Mengapa Tuhan membiarkan adanya bencana?

“Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.” Pengkhotbah 9: 12

Gempa bumi yang terjadi di Indonesia secara berturut-turut baru-baru ini, membuat semua orang di dunia ikut prihatin. Salah satu pertanyaan rumit yang sering muncul jika ada hal-hal semacam ini adalah mengapa itu harus terjadi jika Tuhan itu ada.

Kebanyakan disaster yang terjadi di dunia ini bisa dicari sebabnya. Ilmu pengetahuan sudah sedemikian maju sehingga kita bisa mengerti mengapa bencana alam, kecelakaan dan berbagai malapetaka bisa terjadi. Kita juga tahu bahwa tidak semua bencana bisa dihindari. Tidak ada bencana yang terjadi tanpa sebab; tetapi, masalahnya adalah mengapa Tuhan membiarkan itu terjadi. Tuhan yang mahakuasa seharusnya bisa mencegah hal itu. Dengan demikian, ada orang yang beranggapan bahwa terjadinya bencana atau malapetaka membuktikan tidak adanya Tuhan.

Sekalipun kita percaya bahwa Tuhan itu ada, pergumulan hidup diatas  bisa menimbulkan berbagai keraguan:

  1. Apakah Tuhan itu mahakasih tetapi tidak mahakuasa?
  2. Apakah Tuhan itu mahakuasa tetapi tidak mahakasih?
  3. Apakah Tuhan itu mahakuasa dan mahakasih tetapi tidak mahaadil?
  4. Apakah Tuhan sekarang ini sudah mengabaikan ciptaanNya?

Karena adanya dosa, dunia yang diciptakan Tuhan sudah menjadi dunia yang harus kita diami dengan menghadapi berbagai masalah. Bencana alam sering terjadi sebagai bagian dinamika alam semesta. Tetapi, bagi Tuhan yang mahakasih, penderitaan manusia bukan sesuatu yang disenangiNya. Jika seluruh jagad raya dapat tetap berjalan seperti yang seharusnya dan tidak hancur berantakan, pastilah itu karena adanya pemeliharaan dan kasih Tuhan. Dengan demikian, Tuhan yang selalu menjagai seluruh ciptaanNya adalah Tuhan yang hidup, yang mahakuasa, mahakasih dan mahaadil.

Malapetaka bisa terjadi karena dosa dan kesalahan manusia yang kurang bisa mengantisipasi kemungkinan datangnya hal-hal itu. Dalam dunia manusia bisa memilih prioritas hidup, tetapi mereka yang hidup sesuai dengan kehendakNya, akan bekerja dengan sebaik-baiknya untuk mengatasi tantangan hidup, baik yang ada sekarang, maupun yang bisa terjadi di masa depan.

Walau hal-hal yang jahat bisa terjadi di dunia, Tuhan tetap mencintai  anak-anakNya dan tidak membiarkan malapetaka datang atas mereka tanpa alasan. Tuhan jugalah yang mau memberi mereka ketabahan. Adanya bencana justru seharusnya membuat manusia makin sadar bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan rencana Tuhan.

Tuhan yang menciptakan taman Firdaus dulu, tidak  pernah berubah  sifatnya.  Namun kadangkala Ia mengizinkan kita mendapat pelajaran dari pengalaman kita, barangkali agar kita bisa lebih menurut kepada pimpinanNya dan tidak mengandalkan pikiran dan pilihan kita sendiri. Mungkin juga Tuhan memakai kejadian seperti itu untuk menggerakkan anak-anakNya untuk lebih bijaksana dalam hal menggunakan berkat-berkatNya yang sudah ada, dan lebih bisa untuk mengasihi mereka yang lagi menderita.

Pagi ini, kita tahu mengapa ada bencana di bumi, tetapi tidak ada seorangpun yang tahu dengan pasti apa maksud Tuhan jika hal-hal yang buruk terjadi pada hidup anak-anakNya. Jalan pikiranNya tidak terjangkau manusia dan rencanaNya tidak dibatasi oleh waktu. Hanya satu hal yang kita tahu, rencana Tuhan pasti terjadi pada waktunya dan maksud Tuhan adalah selalu baik untuk umatNya. Tuhan kita adalah Tuhan yang mahakuasa, mahakasih dan mahabijaksana!

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s