagad raya, termasuk semua mahluk hidup dan manusia. Manusia secara pribadi bukanlah pemilik apapun di dunia, dan juga bukan wakil Tuhan; karena itu ia tidak berhak menuntut balas. Selain itu, tiap orang dalam keterbatasannya tidak tahu sepenuhnya akan apa yang benar dan yang salah. Karena itu, hanya Tuhan yang pada hakikatnya berhak menjadi hakim.

“Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.” Amsal 16: 2

Tuhan Yesus bukan saja melarang pengikutNya membalas dendam, Ia malahan menyuruh mereka untuk melawan kejahatan dengan kesabaran.

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” Matius 5: 38 – 39

Jika membalas dendam adalah dosa yang melanggar perintah Tuhan, mereka yang mudah naik darah biasanya mudah terpancing untuk melampiaskan kemarahannya dengan melakukan kekerasan. Memang kemarahan yang tidak segera dihentikan, lambat laun akan berlanjut dengan kebencian dan pertengkaran (Amsal 10: 12). Karena itu Yesus memberikan perintah agar murid-muridnya tidak membiarkan kemarahan yang ada untuk berlanjut-lanjut, karena iblis menantikan kesempatan untuk menghancurkan mereka yang dikuasai amarah, seperti apa yang terjadi pada Kain yang membunuh Habel saudaranya.

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” Efesus 4: 26 – 27

Pagi ini, jika kita bangun dan melihat matahari terbit, kita harus sadar bahwa satu hari sudah lewat dan hari yang baru sudah datang. Kesempatan untuk kita bisa menghilangkan rasa marah dan dendam sudah diberikan, dan apa yang selanjutnya terjadi dalam hidup kita akan menunjukkan apakah kita benar-benar sudah menjadi pengikut Yesus.

“Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” Matius 6: 15

Baca juga: “Pipi kanan ditampar, kasih pipi kiri sekalian” (31 Mei 2017).

Satu pemikiran pada “Hal membalas dendam

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s