Menjadi pemimpin yang baik

“Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.“ 1 Petrus 5: 3

Leaders are born not made. Seorang pemimpin adalah dilahirkan, bukan dibuat, begitu ungkapan yang sering dikumandangkan. Memang ada benarnya bahwa seorang pemimpin yang hebat adalah orang yang kelihatannya sudah sejak dari kecil tumbuh dengan bakat memimpin orang lain. Walaupun demikian, sebagian ahli jiwa berpendapat bahwa seorang pemimpin adalah dibuat dan bukannya dilahirkan. Hanya melalui pendidikan dan latihan, seorang bisa menjadi pemimpin yang baik. Leaders are made not born.

Mana yang benar? Apakah pemimpin itu dilahirkan sebagai pemimpin atau belajar menjadi pemimpin? Tentu saja mereka yang bisa menjadi pemimpin yang baik adalah orang yang berbakat dari lahir dan memperoleh didikan, latihan dan pengalaman yang cukup. Tidak ada orang yang bisa menjadi pemimpin dunia tanpa menerima gemblengan yang cukup dari orang lain.

Bagi orang Kristen, satu-satunya pemimpin yang dilahirkan dan tidak dibuat adalah Yesus Kristus yang sebagai Allah sudah turun ke dunia sebagai manusia. Ialah pemimpin terbesar, Raja diatas segala raja yang harus dimuliakan. Semua pemimpin lain yang ada di dunia adalah manusia biasa yang bercacat-cela dan yang tidak perlu disembah.

“Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.” Kisah Para Rasul 5: 31

Jika Yesus adalah Pemimpin manusia yang terbaik, bagaimana orang Kristen bisa menjadi pemimpin yang baik? Dengan mencontoh Yesus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia (Filipi 2: 5 – 7). Ia menjadi pemimpin terbesar karena mau mengurbankan diriNya.

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Filipi 2: 8

Dengan demikian, pemimpin Kristen yang baik adalah orang yang mau berkurban seperti Yesus, dan bukannya orang yang menempatkan dirinya sebagai orang yang hanya bisa memerintah dan menyuruh orang lain. Pemimpin yang baik harus mau belajar untuk bisa menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Ia harus mempunyai kasih dan kesabaran serta bisa menghargai seluruh bawahannya.

Pagi ini kita belajar bahwa setiap orang Kristen yang mendapat kesempatan untuk memimpin orang lain, baik dalam negara, perusahaan, masyarakat maupun keluarga, haruslah menjadikan dirinya sebagai orang yang siap bekerja untuk kebaikan orang lain.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Matius 20: 25 – 28

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s