Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Lukas 5: 5
Bagi mereka yang senang membaca atau mendengar nasihat motivator, semboyan “Jika kamu belum berhasil, coba dan coba lagi” tentunya pernah dijumpai. Maksud semboyan ini adalah baik, karena kemauan keras dan usaha seringkali bisa membuat apa yang sulit dicapai, akhirnya bisa tercapai melalui semangat yang tidak kunjung padam. Walaupun demikian, seringkali orang dalam perjuangannya hanya memikirkan keinginan diri sendiri, tanpa memikirkan apakah yang dicarinya benar-benar sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sebagai orang percaya, kita yakin bahwa konsep “ora et labora” atau ” berdoa dan bekerja” adalah baik adanya. Adalah realita hidup bahwa mereka yang ulet dan keras kepala pada akhirnya bisa lebih sukses daripada mereka yang gampang menyerah. Tetapi mereka yang “ngotot” untuk mencapai maksudnya belum tentu bisa bahagia atau puas dengan apa yang dicapainya, jika itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Disinilah pentingnya unsur doa itu, yaitu untuk mencari bimbingan dan pertolongan dari Tuhan dalam kita bekerja.
Dalam ayat diatas, diceritakan bahwa Simon Petrus bersama nelayan-nelayan yang lain sudah berusaha keras untuk mencari ikan di danau Genesaret. Tetapi, mereka tidak menangkap apa-apa sekalipun sudah bekerja sepanjang malam. Karena itu mereka berhenti bekerja dan pergi ke pantai. Adanya perahu di pantai memberi kesempatan bagi Yesus untuk menggunakannya guna mengajar orang-orang yang mengikutNya dari posisi lepas pantai.
Setelah Yesus selesai memberitakan firmanNya, Ia mengajak Simon untuk berlayar guna mencari ikan. Yesus tentu tahu apa yang terjadi sebelumnya, yaitu bahwa Simon dan nelayan lainnya sudah mengalami “nasib sial”, tidak berhasil menangkap ikan malam sebelumnya. Memang, penangkap ikan dimanapun tentu pernah mengalami “hari sepi” dimana ikan-ikan seolah bersembunyi, menghilang dari muka air. Tetapi Yesus mempunyai maksud lain, Ia ingin mengajar Simon dan rekan-rekannya, bahwa Ia berkuasa atas segala sesuatu.
Simon yang sudah ikut mendengarkan Yesus sewaktu Ia mengajar dari atas perahu, tentunya merasa bahwa Yesus mempunyai kharisma yang besar. Karena itu, walaupun ia ragu apakah ada gunanya untuk pergi mencari ikan lagi, ia menurut ajakan Yesus. Karena Yesus yang menyuruh, Simon mau menurutinya. Ketaatan Simon membawa hasil yang luar biasa; begitu banyak ikan yang ditangkap mereka, sampai perahu-perahu mereka hampir tenggelam.
Kisah Simon, Yakobus dan Yohanes yang kemudian menjadi penjala manusia adalah luar biasa. Disinilah kita melihat adanya unsur ketiga dalam hidup umat Kristen. Bukan hanya berdoa dan bekerja, tetapi juga ketaatan kepada perintah Tuhan. Tuhan tahu apa yang sudah terjadi dalam hidup kita, dan Ia juga tahu apa yang akan terjadi. Lebih dari itu, seperti Ia mempunyai rencana untuk menjadikan ketiga nelayan diatas untuk menjadi penjala manusia yang ulet, Ia mempunyai rencana yang baik untuk setiap umatNya.
Pagi ini marilah kita memikirkan hidup kita. Apakah kita selalu giat dalam bekerja? Itu baik, karena kemalasan bukanlah sesuatu yang disukai Tuhan. Apakah kita juga giat berdoa untuk memohon kekuatan dan bimbinganNya? Itupun baik, karena Tuhanlah sumber kekuatan dan kemampuan kita. Tetapi, ada satu hal lagi yang perlu kita pikirkan. Pertanyaan untuk kita pagi ini yaitu apakah kita sudah taat kepada perintah Tuhan dan bukannya hanya menuruti kemauan dan keinginan diri kita sendiri dalam berdoa dan bekerja. Bagaimana jawab kita? Dapatkah kita menjawab seperi Simon?
Tuhan aku tidak yakin bahwa itu baik bagiku. Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan melakukannya juga.